Grebeg Tutup Suroan

1. Grebeg Tutup Suroan

Grebeg Tutup Suroan adalah salah satu cara dimana masyarakat Desa Sumoroto mempertahankan Reog Ponorogo. Grebeg Tutup Suro merupakan acara yang dipelopori oleh sesepuh Desa Sumoroto dan beberapa masyarakat pilihan serta pelaku seni Reog Ponorogo yang ada di Desa tersebut untuk menglontarkan kepada masyarakat disana seperti apa sejarah dari Kerajaan Bantarangin serta Sejarah dari Reog Ponorogo tersebut. Hal tersebut dilakukan melalui Kirab sebagai promosi dan sosialisasi umum mengenai sejarah tersebut. Kirab tersebut menceritakan tentang Raja Kerajaan Bantarangin yang melakukan perjalanan untuk melamar Dewi Songgolangit menuju Kerajaan Kediri ketika perjalanan

commit to user

kirab tersebut terdapat pula beberapa pimpinan daerah maupun pimpinan desa serta Bupati Ponorogo Hj. Amin SH yang ikut meresmikan pembukaan acara Grebeg Tutup Suroan tersebut. Tak hanya kirab, berbagai acara juga diselenggarakan guna mengenang sejarah dari Reog Ponorogo yaitu dengan mengadakan festival Reog oleh 5 Kecamatan yang masih memiliki wilayah dengan Desa Sumoroto diantaranya seperti Kecamatan Sukorejo, Kecamatan Sampung, Kecamatan Kamuan, Kecamatan Sumoroto dan Kecamatan Badegan. Reog tersebut diadakan sebelum acara kirab berlangsung. Ziarah makam kepada Bupati Ponorogo pada zaman dulunya yang berpusat di Desa Sumoroto juga dilakukan masyarakat sekitar. Begitu kuatnya eksitensi dari Reog Ponorogo hingga mampu mendarah daging kepada masyarakat, pelaku seni, bahkan sesepuh yang ada Di Desa Sumoroto. Dengan adanya hal tersebut, mampu dibuktikan bahwa masyarakat Desa Sumoroto begitu kuat untuk mempertahankan Reog Ponorogo sebagai asset yang mereka miliki. Sehingga dengan adanya Grebeg Tutup Suroan tersebut menjadikan masyarakat lain menjadi paham bahwa itulah cara masyarakat Desa Sumoroto mempertahankan Reog Ponorogo dengan diadakan kirab serta pengenalan-pengenalan tentang sejarah Reog Ponorogo itu sendiri melalui perjalanan Klono Sewandono dan Kerajaan Bantarangin.

commit to user

Pendidikan adalah salah satu sarana untuk menciptakan generasi muda yang berbakat dan memiliki prestasi yang menjulang sehingga mampu membanggakan orang tua, masyarakat maupun pemerintahan setempat. Pendidikan tidak hanya bersifat formal, melainkan pendidikan non formal juga di butuhkan untuk generasi penerus bangsa. Salah satu kesenian yang sampai saat ini bertahan eksistensinya adalah Reog Ponorogo.

Reog Ponorogo merupakan kesenian kebanggaan Kota Ponorogo. Beberapa kegiatan yang di tujukan untuk mempertahankan Reog Ponorogo adalah dengan mengadakan Festival Reog Mini dan Festival Reog Nasional. Setiap bulan Pemerintah Kota Ponorogo juga mengadakan pentas bulan purnama yang mendatangkan group Reog dari beberapa Kecamatan yang ada di Ponorogo. Salah satu group Reog yang terbaik berasal dari Kecamatan Sumoroto. Sumoroto adalah dahulunya merupakan pusat Kota Ponorogo sampai saat ini Sumoroto di percaya sebagai Desa tertua yang ada di Kota Ponorogo. Hal tersebut dikarenakan Sumoroto Desa pertama yang menempati Kota Ponorogo.

Peran Pendidikan sangat penting bagi generasi muda yang nantinya sebagai penerus kesenian lokal ini. Beberapa Sekolah yang ada di Ponorogo terutama di desa Sumoroto ini sudah memasukkan kesenian tradisional Reog Ponorogo sebagai salah satu ekstrakurikuler yang ada di Sekolah mereka. Saat ini mulai dari TK sampai SMA sudah memiliki

commit to user

tersebut, beberapa Sekolah RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) sudah melakukan inovasi dan eksistensi dengan cara merekrut siswa barn melalui tes kesenian Reog Ponorogo. Hal tersebut adalah salah satu cara bagaimana mereka mempertahankan Reog Ponorogo melalui generasi muda yang dilahirkan dari peran Pendidikan.