Tempat dan Waktu Penelitian

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar. Daerah ini dipilih karena mempunyai aksebilitas tinggi dan berbatasan langsung dengan Kota Surakarta yang merupakan daerah penghubung antara kota Surakarta, Sragen, dan Karanganyar. Daerah ini juga merupakan area industri dan perumahan, sehingga rentan terhadap alih fungsi lahan, oleh sebab itu perlu adanya pengawasan terhadap alih fungsi lahan untuk pembangunan yang berkelanjutan.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari bulan September 2010 sampai Maret 2012 dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 3.1. Perencanaan Waktu Penelitian

No Kegiatan

Waktu

Sept. 10 Okt. –

Nov. 10

Des. 10

Jan. – Mei 11

Juni – Sept. 11

Okt. 11 – Maret. 12

1 Persiapan

2 Penyusunan Proposal

3 Penyusunan Instrument

4 Pengumpulan Data

5 Analisis Data

6 Penulisan Laporan

commit to user

Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi – asumsi dasar, pandangan – pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu yang dihadapi (Sukmadinata, 2010). Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan korelasi spasial dengan struktur ruang kota sebagai satuan analisisnya.

Korelasi adalah membandingkan dua hal (tema, layer) yang berbeda untuk melihat ada tidaknya kaitan sebab akibat. (Hadi, 2012). Spasial adalah ciri khas dan identitas geografi yang berarti ruang. Pengertiang ruang adalah mengacu pada ruang geografis tertentu. Hadi (2012) mengemukakan bahwa, geografi menelaah semua substaninya dari sudut pandang spasial. Dalam menganalisis gejala dan permasalahan suatu ilmu (sains), maka diperlukan metode pendekatan. Metode inilah yang membedakan kajian geografi dengan ilmu lain, meskipun obyek kajiannya sama. Metode pendekatan ini adalah pendekatan spasial / keruangan. Pendekatan spasial dikerjakan dengan menarik garis (delineasi), pemerian perwatakan obyek material (karakter substansi, diskripsi fenomena) menjadi wilayah tematik (regional geografik) (Hadi : 2012). Wilayah tematik dalam penelitian ini adalah wilayah alih fungsi lahan yang berbasis struktur ruang kota sebagai satuan analisisnya. Region berdasarkan struktur ruang kota merupakan sebentuk areal likeness concept dalam penggunaan lahannya. sedangkan antara wilayah urban fringe dan rural fringe, menunjukkan areal differences concept dalam penggunaan lahannya. Penggunaan lahan di daerah urban fringe > 60 % berupa penggunaan lahan kekotaan sedangkan di daerah rural fringe > 60 % penggunaan lahannya adalah berupa penggunaan lahan kedesaan.

Pandangan spasial inilah yang mengharuskan penggunaan peta sebagai visualisasi hasil kajiannya. Peta itu adalah peta-peta geografi atau peta tematik yang merupakan sebentuk pelaporan hasil kerja, sebentuk visualisasi pemerian spasial tema tunggal, sebentuk visualisasi pemerian spasial tema ganda/ sintesis beberapa tema, sebentuk hasil analisis dari deskripsi spasial, sebentuk hasil analisis pengaruh spasial, sebentuk hasil analisis interaksi spasial, sebentuk hasil analisis hubungan spasial (Hadi, 2012).

commit to user

yang didukung oleh data-data sekunder. Teknik survei adalah suatu teknik penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan sejumlah besar data berupa variabel, unit atau individu dalam waktu yang bersamaan (Surahkmad, 1998).

Pada penelitian ini setiap data bereferensi geografis, direpresentasikan dalam bentuk peta-peta tematik untuk memudahkan pengkajian. Variabel data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu variabel terikat dan variabel bebas. Variabel terikat ini adalah berupa data penggunaan lahan. Sedangkan variabel bebasnya adalah berupa data aksesbilitas, grafitasi dan utilitas umum. Variabel – variabel data ini direpresentasikan dengan peta yaitu :

1. Peta penggunaan lahan tahun 2004, 2006, 2008, 2011.

2. Peta gaya grafitasi

3. Peta aksesbilitas lahan (Peta buffer jalan arteri dan kolektor, jalur transportasi, sekolah, pusat pemerintahan, Pasar, kesehatan, dan fasilitas peribadatan)

4. Peta utilitas umum Analisis data spasial yang digunakan adalah korelasi (mengukuti amanah areal relationship concept ), dengan cara overlay / tumpangsusun untuk melihat korelasi antar variabel. Struktur ruang kota sebagai satuan analisis digunakan untuk menganalisis data spasial alih fungsi lahan yang terjadi di Kecamatan Jaten, yang kemudian diwujudkan dalam bentuk peta alih fungsi lahan berdasarkan struktur ruang kotanya. Agihan alih fungsi lahan dan spasial gaya grafitasi, aksesbilitas lahan dan utilitas umum, digunakan untuk mengetahui hubungan spasial gaya grafitasi, aksesbilitas lahan dan utilitas umum terhadap besarnya alih fungsi lahan di kecamatan jaten.

Hasil akhir pengolahan data dalam penelitian ini adalah berupa peta. Peta yang dihasilkan merupakan peta tematik yang dapat mempresentasikan alih fungsi lahan dan hubungan alih fungsi lahan dengan aksesbilitas lahan dan utilitas umum. Peta – peta tematik yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah :

1. Peta alih fungsi lahan tahun 2004 – 2006, 2006 – 2008, 2008 – 2011

2. Peta pola alih fungsi lahan tahun 2004 – 2011.

commit to user

4. Peta hubungan alih fungsi lahan dengan utilitas umum.