Validitas Data

F. Validitas Data

Data yang sudah terkumpul merupakan modal awal yang sangat berharga dalam penelitian, dari data yang terkumpul akan dilakukan analisis yang selanjutnya dipakai sebagai bahan masukan untuk penarikan kesimpulan. Melihat begitu besarnya data, maka keabsahan data yang terkumpul menjadi sangat vital. Data yang salah akan menghasilkan penarikan kesimpulan yang salah demikian sebaliknya, data yang sah maka akan menghasilkan kesimpulan hasil penelitian yang benar ( Bachri, 2010:54).

Data yang valid merupakan sesuatu yang sangat penting dalam penelitian, untuk itu dalam pengumpulan data peneliti perlu mengadakan validitas data agar data yang diperoleh tidak invalid (cacat). Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan, tekhnik pemeriksaan untuk menguji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi data. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain (Moleong, 2007:330). Moleong (2007:330) membagi teknik triangulasi menjadi empat, yaitu triangulasi sumber, metode, penyidik dan teori. Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber, metode dan penyidik atau peneliti.

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber berarti mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui sumber yang berbeda (Bachri, 2010:56). Ada tiga sumber atau informan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu penduduk Kecamatan Jaten, Kantor Desa dan Kecamatan di Kecamatan Jaten, serta Citra Satelit. Citra satelit dijadikan sebagai sumber informasi menganai

commit to user

mengetahui perkembangan penggunaan lahan di Kecamatan Jaten berdasarkan surat ijin pendirian mendiriakan perusaahaan dan perumahan, sedangkan penduduk Kecamatan Jaten dijadikan sebagai informan untuk memperkuat hasil observasi. Triangulasi sumber pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Citra Satelit

Kantor Desa & Kecamatan

Penduduk

Gambar 3.1. Triangulasi Sumber

2. Triangulasi Metode

Menurut Patton (1987) dalam Moleong (2007), pada triangulasi metode terdapat dua strategi yaitu pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama. Triangulasi metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengecekan derajat kepercayaan dengan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu interpretasi citra, observasi, dan wawancara. Interpretasi citra dilakukan untuk mengetahui tutupan lahan di Kecamatan Jaten. Observasi dilakukan untuk mengetahui kondisi eksisting atau kondisi nyata di lapangan, misalnya untuk mengetahui lokasi, dan bentuk penggunaan lahan. Wawancara digunakan untuk memperkuat hasil dari observasi melalui pendapat dari penduduk, Data tutupan lahan digunakan untuk mengecek kesesuaian hasil observasi, hasil wawancara dan data jumlah perumahan dan Pabrik. Jika berdasarkan hasil interpretasi citra di Kecamatan Jaten dinyatakan terdapat alih fungsi lahan, observasi alih fungsi lahan dinyatakan terdapat alih fungsi lahan, penduduk menyatakan terdapat adanya pembangunan bangunan baru baik pabrik, rumah, perumahan maupun bangunan lainnya selama kurun waktu 2004 –

commit to user

penelitian ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 3.2. Triangulasi Metode

3. Triangulasi Peneliti / Penyidik

Triangulasi peneliti adalah menggunakan lebih dari satu peneliti dalam mengadakan observasi atau wawancara, karena masing – masing peneliti memiliki gaya, sikap dan persepsi yang berbeda – beda dalam mengamati suatu fenomena. Pengamatan dan wawancara yang dilakukan oleh dua pengamat atau lebih akan memperoleh data yang lebih absah (Bachri, 2010:56). Pada penelitian ini, observasi dilakukan oleh lima orang yang melakukan wawancara dan observasi secara bersama – sama dengan menggunakan pedoman atau acuan yang sama. Hasil observasi kemudian dirundingkan dan diambil hasil yang terbaik yang paling sesuai dengan keadaan di lapangan.

Gambar 3.3. Triangulasi Penyidik