Kerangka pemikiran

D. Kerangka pemikiran

Pertumbuhan dan perkembangan suatu daerah dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari dalam maupun dari luar daerah. Pemekaran Kota Surakarta semakin meluas ke daerah sekitarnya atau ke pinggiran kota. Wilayah pinggiran kota (fringe) merupakan bentuk ekspresi keruangan pertumbuhan kota ke luar batas administrtif/yuridis formal mengikuti jalur transportasi jalan raya yang

commit to user

dibandingkan daerah pingiran kota lainnya yang tidak terlintas jalur transportasi.

Proses perkembangan Kecamatan Jaten diawali dengan aspek pembangunan kota yang dipengaruhi oleh pertumbuhan dan perkembangan penduduk, serta tuntutan akan fasilitas kota, hal tersebut membawa dampak terhadap meningkatkan aktivitas kota, dengan dilanjutkan kebutuhan akan lahan dalam pengembangan kota terutama permukiman, perdagangan dan fasilitas kota lainnya. Selain sebagai daerah perluasan perkotaan Kota Surakarta Kecamatan Jaten menurut RTRW Kabupaten Karanganyar adalah daerah yang diperuntukkan industri. Dengan adanya perluasan perkotaan dan peruntukannya sebagai daerah industri Kecamatan Jaten akan mendorong urbanisasi ke Kecamatan Jaten dan peningkatan fasilitas perkotaan dan juga pabrik-pabrik yang akan mengubah penggunaan lahan di Kecamatan Jaten secara temporal maupun permanen.

Lahan sebagai bagian dari ruang pada dasarnya mempunyai luasan yang tetap. Manusia tidak dapat melakukan perubahan terhadap luasan lahan yang telah ada, akan tetapi dapat melakukan perubahan terhadap penggunaan lahan tersebut. Di sisi lain jumlah manusia sebagai pengguna lahan dari waktu ke waktu akan terus mengalami peningkatan. Peningkatan ini akan diikuti dengan semakin banyaknya aktifitas yang menggunakan lahan sebagai media dalam melakukan kegiatan tersebut. Kenyataan yang terjadi adalah kebutuhan akan lahan semakin mendesak akan tetapi persediaan akan lahan itu sendiri semakin sedikit. Dengan demikian lahan akan menjadi sangat penting artinya bagi kehidupan manusia dan dalam penggunaannya sangat rentan menimbulkan suatu konflik. Lahan perkotaan menjadi prioritas utama bagi sebagian besar masyarakat untuk menunjang kegiatan dan kelangsungan hidupnya. Perkotaan dengan segala fasilitasnya dirasa akan dapat memberikan keuntungan dan kemudahan sehingga menarik orang untuk dapat menempati dan menguasai lahan perkotaan. Permasalahan akan timbul jika lahan kota yang semakin sempit bahkan tidak mampu lagi menampung semua kegiatan yang ada. Keadaan itu akan memicu alih fungsi lahan di daerah pinggiran kota dengan berbagai pertimbangan aksesilitas, utilitas umum,

commit to user

mendorong alih fungsi lahan untuk industri, perumahan mapun kegiatan yang lain dibeberapa daerah pinggiran Kota Surakarta termasuk Kecamatan Jaten.

Berbagai permasalahan ini dapat diatasi dengan melakukan interpretasi pada citra IKONOS yang bersumber dari Google Earth yang dipadukan dengan peta penggunaan lahan. Dengan menggunkan citra IKONOS dan Quickbird secara multi temporal, pemantauan alih fungsi lahan yang terjadi lebih mudah dan ketelitiannya cukup tinggi karena resolusi spasial pankromatiknya 0,8 meter, sehingga penggunaan citra ikonos dapat mengurangi pekerjaan terestrial, dan menghemat biaya, waktu, serta tenaga.

Perpaduan antara penginderaan jauh dan SIG dapat digunakan untuk monitoring dan analisis alih fungsi lahan secara cepat dan biaya lebih murah, sehingga hasilnya mampu digunakan sebagai pertimbangan pembangunaan daerah khususnya dibidang rencana tata ruang wilayah. Untuk lebih jelasnya alur pemikiran dapat dilihat dalam bagan berikut :

commit to user

Gambar 2.3. Diagram Alir Kerangka Berpikir Penelitian.

Pertumbuhan penduduk Kebutuhan akan fasilitas kota

Perkembangan pembangunan kota

Aktifitas pembangunan

kota meningkat

Kebutuhan akan lahan meningkat

Alih Fungsi lahan daerah pinggiran kota (Kecamtan Jaten)

Penggunaan lahan tak terbangun

Penggunaan lahan untuk bangunan

Perkembangan kota ke daerah pinggiran kota

Alih fungsi lahan

Faktor yang berpengaruh : - Gaya Grafitasi Kota Surakarta dan Karanganyar. - Aksesibilitas - Kelengkapan utilitas umum

Agihan keruangan alih

fungsi lahan

Pola alih fungsi lahan

Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap alih fungsi lahan

commit to user

1. Perkembangan Kecamatan Jaten dari tahun 2004 – 2011 mengakibatkan alih fungsi lahan baik di daerah urban fringe maupun rural fringe.

2. Adanya keragaman pola alih fungsi lahan di Kecamatan Jaten selama tahun 2004 – 2011.

3. Terdapat hubungan spasial alih fungsi lahan Kecamtan Jaten dengan gaya gravitasi daerah sekitar Kecamatan Jaten, aksesbilitas lahan dan utilitas umum.

commit to user