Jenis dan Sumber Data

C. Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer

Data primer menurut Tika (2005: 67) merupakan data yang diperoleh dari responden atau obyek yang diteliti, atau ada hubungannya dengan yang diteliti. Data primer dalam penelitian ini diantaranya adalah :

a. Data penggunaan lahan : diperoleh dari interpretasi citra Ikonos dan Quickbird dan survey lapangan

b. Data alih fungsi lahan : diperoleh dari interpretasi citra dan

analisis peta

c. Data aksesibiltas lahan : diperoleh dari analisis data skunder dan

data survei lapangan

d. Data utilitas umum : diperoleh dari survei lapangan

2. Data Sekunder

Data sekunder menurut Tika (2005: 67) merupakan data yang telah lebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang atau instansi di luar diri peneliti sendiri, walaupun yang dikumpulkan itu sesungguhnya adalah data yang asli. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian diperoleh dari dokumentasi adalah:

a. Peta Rupa Bumi Indonesia Lembar Surakarta dan Karanganyar tahun 2000 dari Bakosurtanal.

b. Data monografi Kecamatan Jaten tahun 2004 – 2010 dari Biro Pusat Statistik Kabupaten Karanganyar.

c. Data jaringan jalan dari kantor Kecamatan Jaten.

d. Data utilitas umum dari kantor Kecamatan Jaten.

commit to user

1. Populasi Populasi adalah himpunan individu atau obyek yang banyaknya terbatas atau tidak terbatas. Himpunan individu atau obyek yang terbatas adalah himpunan individu atau obyek yang dapat diketahui atau dapat diukur dengan jelas jumlah maupun batasannya, sedangkan himpunan individu atau obyek yang tidak terbatas merupakan himpunan individu atau obyek yang sulit diketahui jumlahnya maupun batas wilayahnya (Tika, 2005 : 32). Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah penggunaan lahan yang ada di seluruh Kecamatan Jaten yang mengalami alih fungsi.

2. Sampel Sampel adalah sebagian dari obyek atau individu – individu yang mewakili populasi (Tika, 2005 : 35). Sampel diambil dengan cara purposive sampling pada seluruh penggunaan lahan yang ada. Purposive sampling adalah sampel yang dipilih secara cermat dengan mengambil obyek penelitian secara selektif dan memiliki ciri – ciri selektif dan memiliki ciri – ciri yang spesifik. Sampel yang diambil memiliki ciri khusus dari populasi sehingga dianggap cukup representatif (Tika, 2005 : 53 - 54).

Sampel dalam penelitian ini adalah penduduk di Kecamatan Jaten. Pengambilan sampel ini, digunakan untuk memperoleh data mengenai faktor

– faktor yang mempengaruhi alih fungsi lahan di Kecamatan Jaten. Sampel diambil sejumlah 30 responden secara purposif dengan asumsi telah mewakili penduduk yang ada di Kecamatan Jaten, yang meliputi 20 responden di urban fringe area dan 10 responden di rural fringe area..Asumsi ini didapatkan dari jumlah alih fungsi untuk permukiman setiap struktur ruang kota di Kecamatan Jaten dan telah mewakili pengguna lahan yang ada di Kecamatan Jaten. Sampel diambil yang dekat dengan jalan untuk memudahkan dalam penjangkauan lokasi.

commit to user

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data. Dalam penelitian ini, digunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, dokumentasi, dan wawancara.

1. Observasi

Observasi adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala atau fenomena yang ada pada obyek penelitian (Tika, 2005: 67). Observasi langsung dilakukan untuk mendapatkan data aktual dari lapangan seperti keadaan fisik daerah, lokasi perubahan penggunaan lahan , dan data lain yang dapat mempengaruhi perubahan penggunaan lahan.

2. Dokumentasi

Menurut Moleong (2007: 161) dokumentasi yaitu cara memperoleh data dari dokumen yang telah ada dimana dokumen itu sendiri berarti setiap bahan tertulis maupun film yang dipersiapkan karena adanya permintaan penyelidik. Teknik pengumpulan data pada penelitian dilakukan dengan mengutip dari sumber data yang telah tersedia. Teknik ini dilakukan untuk mendapatkan data mengenai luas daerah penelitian dan penggunaan lahan yang di peroleh dari peta penggunaan lahan.

3. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Pecakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong 2007: 186).

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan keterangan – keterangan lisan melalui bercakap – cakap dan berhadapan muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan kepada peneliti. Wawancara dilakukan secara terstruktur, dimana pertanyaan diajukan hanya sesuai dengan daftar pertanyaan yang telah dibuat. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan bercakap –

commit to user

berkompeten dengan penelitian ini. Wawancara dengan perangkat desa bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang jumlah penduduk yang datang dan menetap di kelurahan yang menjadi sempel penelitian. Wawancara dengan penduduk bertujuan untuk mendapatkan data primer tentang penyebab alih fungsi lahan yaitu dengan menanyakan secara langsung kepada penduduk.