Hukum Aparatur Sistematika Penulisan BAB I

II - 30 ormas yang bersinergi dengan aparat keamanan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

2.1.7. Hukum dan Aparatur Pemerintah

1. Hukum

Pembangunan di bidang hukum erat kaitannya dengan upaya dalam mendudukan Hak Asasi Manusia HAM secara proposional dalam hubungannya dengan berbagai aspek kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Adanya peraturan perundang-undangan harus didukung oleh upaya penegakan dalam rangka menerapkan berbagai aturan yang telah disepakati bersama dalam menjaga ketertiban dan hak-hak hukum masyarakat. Dengan demikian penegakan hukum dan ketertiban merupakan syarat mutlak bagi upaya-upaya penciptaan masyarakat yang damai dan sejahtera. Apabila hukum ditegakkan dan ketertiban diwujudkan, maka kepastian, rasa aman, tenteram, maupun kehidupan yang rukun akan dapat terwujud. Untuk itu perbaikan pada aspek keadilan akan memudahkan pencapaian kesejahteraan dan kedamaian. Dari sisi kuantitas, produktifitas pemerintahan dalam menghasilkan produk hukum sudah cukup baik. Pada tahun 2003 telah dihasilkan 17 Peraturan Daerah, 10 Peraturan Walikota, dan 215 Keputusan Walikota. Pada tahun 2004 dihasilkan 9 Perda, 20 Peraturan Walikota dan 221 Keputusan Walikota. Sampai dengan tahun 2004, belum ada permasalahan yang cukup berarti berkenaan dengan penyusunan dan penetapan peraturan daerah.

2. Aparatur

Tingkat keberhasilan pelaksanaan otonomi daerah salah satunya ditentukan oleh kesiapan sumber daya manusia dalam hal ini perangkataparatur daerah. Sebagai unsur menajemen yang bersifat dinamis, unsur manusia memegang peran sentral sebagai faktor penggerak organisasi pemerintah. Kewenangan dan volume urusan yang harus dijalankan menuntut kapabilitas aparatur yang tinggi agar kesemuanya dapat dilaksanakan dengan baik. Aparatur Pemerintah sebagai ujung tombak penyelenggaraan Pembangunan akan sangat menentukan II - 31 keberhasilan pembangunan. Aparatur Pemerintah yang berfungsi sebagai abdi negara dan pelayanan masyarakat harus dibangun untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab penyelenggraan negara pemerintahan dan pembangunan secara efisien dan efektif, memiliki dedikasi dan disiplin yang tinggi serta setia untuk mewujudkan cita-cita pembangunan sebagaimana telah diamanatkan dalam UUD 1945 antara lain yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mencerdasakan kehidupan bangsa. Sehubungan dengan hal diatas peningkatan kompetensi aparatur pemerintah daerah sangat mendesak agar dapat terwujud aparatur yang berkualitas dalam melayani, mengayomi dan meneladani masyarakat serta mampu mendorong prakarsa masyarakat untuk berperan aktif dalam penyelenggaraan pembangunan dan mendukung terlaksa-nanya otonomi daerah. Jumlah pegawai negeri sipil daerah di lingkungan Pemerintah Kota Surakarta pada tahun 2004 berjumlah 8.552 orang terdiri dari 4.674 orang laki-laki dan 3.878 orang perempuan. Sebagian besar PNS itu berpendidikan sarjana yaitu sebanyak 3.205 orang atau sebesar 37,48 dari seluruh PNS di Pemerintah Kota Surakarta. Jumlah PNS dengan pendidikan diploma sebanyak 2.348 orang atau sebesar 27,46 ; dan PNS dengan pendidikan SLTA sebanyak 2.221 orang atau 25,97 . Sedangkan PNS yang memiliki pendidikan SD dan SLTP masing-masing berjumlah 303 orang 3,54 dan 319 orang 3,73 . Jumlah PNS dengan tingkat pendidikan pasca sarjana berjumlah 156 orang atau sebesar 1,82 dari total PNS di Pemerintah Kota Surakarta. Pada tahun 2004, sebagian besar PNS di Pemerintah Kota Surakarta merupakan pegawai dengan golongan III yaitu sebanyak 5.204 orang atau sebesar 60,85 . Kemudian PNS dengan golongan IV sebanyak 1.856 orang atau 21,70 . PNS yang menempati golongan I dan II masing-masing berjumlah 112 orang 1,31 dan 1.380 orang 16,14 .

2.1.8. Wilayah, Tata Ruang dan Pertanahan