II - 12 Pada kurun waktu 2001
– 2004, nilai PDRB Kota Surakarta baik berdasarkan atas dasar harga berlaku
maupun atas dasar konstan tahun 2000 terus menerus mengalami peningkatan. Nilai PDRB atas dasar harga
berlaku
pada tahun
2001 mencapai
Rp. 3.372.850.360.000,- dan terus menerus meningkat sampai
menjadi sebesar Rp. 4.756.559.530.000,- pada tahun 2004. Demikian pula nilai PDRB menurut harga konstan tahun
2000
pada tahun
2001 adalah
sebesar Rp.
3.113.669.010.000,- dan meningkat terus dari tahun ke tahun sampai menjadi sebesar Rp. 3.669.373.470.000,-
pada tahun 2004.
2. PDRB Perkapita
Pada kurun waktu 1995-2000 PDRB per kapita menurut harga berlaku mengalami peningkatan, yaitu
sebesar Rp. 2.494.560.- pada tahun 1995 dan sebesar Rp. 5.336.870.- pada tahun 2000 atau meningkat rata-rata
sebesar 13,51 per tahun. Kemudian pada kurun waktu 2001
– 2004 nilai PDRB atas dasar harga berlaku itu juga terus meningkat yaitu dari sebesar Rp. 6.885.040,- pada
tahun 2001 meningkat menjadi sebesar Rp. 9.416.080,- pada tahun 2004 atau meningkat rata-rata sebesar 9,55
per tahun dari tahun 2000.
Sementara nilai PDRB per kapita menurut harga konstan tahun 1993 juga mengalami peningkatan cukup
besar yaitu rata-rata sebesar 16,04 untuk kurun waktu tahun 1995
– 2000 dan selama kurun waktu 2000 – 2004, PDRB per kapita menurut harga konstan tahun 2000
meningkat rata-rata sebesar 2,75 per tahun. Nilai PDRB per kapita atas dasar harga konstan tahun 2000 pada
tahun 2001 adalah sebesar Rp. 2.848.330,- dan meningkat menjadi sebesar Rp. 3.260.770,- pada tahun 2004.
3. Struktur Ekonomi
Nilai prosentase kontribusi masing-masing sektor perekonomian yang membentuk PDRB menggambarkan
secara utuh struktur perekonomian suatu daerah. Nilai prosentase kontribusi menunjukkan besarnya peranan
masing-masing sektor ekonomi dalam kemampuannya menciptakan nilai tambah. Struktur ekonomi didasarkan
pada kontribusi kelompok sektor pembentuk PDRB yang
II - 13 dibagi menjadi : 1 Sektor Primer Agriculture, 2 Sektor
Sekunder Manufacture, dan 3 Sektor Tersier Service. Struktur ekonomi Kota Surakarta sejak tahun 1995
sampai dengan tahun 2004 merupakan perekonomian jasa, dimana kontribusi sektor tersier service mendominasi
PDRB. Pada tahun 1995 sektor tersier service memiliki kontribusi sebesar 64,46 , sedangkan sektor sekunder
manufacture dan sektor primer agriculture masing- masing memiliki kontribusi sebesar 33,30 dan 2,24 .
Pada tahun 2000, kontribusi sektor tersier service mendominasi pembentukan PDRB meskipun kontribusinya
sedikit menurun yaitu sebesar 56,17, sementara itu sektor
sekunder manufacture
dan sektor
primer agriculture masing-masing memiliki kontribusi sebesar
43,16 dan 0,18. Nampak bahwa pada tahun 2000 struktur ekonomi industri semakin menguat dan sektor
jasa melemah.
Tahun 2002, sektor Industri memiliki kontribusi terbesar dalam pembentukan PDRB yaitu mencapai
29,09. Kemudian diikuti kontribusi terbesar kedua yaitu sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran yang memiliki
kontribusi sebesar 23,00, kemudian disusul sektor- sektor Bangunan 12,69, Jasa-jasa 11,39, Keuangan
10,70 , Pengangkutan dan komunikasi 10,40 .
Selanjutnya pada tahun 2004, kontribusi sektor tersier sedikit meningkat dan mendominasi pembentukan
PDRB dengan kontribusi sebesar 58,00, sementara sektor
sekunder manufacture
dan sektor
primer agriculture masing-masing mengalami penurunan menjadi
sebesar 41,90 dan 0,10. Dengan demikian kontribusi sektor primer selama kurun waktu 1995
– 2004 mengalami penurunan sangat tajam rata-rata sebesar 24,62 per
tahun, sementara
sektor sekunder
manufacture meningkat rata-rata sebesar 2,11 per tahun dan sektor
tersier service menurun rata-rata sebesar 0,96 per tahun.
Selama kurun waktu 2003 – 2004, struktur ekonomi
Kota Surakarta tidak mengalami pergeseran, namun telah terjadi
proses penguatan
struktur jasa
dalam perekonomian daerah. Pada tahun 2003 kontribusi
kelompok sektor jasa service sebesar 55,81 dan terus meningkat sampai menjadi 59,48 pada tahun 2004.
Sedangkan kelompok sektor sekunder memiliki kontribusi yang cenderung menurun, yaitu sebesar 44,07 pada
II - 14 tahun 2003 dan meningkat pada tahun 2004 menjadi
sebesar 43,48 .
4. Inflasi