II - 7
5. Kesejahteraan Sosial
Jumlah keluarga miskin pada tahun 2000 mencapai angka 9.168 keluarga dan cenderung meningkat dari
tahun ke tahun sampai menjadi sebanyak 12.980 keluarga pada tahun 2004. Selain permasalahan kemiskinan, Kota
Surakarta juga menghadapi permasalahan sosial lainnya. Pada kurun waktu 2002
– 2004 jumlah WTS mengalami fluktuasi. Tahun 2002, tercatat 122 orang, tahun 2003
sejumlah 368 orang dan pada tahun 2004 menurun menjadi 358 orang. Untuk jumlah gelandangan, dari
sejumlah 66 orang di tahun 2002, mengalami peningkatan sejumlah 304 orang pada tahun 2003 dan tahun 2003
menjadi 319 orang. Pada permasalahan anak terlantar, terjadi penurunan jumlah setiap tahunnya. Tahun 2002,
jumlah anak terlantar yang ada di Kota Surakarta adalah 412 orang, menurun menjadi 142 orang pada tahun 2003
dan 130 orang pada tahun 2004. Selain itu, juga terdapat data mengenai anak bermasalah di Kota Surakarta yang
mengalami peningkatan jumlah dari 248 orang di tahun 2002 menjadi 435 orang pada tahun 2004.
Dalam rangka
melakukan pembinaan
dan pengentasan penyandang masalah
sosial, di Kota Surakarta tahun 2004 terdapat 11 unit Panti Sosial
Asuhan Anak, 5 unit Panti Sosial Bina Daksa, 3 unit Panti Sosial Tresno Wreda, 3 unit Panti Sosial Bina Netra. Selain
itu terdapat Panti Sosial Bina Grahita dan Panti Sosial Bina Laras masing-masing sebanyak 2 unit, dan Panti
Sosial Bina Rungu Wicara, Panti Sosial Karya Wanita dan Panti Sosial Bina Karya yang masing-masing sebanyak 1
unit.
Permasalahan kesejahteraan
sosial cenderung
meningkat dari tahun ke tahun, hal ini disebabkan antara lain adanya anggapan bahwa penanganan Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial PMKS menjadi tanggung jawab
Pemerintah semata,
kurangnya partisipasi
masyarakat untuk mengentaskan PMKS dan sikap mental PMKS itu sendiri.
6. Pemuda dan Olahraga
Pemuda merupakan aset pembangunan daerah, sebagai
kader pemimpin,
pelopor dan
penggerak pembangunan,
namun sekaligus
membutuhkan keseriusan dalam hal pembinaan dan penyediaan lapangan
II - 8 kerja. Pembinaan kepemudaan dilakukan melalui berbagai
pendekatan institusional seperti Pramuka, Komite Nasional Pemuda Indonesia, dan Karang Taruna, serta organisasi
kepemudaan lainnya.
Jumlah penduduk pada usia muda, yaitu pada kelompok umur 15
– 19 tahun dan 20 – 24 tahun pada tahun 2004 mencapai masing-masing sebanyak 50.369
orang dan 57.266 orang. Jumlah penduduk menurut kedua kelompok umur itu mendominasi kelompok umur
yang lainnya. Proporsi jumlah penduduk pada kelompok usia 15
– 19 tahun mencapai 9,97 dan yang kelompok umur 20
– 24 mencapai 11,34 . Pada tahun 2004, pembinaan kegiatan pramuka
dilaksanakan dengan 853 gugus depan, dimana jumlah ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun
2000 yang hanya 838 gugus depan. Namun jumlah pramuka secara keseluruhan mengalami penurunan, yaitu
dari sebanyak 63.658 orang pada tahun 2000 menurun menjadi sebanyak 56.062 orang pada tahun 2004.
Jumlah anggota Pramuka di Kota Surakarta yang tercatat sebanyak 56.062 orang pada tahun 2004, sebagian
besar terdiri dari pramuka penggalang yaitu sebanyak 24.915 orang atau sebesar 44,44 , kemudian pramuka
siaga sebanyak 21.497 orang atau sebesar 38,35 . Jumlah pramuka penegak sebanyak 8.473 orang atau
sebesar 15,11 dan pramuka pandega sebanyak 1.177 orang atau sebesar 2,10 .
Untuk jumlah organisasi Karang Taruna pada tahun 2004 sebanyak 51 organisasi di tingkat kelurahan, 5
organisasi ditingkat kecamatan dan 1 organisasi di tingkat kota.
Sedangkan untuk
jumlah anggota
secara keseluruhan mencapai kurang lebih 10.200 anggota yang
tersebar di 51 kelurahan. Kegiatan olahraga yang populer dan banyak digemari
masyarakat, baik untuk cabang atletik maupun olahraga permainan, cukup berkembang dengan baik, antara lain
senam aerobic, lari, renang, sepeda sehat, tinju, beladiri, catur, basket, sepak bola, bola volley, tenis lapangan, tenis
meja, bulu tangkis dan lain-lain. Dalam pembinaannya kegiatan olah raga tersebut telah diwadahi dalam forum
organisasi
– organisasi dengan jumlah 28 cabang Olah Raga yang bernaung pada Komite Olah Raga Nasional
Indonesia KONI Kota Surakarta. Atlet yang berprestasi di Kota Surakarta berjumlah
174 atlet dari berbagai macam cabang olahraga, antara
II - 9 lain dari angkat besi, angkat berat, binaraga, atletik,
basket, judo dan lain-lain. Prestasi olahraga yang pernah diperoleh adalah pada PORDA Provinsi Jawa Tengah Tahun
2001, dari 21 cabang olahraga yang diikuti, Kota Surakarta mendapatkan 38 emas, 28 perak dan 44 perunggu,
menduduki peringkat ke 3.
Untuk meningkatkan
prestasi keolahragaan,
Pemerintah Kota bersama masyarakat menyediakan fasilitas sarana dan prasarana olahraga. Fasilitas tersebut
antara lain Stadion lapangan sepak bola Sriwedari dan Gelora Manahan, Gedung Olahraga untuk basket,
bulutangkis, tennis dan berbagai pusat kebugaran fitness centre dan fasilitas lapangan olah raga di masing-masing
kelurahan.
7. Kebudayaan