II - 29
4. Struktur Organisasi dan Tata Kerja SOTK
Untuk menjalankan roda pemerintahan dalam era otonomi daerah, diperlukan organisasi perangkat daerah
dan operasionalisasi manajerial yang aspiratif, responsif, efektif dan efisien. Oleh karena itu penataan struktur
organisasi dan tata kerja menjadi salah satu bentuk kesiapan pemerintah kota untuk menjalankan otonomi
daerah yang nyata, luas dan bertanggungjawab. Hal ini sesuai dengan kewenangan dan volume urusan yang
semakin bertambah kualitas dan kuantitasnya, sehingga perlu penyesuaian organisasi selaras dengan urusan
pemerintahan yang ditangani.
Penataan struktur organisasi dan tata kerja di Pemerintah Kota Surakarta dilaksanakan dengan landasan
hukum Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2001 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kota
Surakarta. Struktur organisasi berdasarkan peraturan daerah tersebut meliputi: Sekretariat Daerah, Sekretariat
DPRD, Asisten Sekretariat Daerah sebanyak 2 Asisten, 4 bagian, 4 badan, 8 kantor, 15 dinas, 5 kecamatan dan 51
kelurahan.
2.1.6. Keamanan dan Ketertiban
Aspek keamanan
dan ketertiban
suatu daerah
merupakan prasyarat
dan prakondisi
bagi kegiatan
pembangunan aspek lain, apalagi bagi calon investor. Selama 4 tahun terakhir, keamanan dan ketertiban umum di Kota
Surakarta sangat kondusif dan terkendali. Selama itu pula tidak terjadi peristiwa kriminal yang berdampak terjadinya
gangguan terhadap kenyamanan hidup di Kota Surakarta. Hal itu dibuktikan antara lain kondusifnya situasi setiap
menjelang dan pasca lebaran, Natal dan tahun Baru, berlangsung khitmad, aman dan tertib. Demikian pula
mengenai kehidupan demokrasi, masyarakat sudah dewasa dalam menyampaikan aspirasinya, tidak lagi secara anarkhis
seperti ketika dimulainya era reformasi pada tahun 1998.
Dengan model
pembangunan partisipatif
yang dikembangkan
di kota
Surakarta, telah
mendorong peningkatan kesadaran masyarakat untuk ikut berperan aktif
dalam pembangunan dimulai dari proses perencanaan sehingga melahirkan rasa handarbeni ikut memiliki. Peran
aktif masyarakat dalam peningkatan keamanan dan ketertiban kota ditunjukkan dengan adanya berbagai organisasi
masyarakat seperti pertahanan sipil maupun satgas satgas
II - 30 ormas yang bersinergi dengan aparat keamanan dalam
menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
2.1.7. Hukum dan Aparatur Pemerintah