Upaya-Upaya Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah
35
Upaya pengembangan UKM pada hakekatnya merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Dengan mencermati
permasalahan yang di hadapi UKM, maka kedepan perlu di upayakan hal-hal
sebagai berikut:
1. Penciptaan Iklim Usaha yang Kondusif
Pemerintah perlu mengupayakan terciptanya iklim yang kondusif antara lain dengan mengusahakan ketentraman dan keamanan.
2. Peyederahanaan prosedur perizinan
Peyederahanaan proses perizinan mempermudah ke berlangsungan para pengusaha kecil dan menengah. Untuk mengatasi keluhan yang dihadapi
UMKM khususnya, pelaku bisnis dan masyarakat umumnya, beberapa Pemerintah Daerah berinisiatif menyelenggarakan program Pelayanan Ijin
Satu Atap. Baru-baru ini Pemprov Jawa Timur meluncurkan program Ijin Satu Atap.
Segala jenis urusan perijinan dilakukan langsung satu atap di Gedung Pelayanan Perijinan Terpadu, disingkat P2T yang berlokasi di Jalan Pahlawan
116 Surabaya. Pelaku UMKM dan masyarakat bisa mengurus perizinan di P2T untuk
berbagai sektor diantaranya : Sektor Energi Dan Sumber daya Mineral, Sektor Kehutanan, Koperasi dan UMKM, Pertanian, Sosial, Bina Marga, Penanaman
Modal, BUMN, dan BUMD.
23
23
Dedy Edward Tanjung, “Pelayanan Izin Satu Atap, Manfaatnya bagi UMKM” artikel diakses pada tanggal 19 september 2011dari http:usaha-umkm.blog.comtagpelayanan-ijin-satu-atap-
isa
36
3. Bantuan Permodalan
Pemerintah memperluas skim kredit khusus dengan syarat-syarat yang tidak memberatkan bagi UKM, untuk peningkatan permodalannya , baik itu melalui
sektor jasa finansial informal, skema penjaminan, leasing dan dana modal ventura.
Pembiayaan untuk Usaha Kecil dan Menengah UKM sebaiknya menggunakan Lembaga Keuangan Mikro LKM yang ada, maupun non
bank. Lembaga keuangan Mikro bank antara lain : BRI Unit Desa dan Bank Perkreditan Rakyat BPR . Samapi saat ini BRI memilki unit yang tersebar
diseluruh Indonesia. Dari kedua LKM ini sudah tercatat sebanyak 8.500 unit yang melayani UKM.
Yang harus dilakukan sekarang ini adalah bagaimana mendorong pengembangan LKM ini berjalan baik, karena selama ini LKM non koperasi
memilki kesulitan dalam legitimasi operasionalnya. 4.
Perlindungan Usaha Jenis-jenis usaha tertentu , terutama jenis usaha tradisional yang merupakan
usaha golongan ekonomi lemah, baik itu melalui undang-undang maupun peraturan pemerintah yang bermuara kepada saling menguntungkan .
5. Pengembangan Kemitraan.
Perlu dikembangakan kemitraan yang saling membantu antara UKM, atau antara UKM dengan pengusaha besar di dalam negri maupun di luar negri,
untuk menghindarkan terjadinya monopoli dalam usaha . Disamping itu juga
37
untuk memperluas pangsa pasar dan pengelolaan bisnis yang lebih efisien. Dengan demikian UKM akan mempunyai kekuatan bersaing dengan pelaku
bisnis lainnya, baik dari dalam maupun luar negri. 6.
Pelatihan. Pemerintah perlu meningkatakan pelatihan bagi UKM baik dalam aspek
kewiraswastaan, manajmen,
administrasi dan
pengetahuan serta
keterampilannya dalam pengembangan usahanya. Disamping itu juga perlu diberi kesempatan untuk menerapkan hasil pelatihan di lapangan untuk
mempraktekkan teori melalui pengembangan kemitraan rintisan. 7.
Memantapkan Asosiasi Asosiasi yang telah ada perlu diperkuat, untuk meningkatkan perannya antara
lain dalam pengembangan jaringan informasi usaha yang sangat dibutuhkan u untuk pengembangan usaha bagi anggotanya.
8. Mengembangkan Promosi
Guna lebih mempercepat proses kemitraan antara UKM dengan usaha besar diperlukan media khusus dalam upaya mempromosikan produk-produk yang
dihasilkan. Disamping itu perlu juga diadakan talk show antara asosiasi dengan mitra usahanya.
9. Mengembangakan Kejasama yang Setara
Perlu adanya kerjasama yang atau kordinasi yang serasi antara pemerintah dengan dunia usaha UKM untuk membicarakan berbagi isu-isu mutakhir yang
terkait dengan perkembangan usaha.
38
10. Perlu adanya lembaga penjamin untuk menjamin kredit UKM
Di indonesia ada dua lembaga penjamin kredit yang di dukung oleh penuh pemerintah untuk membantu UMKM. ASKRINDO atau Asuransi Kredit
Indonesia dan JAMKRINDO atau Jaminan Kredit Indonesia. Kedua lembaga ini di dukung dengan dana Rp. 1,4 Trilyun oleh Pemerintah untuk menjamin
kredit UMKM melalui program KUR kredit Usaha Rakyat dari sejumlah dana yang digelontorkan pemerintah adalah sebesar Rp. 14 Trilyun. Artinya
Lembaga penjamin bisa menjamin pinjaman kredit UMKM melalui program KUR hingga Rp. 14 Trilyun.
24
Lembaga penjamin ini sangat diperlukan bagi kepentingan Usaha Kecil dan Menengah
25
Pengembangan UMKM ke depan harus diarahkan untuk menjadikan Central modal di kampung-kampung dan di tingkat Kecamatan, Karena UKM
yang kuat, merata dan mampu menyediakan kebutuhan pembiayaan usaha mikro menengah dan mikro kecil agar mampu menghadapi tantangan untuk
melaksanakan otonomi daerah. Pengendalian dan pembinaanfasilitasi, serta pengembangan kelembagaan organisasi dan manajemen, meningkatkan
kompetensi dan profesionalisme pengelola UMKM melalui diklat terus menerus sangat diperlukan. Pengembangan kemampuan layanan bagi anggota,
meningkatkan jumlah produk keuangan yang didukung dengan pengembangan jejaring. Pengembangan jejaring antara lain meliputi jejaring.
24
Dedy Edward Tanjung, “Lembaga Penjamin Kredit UMKM” artikel diakses pada tanggal 19 september 2011dari http:usaha-umkm.blog.comtaglembaga-penjaminan-kredit-umkm
25
Wawan Junaidi,” Permasalahan Yang di Hadapi UKM”, artikel diakses pada 09 agustus 2011 dari http:wawan-satu.blogspot.com200911Permasalahan-yang-dihadapi-UKM.html
39