Strategi Pengembangan TWI PERANAN TWI DALAM PEMBERDAYAAN UKM
64
lebih layak yang mampu menghidupi dirinya tanpa harus bergantung kepada yang lain. Disamping itu, juga dapat membuka peluang baru bagi semua
masyarakat untuk turut berpartisipasi mewakafkan hartanya menjadi wakif Melalui program dari hasil penghimpunan dana wakaf tunai akan
terlihat peran serta TWI sebagai penghimpun dana wakaf tunai dalam pemberdayaan ekonomi UKM, Melalui beberapa program wakaf Produktif
yang telah dibuat oleh TWI disana terlihat peran serta TWI melalui wakaf tunainya dalam pemberdayaan UKM
Secara organisasi Tabung Wakaf Indonesia masih berada dibawah naungan Yayasan Dompet Dhuafa Republika. Setiap program yang telah
direncanakan TWI harus diusulkan dan mendapat persetujaun terlebih dahulu dari Dompet Dhuafa. Seperti yang diakui Hendra Jatnika, Manajer Wakaf
Produktif, setiap program yang dibuat oleh TWI harus mendapat persetujuan dari DD.
12
Untuk nilai keefektifan program pemberdayaan usaha kecil TWI sendiri telah melaksanakan langkah konkrit yang teraplikasikan dalam
beberapa program TWI diantaranya:
13
a. Wakaf Peternakan
TWI menginvestasikan dana wakaf untuk peternakan bekerjasama dengan jejaring Dompet Dhuafa lain, yakni Kampoeng Ternak di Bogor
12
Wawancara Pribadi dengan Manager Fundraising Bapak Hendra Jatnika, kantor DD Ciputat, tanggal 07 Juni 2011
13
Ibid
65
dan Sukabumi. Lembaga ini telah sukses memberdayakan peternak dan memilki mitra di berbagi kota Indonesia. Kampoeng ternak juga aktif
dalam program pendistribusian hewan qurban seta pendidikan dan pelatihan diklat serta pendampingan sector peternak.
Kemudian TWI pun bekerjasama dengan organisasi Tebar Hewan Kurban THK dengan menempatkan wakaf uang sebesar Rp. 100.000.000
di THK berdasarkan prinsip bagi hasil dari tahun 2007-2009. Pada masa qurban pertama tahun 2007, TWI sudah mendapat bagi hasil sebesar
Rp.5.531.000. Walaupun system yang melibatkan kampoeng Ternak memperkecil bagi hasil TWI-THK, karena digunakan untuk pembelian
hewan ternak dari kampong ternak serta biaya manajemen, tetapi setidaknya keuntungan ini lebih besar dibandingkan penanaman wakaf
uang dibidang produktif lain. b.
Wakaf Perkebunan Teradapat Dua program dalam wakaf perkebunan, dua tempat di
daerah yang berbeda di wilayah Indonesia. Pertama Di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, untuk perkebunan karet. Kedua, di kabupaten Banggai,
Sulawesi Tengah, untuk perkebunan coklat dan kelapa. Program wakaf pohon karet di Desa Lubuk Tuba Lahat Sumatera Selatan, kerjasama TWI
dengan LPEU Insan Kamil dimulai penanamannya pada September 2007 sampai Januari 2008, akan tetapi belum dapat melakukan panen karena
pohon karet dapat dipetik hasilnya setelah 5 tahun masa penanaman.Lahan
66
karet selauas 20 ha yang berasal dari lahan pertanian masyarakat didanai pembibitan dan pengelolaannya oleh TWI. Para petani disini dalam usaha
mereka mendapatkan pendampingan dan pembinaan dari lembaga tempat mereka bernaung. Baik pembinaan kewirausahaan mupun pembinaan
mental spiritual untuk berusaha secra halal dan motivasi untuk berwakaf. Dompet Dhuafa, melalui jaringan nya TWI, juga meluncurkan
program pengembangan kebun produktif berupa kakao dan kelapa di kecamatan Totikum Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah.
Hasil dari perkebunan yang di biyai dari wakaf uang, disalurkan untuk biaya Operasional SMU pertama Mansamat. Bahkan, kebun tersebut
menyerap teanaga kerja setempat. Ini berarti program yang diluncurkan TWI berasama jaringannya memberi kesempatan pada masyarakat
setempat untuk meningkatkan kesejahteraan hidup mereka sekaligus memberi kesempatan pada masyarakat setempat untuk meningkatakan
kesejahteraan hidup mereka sekaligus memberikan kesadaran akan berwakaf.
Investasi Dana Wakaf Untuk Perkebunan.
Tahun Lokasi
Jenis Perkebunan
Modal
2007-2009 Desa
Lubuk Tuba, Sum-Sel
Karet 315.648.000
2007-2009 Kec.Totikum
Sul-Teng Kakao
dan Kelapa
141.000.000
67
c. Wakaf Usaha Perdagangan
Dalam Usaha perdagangan TWI bermitra dengan para pedagang baik kecil maupun menengah. TWI mengelola kemitraan dagang dengan
menerapkan kontrak mudrabah yakni kerjasama dalam bentuk mondal ventura yang diberikan kepada mitra terpilih sebagai pinjaman tanpa
bunga, tanpa agunan, dan tanpa syarat ekuitas. Ketentuan bagi hasil hanya berlaku bagi usaha kemitraan dagang yang sukses dan memberikan
surplus. Bila usaha gagal dan merugi, bukan disebabkan oleh kecerobohan mitra, risiko sepenuhnya ditanggung oleh pengelola dana wakaf tersebut.
1 Bekerjasama dengan enterpreneur
Salah satunya Bakmi Langgara yang di pimpin oleh Wahyu Saidi. Bakmi Langgara merupakan salah satu mitra TWI yang berjalan
baik tahun 2007. Dengan wakaf uang sebesar Rp.40.000.000 TWI menanamkan ke Bakmi Langgara yang ada di sekitar Rumah sakit
Persahabatan Jakarta Timur dengan system mudharabah. Kerjasama TWI dengan bakmi Langgara ini selama satu tahun berjalan. Sinergi
Usaha bakmi Langgara bisa menjadi contoh penggunaan dana wakaf produktif secara lebih tepat. Sebagian surplus wakaf yang diperoleh
dari kerjasama dengan Bakmi Langgara, oleh Twi sebagian diputarkan kembali untuk usaha produktif lainnya.
Selama satu tahun berjalan, tiap bulan omset Bakmi Langgara mencapai Rp. 45.000.000 sampai dengan Rp. 50.000.000 dari dana
68
yang ditanamkan ini TWI mendapat bagi hasil sekitar Rp. 700.000 per bulan meski nilai perolehan surplus usaha masih terbilang kecil, tapi
sinergi usaha TWI dan Bakmi Langgara bisa menjadi contoh penggunaan dana wakaf produktif secara lebih tepat.
2 TWI dengan BMT Nusya Tuban
TWI juga menjalin kerjasama dengan BMT Nusya Tuban sebagai Koperasi Pondok Pesantren KOPONTREN. Untuk unit
usaha jasa keuangan Syariah. BMT Nusya Tuban bekerja sama dengan TWI menghimpun wakaf uang. BMT menghimpun dana wakaf dan
mengelolanya berdasarkan system mudharabah. Hasil keuntungan yang diperoleh disalurkan kepada pondok pesantren Ibnu Syakur yang
digunakan untuk menutupi biaya operasional pondok. Peran serta TWI dalam kerjasama ini sebagai lembaga Nazhir yang telah mempunyai
legalitas hukum sebagai lembaga pengelola wakaf uang, uang wakaf yang telah dihimpun oleh BMT diserahkan seluruhnya kepada TWI,
dan TWI mengembalikan lagi kepada BMT seuluruhnya setelah dana yang terhimpun tersebut dicatat dan dibuatkan sertifikat wakaf sebagai
bukti legal untuk para wakif. Dana yang terhimpun di tahun 2006 oleh BMT Nusya Tuban sebesar Rp. 21.000.000
Dana yang dikelola secara amanah dan profesional di tahun 2008 memperoleh surplus sebesar Rp. 9.781.689 surplus ini
memberikan dampak ekonomi bagi pondok pesantren dan masyarakat sekitar.
69
3 TWI dengan Masyarakat Mandiri
Dari keuntungan yang diperoleh dalam pengembangan wakaf uang, TWI mengucurkan surplus wakaf uang sebesar Rp. 16.000.000
untuk Msyarakat Mandiri MM sebagai Community Development-nya TWI. Dana ini digunakan untuk mengembangkan usaha mitra
dampingan di Duren Sawit, Cipinang dan Katulampa Bogor. Mitra dampingan yang mendapat dana wakaf uang adalah pedagang mie-
ayam bakso. Nama usaha yang di usung adalah „ Vegemie Idola” dan
“BasoCIP”. Untuk menjaga kehalalan bakso yang diproduksi , “Masyarakat Mandiri” membuka usaha mie ayam bakso dan halal yang
berlokasi di Cipinang. Para pedagang yang mendapat bantuan dana dari wakaf uang ini pun mendapat pendampingan dan pembinaan dari
lembaga tempat mereka bernaung. Mereka mendapatkan Pembinaan kewirausahaan dan pembinaan mental Spritual untuk tetap berusaha
dengan cara yang halal. Dari beberapa pogram Wakaf tunai yang telah dilaksanakan
TWI ini, tampaknya sangat berpengaruh terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat walaupun masih terbatas pada masyarakat yang
berada dalam naungan mitra binaan Dompet dhuafa. Akan tetapi, setidaknya hal ini dapat dirasakan masyarakat dalam gerakan usaha dan
meningkatkan pendapatan.
70
d. Wakaf Sarana Niaga
Dana dari hasil penghimpunan wakaf uang di TWI dikelola untuk membangun atau mengadakan berbagai sarana niaga, seperti pertokoan.
Hasil penyewaan sarana niaga ini disalurakan untuk beragam kegiatan social sesuai dengan permintaan wakifnya.
1 Depok Waqf Junction
Depok Waqf Junction DWJ berlokasi di Jl. Keadilan, Kecamatan Sukmajaya-Depok, di atas tanah wakaf dari Bapak Agus
Murdianto. Awalnya Depok Waqf Junction adalah perpustakaan bertajuk
Rumah Cahaya Rumah baCA dan mengHAsilkan karYA yang mebuka program pelatihan menulis untuk masyarakat. Oleh TWI, Rumah
Cahaya ini dipugar menjadi dua lantai dan dikombinasikan dengan asset property. Lantai pertama dipugar menjadi 3 buah took yang akan
disewakan. Sedangkan lantai kedua diperuntukkan unuk ruang perpustakaan dan pelatihan menulis.
Hasil sewa dari lantai pertama atau yang disebut surplus wakaf dari DWJ akan disalurkan untuk pendanaan program social di
perpustakaan Rumah Cahaya serta program pendidikan untuk kaum dhuafa.
14
14
Ibid
71
2 Countrywood Waqf Junction
CWJ adalah sebuah wahana niaga sekaligus kegiatan sosial. Masyarakat yang dibidik untuk menikmatinya adalah kalangan
menengah bawah. CWJ adalah amanah dari seorang wakif tanah kepada Tabung Wakaf Indonesia. Letaknya cukup ramai. Hanya beberapa
meter di Jl. WR. Supratman. Jalan tersebut merupakan jalan tembus antara Jl. Raya Ciputat ke arah Bintaro. Hilir mudik angkutan S-10,
penanda kawasan itu cukup sibuk. Countrywood wakaf junction JWC yang akan di bangun akan berpospek cerah.
Karena CWJ dibangun di atas tanah wakaf, seluas 845m2, maka rencananya akan di bangun wahana komersial dan sosial. Untuk niaga,
akan berupa pertokoan, perkantoran, food court dan lahan parkir. Wahana niaga tersebut akan diintegrasikan dengan sejumlah sarana
sosial yakni play ground sarana bermain anak-anak, musholla, WC umum, dan lahan terbuka untuk pedagang kaki lima PKL dan UKM
Usaha Kecil Mikro. Salah satu program rutin yang yang akan diselenggarakan di
CWJ Tabung Wakaf Indonesia-Dompet Dhuafa adalah pasar Sabtu- Ahad bagi PKL dan UKM, dengan tanpa dipungut biaya sewa, dan
terbuka untuk setiap orang. Program ini akan dikelola bersama Baitul Mal Nusantara BMN dan menjadi bagian dari Festival dari Hari
72
Pasaran Nusantara HPN yang telah berlangsung di kota Bandung, Yogyakarta dan Jakarta.
Pembangunan CWJ Dompet Dhuafa merupakan wujud dari visi dan misi TWI dompet Dhuafa untuk menjadikan gerakan wakaf
produktif dan wakaf terpadu sebagai pilar pemerataan kesejahteraan masyrakat.
3 Zamrud Waqf Foodcourt
Food court untuk pedagang kecil ZAWAF terletak di komplek perumahan Duku Zamrud, Bantar gebang Bekasi. Food Court berdiri di
atas lahan milik Dompet Dhuafa seluas 552m2. Status tanahnya adalah HGB. Tabung Wakaf indonesia berinisiatif menjadikan tempat tersebut
sebagai usaha dagang para usaha kecil. Namun Syaratnya usaha makanan, yang halal dan thayib. Itulah sebabnya nanti akan dibentuk
pusat jajanan food court. Diatas lahan tersebut, akan tersedia tujuh kios plus ruang para pedagang gerobak. Masing-masing kios luasnya
3x3,5 meter persegi. Pembangunan food court dalam rangka membina pedagang
kecil agar tak jadi gelandangan di negri sendiri . “Bagaimana pun, orang miskin yang tak mau meminta, yang lebih suka berusaha, walau
mungkin hasilnya tak seberapa, itu lebih bermartabat, dan harus kita apresiasi, ujar Manajer Program TWI, Hendra Jatnika
73
Food court sendiri bukan sekedar nama. Sesuai namanya, di atas lahan tersebut akan disediakan tempat parkir dengan kapasitas 4-5 buah
mobil dan 15-20 motor. Juga disediakan musholla, dan toilet yang terjaga kebersihannya.
“Kita harapkan Zawaf bisa membantu ekonomi pedagang kecil sekaligus memberi surplus yang bisa dimanfaatkan untuk kemaslahatan
umat” pungkas Hendra. 4
Wakaf City Madinah Wakaf Wakaf City Madinah Wakaf, yaitu sebuah kawasan terpadu
yang memadukan fasilitas pelayanan sosial social service dan area bisnis commercial area dalam satu kawasan dengan nuansa Islam
yang kental. Saat ini baru baru berdiri social service yang telah berjalan berupa lembaga dan labolatorium pendidikan. Model yang di gagas oleh
TWI ini diharapakan akan mampu menjadi model pengembangan Wakaf City di Indonesia.
Hasil pengelolaan wakaf produktif TWI sudah semakin dirasakan oleh masyarakat. Dari berbagai program pengelolaan wakaf
produktif yang sudah berjalan seperti perdagangan, perkebunan, pengelolaan saham, peternakan, BMT, serta penyewaan rumah dan toko
sudah menghasilkan surplus.
74
Laporan Perolehan surplus Wakaf TWI s.d April 2010.
15
No. ASET WAKAF
JUMLAH SURPLUS 1
Wakaf Saham Rp. 1.300.000
2 Ternak Kambing
Rp. 4.972.600 3
Wakaf Rumah
Bapak Hirawan
Rp. 4.000.000 4
Kompontren Nusya Rp. 9.781.689
5 Kebun Coklat dan Kelapa
Rp. 14.175.000 6
Ruko Rp. 20.000.000
Jumlah Rp. 54.229.289
Dari semua rancangan yang dibuat oleh TWI dalam pendayagunaan wakaf uang dapat memberikan optimisme yang kuat
bagi pemberdayaan ekonomi UKM. Terlihat jelas Dari laporan surplus yang dimiliki TWI beberapa program dari pemberdayaan UKM telah
menghasilkan walaupun masih sangat kecil dari sektor UKM namun efek yang dihasilkan dapat dirasakan masyarakat cukup besar. Selain
mendidik masyarakat untuk berjiwa enterpreneurship, juga akan menciptakan lapangan kerja yang gilirannya dapat mengurangi angka
pengangguran dan kemiskinan.Karena efek pengelolaan wakaf uang terhadap pengentasan kemiskinan cukup tinggi.
Dalam mengalokasikan investasi wakaf uang pada sektor riil atau UKM, TWI lebih memilih kelompok masyrakat yang berhimpun
pada suatu usaha, ataupun pada wilayah kawasan masyarakatnya
15
Laporan, “Laporan Perolehan Surplus Wakaf di TWI”, artikel di akses tanggal 24 april 2011 dari http:www.tabungwakaf.comindex.php?option=com_contentview=categorylayout=blogid=
8Itemid=13
75
memiliki usaha yang sama. Misalnya, penyaluran wakaf uang untuk usaha perkebunan, melalui LPEU Insan Kamil mitra binaan TWI.
Begitu juga untuk penyaluran surplus wakaf untuk para pedagang yang ada di Jakarta dan Bogor, melalui Masyarakat Mandiri yang juga mitra
binaan TWI. Hal ini juga diberlakukan pada Kampung Ternak, sebuah kawasan yang masyarakatnya mempunyai usaha peternakan sapi atau
kambing, mitra binaan TWI yang mendapat kucuran dana wakaf uang untuk penggemukan sapi atau kambing. Pengelolaan wakaf uang telah
dibuktikan TWI melalui pemberian modal kerja kepada mitra binaannya seperti Bakmi Langgara, Masyarakat Madani, LPEU Insan Kamil,
Kampung Ternak, BMT Nusya Pondok Pesantren Ibnu Syakur Tuban. Program Wakaf Tunai terbukti telah memberikan kesempatan kepada
masyarakat yang bernaung didalam lembaga binaan untuk membuka usaha, ataupun pengembangan usaha produktif masyarakat yang
kekurangan modal.
16
Menurut Hendra Jatnika dana wakaf tunai diinvestasikan dan disalurkan untuk memberdayakan masyarakat kecil melalui mikro
finance dan pendampingan usaha. Dengan pemberian modal dan bantuan manajemen perlahan-lahan masyarakat miskin dapat terangkat
16
Rozalinda, “ Perkembangan Wakaf Uang pada Tabung Wkaf Indonesia TWI Dompet Dhuafa
Republika ,”
diakses pada
tanggal 7
Oktober 2010
dari http:rozalinda.wordpress.com20100504pengelolaan-wakaf-uang-pada-tabung-wakaf-indonesia-
twi-dompet-dhuafa-republika
76
derajatnya melalui usaha mikro yang pada akhirnya mampu hidup layak dan sejahtera.
17
2. Hambatan Yang Dihadapi dan Cara Mengatasinya dalam Program
Pemberdayaan UKM melalui Wakaf Tunai.
18
a. Masih sedikitnya pemahaman masyarakat mengenai wakaf tunai
Produktif, sehingga alokasi dana yang di peruntukkan bagi program pemberdayaan sektor riil masih sangat terbatas karena pada dasarnya
masyarakat lebih interest mempercayai dana wakaf untuk sektor pendidikan, kesehatan dan sosial. Dan menurut bapak Hendra Jatnika
untuk mengatasi hambatan tersebut TWI membuat program-program yang mampu menarik minat si calon wakif dan memberikan penjelasan dengan
terperinci mengenai program tersebut. b.
Sistem kehatia-hatian dalam prinsip pengalokasian dana untuk pemberdayaan ekonomi UKM, memperlambat program tersebut karena
tidak semua pedagang kecil atau usaha kecil yang dapat menikmati program TWI tersebut. TWI memberikan kepercayaan kepada para
pedagang yang ikut dalam komunitas mitra binaan dari lembaga TWI. Untuk hambatan ini TWI masih merasa yakin terhadap konsep para
pedagang yang masuk dalam mitra binaan akan lebih terkontrol dan lebih merasa aman akan dana yang telah disalurkan.
17
Maya, wawancara Pribadi dengan Manager Fundraising Bapak Hendra Jatnika, kantor DD Ciputat, tanggal 07 Juni 2011
18
Ibid
77