Latar Belakang Tabung Wakaf Indonesia
                                                                                42
DDR  sebagai  Lembaga  Amil  Zakat  Nasional  LAZNAS  yang  pertama  pada tahun 2001.
4
Sepuluh  tahun  perjalanan  DD  melakukan  gerakan  membumikan  zakat sudah mulai berbuah, masyarakat menyadari bahwa setiap kekayaan yang dimiliki
terdapat  hak  orang  lain  didalamnya  yang  wajib  dikeluarkan.  Sebuah  fenomena yang  patut  disyukuri  karena  masyarakat  semakin  sadar  bahwa  zakat  merupakan
sebuah pilar penting dalam penegakan perekonomian umat. Melihat  perkembangan  ekonomi  yang cukup lamban timbullah keinginan
yang kuat untuk mempercepat proses kebangkitan ekonomi umat, DDR terdorong untuk menggali potensi dana umat selain zakat.  Pada bulan Ramadhan 1425 H  ,
DDR  membuat  sebuah  unit  fundraising  baru  yaitu  kembali  wakaf  sebagaimana yang  telah  dipraktikan  pada  masa  Rasulullah  SAW  dan  para  sahabatnya  sebagai
jawaban dari pencairan pilar ekonomi umat Islam selain zakat.
5
Pengelolaan zakat yang belum optimal berbanding terbalik dengan potensi zakat  yang  sudah  berjalan  sebelumnya  hal  ini  menjadi  tantangan  baru  bagi  DD
untuk  lebih  mengoptimalkan  peran  wakaf,  karena  pemanfaatan  wakaf  lebih fleksibel dibandingkan zakat yang sudah dibatasi dengan 8 asnaf.
Pembangunan  sosial  dan  pemberdayaan  ekonomi  yang  dilakukan  secara terus  menerus,  menuntut  kita  untuk  mencari  alternatif  solusi  yang  dapat
4
Dompet  Dhuafa  Republika,  Profil  Tabung  Wakaf  Indonesia,  Jakarta:  Tabung  Wakaf Indonesia,2006  diakses dari http:www.dompetdhuafa.org
5
Maya,  Wawancara  Pribadi dengan  Head  of  Productive Waqfraising  Bapak  Hendra  Jatnika, kantor DD Ciputat, tanggal 07 Juni 2011
43
mendorongnya lebih cepat.  Dan salah satu alternatif solusi itu adalah mobilisasi dan optimalisasi peran wakaf secara efektif serta profesional.
Agar  perkembangan  wakaf  berkembang  dengan  baik  dan  lancar,  secara pasti  dibutuhkan  peran  Nazir  Wakaf  pengelola  wakaf  yang  amanah  dan
profesional sehingga penghimpunan, pengelolaan dan pengalokasian dana wakaf menjadi  optimal.    Meski  saat  ini,  kebutuhan  akan  adanya  Nazhir  wakaf  masih
belum mendapat perhatian utama dari umat. Berdasarkan kondisi di atas dan melihat potensi wakaf  yang sangat besar
maka  pada  tanggal  14  juli  2005,  Dompet  Dhuafa  melaunching  unit  baru  yang bernama  Tabung  Wakaf  Indonesia  TWI,  sebagai  jawaban  dan  solusi  atas
permasalahan  wakaf.  Diharapkan  TWI  dapat  melakukan  optimalisasi  wakaf sehingga  wakaf  dpat  menjadi  penggerak  ekonomi  umat.  Seperti  efek  bola  salju,
semakin  lama  semaikn  besar  membawa  kemaslahatan  untuk  umat.  Selaku pengelola wakaf Nazhir Wakaf khususnya wakaf uang tunai, diharapkan mampu
mengalokasikan  harta  wakaf  secara  tepat  dengan  profesionalitas  dan  amanah, tentu dengan tuntunan Al Quran dah Hadist Rasulullah SAW, serta pertimbangan
kebutuhan umat pada umumnya.
6
Pembangunan  sosial  dan  pemberdayaan  ekonomi  yang  dilakukan  secara terus  menerus  menurut  kita  untuk  mencari  alternatif  solusi  yang  dapat
mendorongnya lebih cepat.  Salah satu alternatif solusi itu adalah mobilisasi dan optimalisasi peran wakaf secara efektif dan professional.
6
Profil  TWI,  “Sekilas  TWI”,  artikel  di  akses  tanggal  24  april  2011  dari http:www.tabungwakaf.comindex.php?option=com_contentview=articleid=13Itemid=9
44
Tumbuh  dan  berkembangnya  lembaga-lembaga  amil  zakat,  terlebih setelah lahirnya UU tentang zakat UU tentang wakaf , membuktikan bahwa peran
dan  potensi  umat  dalam  pembangunan  sangatlah  pontensial.  Demikian  juga dengan  keberadaan  lembaga  wakaf.  Oleh  karenanya,  secara  pasti  dibutuhkan
peran  nazhir  wakaf  yang  amanah  dan  profesional  sehingga  penghimpunan, pengelolaan dan pengalokasian dana wakaf menjadi optimal.
Berdasarkan  latar  belakang  tersebut,  pada  tanggal  14  juli  2005,  Dompet Dhuafa  mendirikan  Tabung  Wakaf  Indonesia  yang  berperan  dalam  memberikan
sosialisasi,  edukasi,  dan  advokasi  wakaf,  serta  mengelola  harta  wakaf  dari masyarakat maupun institusi.
7
                