19
Sedangkan menurut Undang-undang No.91995 tentang usaha kecil yang dimaksud adalah yang memiliki kriteria sebagai berikut:
3
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyakRp. 200.000.000,- dua ratus juta
rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau 2.
Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000 satu milyar rupiah.
3. Milik warga negara Indonesia
4. Berdiri sendiri bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan
yang dimilki, dikuasai atau berafilisasi baik langsung atau tidak langsung dengan usaha menengah dan usaha besar.
5. Berbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan
hukum, termasuk koperasi. Yang dimaksud dengan usaha menengah adalah kegiatan ekonomi yang
mempunyai kriteria: 1.
Asset 10 milyar,- tidak termauk tanah dan bangunan tempat usaha, atau 2.
Omzet Rp. 50 milyar,- Sedangkan dalam konsep inpres UKM , yang dimaksud dengan UKM
adalah kegiatan ekonomi dengan kriteria: 1.
Asset Rp. 50 milyar,- tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau 2.
Omzet Rp. 250 milyar,-
4
3
Undang-undang Republik Indonesia No.91995 tentang Usaha Kecil, Bab III, Pasal 5.
4
Panji Anoraga dan Djoko Sudantoko, Op.Cit., h.245
20
Selanjutnya, berdasarkan jumlah karyawan yang dimilikinya, sebuah usaha dimana usaha kecil terdiri atas usaha rumah tangga 1-4 orang dan usaha
kecil 5-19 orang, sementara usaha menengah 20-99 orang.
5
B. Peranan Usaha Kecil dan Menengah dalam Perekonomian
Usaha kecil dan menengah UKM dalam perekonomian suatu negara, memiliki peranan yang penting. Bukan saja di Indonesia tetapi mempunyai
peranan strategis di negara-negara lain juga. Indikasi yang menunjukan peranan usaha kecil dan menengah itu dapat dilihat dari kontribusinya terhadap PDB,
eksport non migas, penyerapan tenaga kerja dan peningkatan kualitas sumberdaya manusia yang cukup berarti.
6
Di tengah ambruknya para konglomerat akibat krisis, ternyata usaha kecil mampu menjadi katup pengaman dampak krisis terhadap perekonomian nasional.
Dalam kaitan ini sektor usaha kecil berperan penting dalam pembangunan ekonomi nasional karena unit usahanya sangat banyak dan menyerap tenaga kerja
yang besar. UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis moneter tahun 1997 disaat perusahaan-perusahaan besar mengalami
kesulitan dalam mengembangkan usahanya.
7
5
Peningkatan Ekonomi Domestik Melalui Usaha Kecil, Business News, No. 69117Tahun XLVII, 6 Juni 2003, h.13
6
Panji Anoraga dan Djoko Sudantoko, Op.Cit., h.244 op.cit., h.244
7
ArmadaSuryatama,Peran UKM Dalam Perekonomian Indonesia,artikel diakses pada tanggal 29 juni 2011 pada situs Satria-sig.blogspot.com
21
Usaha kecil mampu menampung 62,6 juta tenaga kerja atau 89 persen dari total tenaga kerja nasional, dimana usaha kecil ini terdiri dari usaha rumah tangga
dan usaha kecil, sementara usaha menengah melibatkan 4,2 juta tenaga kerja dan usaha besar menyerap 3,5 juta pekerja pada tahun 2002
8
Peran penting usaha kecil merupakan wahana utama dalam penyerapan tenaga kerja juga sebagai penggerak roda ekonomi serta pelayanan masyarakat
Tidak kurang pentingnya, industri kecil juga memberikan manfaat social sosial benefit yang sangat berarti bagi perekonomian.Manfaat pertama,industri kecil
dapat menciptakan peluang berusaha yang luas dengan pembiayaan yang cukup murah. Manfaat kedua, industri kecil dapat memberikan peranan dalam
peningkatan dan mobilisasi tabungan domestik. Ini dimungkinkan oleh kenyataan bahwa industri cenderung memperoleh modal dari tabungan pengusaha itu
sendiri, atau dari tabungan keluarga atau kerabatnya. Adapun manfaat sosial yang ketiga, indutri kecil mempunyai kedudukan komplementer terhadap industri besar
dan sedang, karena industri kecil menghasilkan produk yang relatif murah dan sederhana, yang biasanya tidak dihasilkan oleh industri besar.
9
Sebuah studi yang dilakukan oleh Michigan State University telah menyimpulkan bahwa UKM secara konsisten menghasilkan lebih banyak Output
perunit modal daripada mitranya industri besar. Little, Scitovsky, dan scoot telah
8
Business News, Loc.Cit
9
Irsan Azhari, Industri Kecil Sebuah Tinjauan dan Perbandingan, Jakarta, LPES,1991, cet.ke-2, h.5