40
mudharabah dan keuntungannya digunakan untuk pihak yang memanfaatkan harta wakaf.
2
B. Landasan Hukum Wakaf
1. Al-Qur‟an
Sedangkan wakaf tunai cash wakaf adalah wakaf yang dilakukan oleh seseorang, kelompok orang, lembaga, atau badan hokum berupa uang
tunai yang tidak dapat dipindah tangankan dan dibekukan untuk selain kepentingan yang tidak mengurangi ataupun menghilangkan jumlah
pokoknya. Termasuk dalam pengertian uang adalah surat – surat berharga.
Surat Ali Imran: 92
Artinya: “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebaktian yang sempurna
sebelum kamu menafkahkan harta yang kamu cintai dan apa saja yang kamu nafkahkan sesungguhnya Allah mengetahuinya
.” QS.Al Imran :92
2. Hadis
Pada zaman Rasulallah istilah wakaf belum dikenal. Akan tetapi pada masa itu dikenal dengan habs, sadaqah, dan tsabil . Para ahli hadis dan
kebanyakan ahli-ahli fiqih mengindetikkan wakaf dengan sadaqah jariyah. Hadis Nabi yang diriwayatkan dari Abu Hurairah dibawah ini kerap
dijadikan landasan dan sumber hokum lembaga perwakafan itu :
2
Ibid h.101
41
:
Artinya : Dari Abu Hurairah R.A berkata: Sesungguhnya Nabi SAW bersabda : “ Apabila manusia itu meninggal mka terputuslah amalnya
kecuali tiga hal, shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang soleh yang mendokan kepadanya.”
3
Al-Quran dan Hadis diatas mendasari di syariatkannya wakaf sebgai tindakan hukum dengan cara melepaskan hak kepemilikan atas asal barang
dan meyedekahkan manfaatnya untuk kepentingan umum dengan maksud memperoleh pahala dari Allah.
C. Latar Belakang Tabung Wakaf Indonesia
Pada bulan juli 1993 telah berdiri sebuah lembaga sosial kemanusian yang bernama Dompet Dhuafa Republika DDR. Sebuah lembaga yang didirikan
sebagai jawaban atas keprihatinan beberapa pimpinan harian media koran Repulika atas kondisi ideal. Awal dari perjalanannya merupakan perjuangan yang
sangat berat dan sangat melelahkan dan sekarang perjuangan yang dirintis dari awal dengan banyak pengorbanan telah membuahkan hasil yang cukup
menggembirakan, salah satunya diresmikannya Dompet Dhuafa Republika
3
Imam Abu al-Husain bin al-Hajjaj al-Qusyairi al-Naisaburi, Sahih Muslim, Beirut : Dar al- Fikr, 1989 Cet. Ke-1, h.70