Pengelolaan dan Penghimpunan Wakaf Tunai

57 Menurut Zaim Saidi, Mantan Direktur TWI, penempatan wakaf uang ke sektor produktif dilakukan agar prinsip tahan pokok dan nikmati hasil seperti yang digariskan dalam hadis Nabi, bias terwujud. Dana wakif adalah “pokok”, sedangkan surplus dari pengelolaan dana wakaf adalah “buah”. Hasil dialokasikan untuk program-program seperti pembangunan masjid dan sekolah. Untuk itu dalam perwakafan yang mesti diperhatiakn adalah tetapnya nilai harta yang di wakafkan. Dalam waktu yang bersamaan wakaf tersebut juga menghasilkan sesuatu yang dapat disalurkan kepada mauquf alaih. 7 b. Pendekatan Nonproduktif Berdasarkan pendekatan ini, TWI mengelola harta wakaf untuk hal-hal yang sifatnya tidak menghasilakn keuntungan nonproduktif. Manfaat yang ditimbulkan dari harta benda wakaf yang bersangkutan adalah karena nilai manfaat yang dapat dirasakan oleh masayrakat sebagai pemetik manfaat wakaf, misalnya, TWI mengalokasikan dana wakafnya untuk investasi pendirian sebuah rumah sakit gratis seperti LKC. Ini berarti tidak ada pemasukan sama sekali. Dengan demikian, biaya operasional rumah sakit Cuma-Cuma tersebut harus dicarikan dari sumber lainnya. Disamping itu, TWI juga mendirikan sekolah gratis untuk kaum dhuafa. 7 Zaim Saidi, “ Wakaf Memang Lebih Afdol”,Media Tabung Wakaf Indonesia Edisi 05, Tahun III 1431 H: h. 3 58 c. Terpadu Yaitu program penyaluran wakaf untuk sarana dan prasarana institusi pelayanan umat dikombinasikan dengan program wakaf dalam bentuk sarana niaga, property perkebunan, perdagangan, pertanian dan lain-lain. Surplusnya disalurkan untuk kaum dhuafa, dan untuk operasional institusi pelayanan umat dalam satu area program. Seperti Rumah Cahaya, sarana perpustakaan dan pelatihan penulisan bagi masyarakat umum yang dikombinasikan dengan asset property yang disewakan. Dengan demikian, sebagai asset financial Islam yang potesial untuk dikembangakan, wakaf khususnya wakaf uang harus dikelola oleh Nazhir yang professional. Dikelola dengan cara produktif yang ditunjukkan untuk kesejahteraan umat. Jika dikelola secara profesioanl, maka harta wakaf itu selain akan bertambah dari segi penghimpunan juga akan memberikan hasil dari aset yang telah diproduktifkan. Ini dapat dilihat laporan penerimaan wakaf per juni 2010. 59 Laporan Keuangan Penerimaan Per Juni 2010 8 Jenis Wakaf Total Penerimaan Wakaf tidak Terikat Rp. 2.566.174.654 Wakaf SMART Ekselensia Indonesia Rp. 2.550.641.615 Wakaf Produktif Rp. 3.061.551.507 Wakaf Rumah Cahaya Rp. 57.200.000 Wakaf Masjid Rp. 359.217.200 Wakaf LCK Rp. 1.616.864.600 Wakaf Terpadu Rp.7.000.000 Wakaf Wisma Muallaf Rp. 198.700.000 Wakaf Sarana Niaga Rp. 100.000 Wakaf Peternakan Rp. 2.400.000 Wakaf Pertanian Rp. 1.500.000 Wakaf Perkebunan Karet Rp. 600.000 Wakaf Zona Madina Rp. 5.914.954.083 Wakaf Country Wood junction Rp. 34.337.000 Wakaf Sosial Rp. 17.500.000 Jumlah Rp. 16.388.740.659 2. Penghimpuan Wakaf Tunai 9 Penghimpunan dana Fundraising merupakan kegiatan penggalangan dana dari induvidu, organisasi maupun badan hukum. Fundraising termasuk proses mempengaruhi masyarakat calon wakif agar mau melakukan amal kebajikan dalam bentuk penyerahan uang sebagai wakaf maupun untuk sumbangan pengelolaan harta wakaf. Kegiatan pengarahan dana ini sangat berhubungan dengan kemampuan perseorangan, organisasi, badan hukum 8 Laporan, “Pengeloaan Dana Wakaf”, artikel di akses tanggal 24 april 2011 dari http:www.tabungwakaf.comindex.php?option=com_contentview=categorylayout=blogid=6It emid=11 9 Wawancara Pribadi dengan Invesment Manager Ibu Novianti Endang. M, Via YM, tanggal 21 April 2011 60 untuk mengajak dan mempengaruhi orang lain sehingga menimbulkan kesadaran, kepedulian, dan motivasi untuk melakukan wakaf . Fundraising mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan organisasi pengelola wakaf dalam rangka pengumpulan dana wakaf dari masyarakat. Dengan fundraising banyak hal yang dapat dilakukan oleh sebuah lembaga pengelola wakaf dalam rangka penggalangan dana, seperti pendekatan terhadap calon wakif yang akan mendonasikan dananya kepada lembaga, meningkatkan citra lembaga, mencari simpatisan, dan lain sebagainya. Dengan fundraising, penghimpunan harta wakaf bisa dilakukan dengan berbagai cara yang positif untuk menarik calon wakif. Karena fundraising bertujuan untuk menghimpun dana, menghimpun simpatisan, relasi dan pendukung, serta meningkatkan kepuasan wakif. Dalam melakukan penghimpunan dana wakaf dari masyarakat, TWI membebankan tugas ini pada divisi fundraising. Dalam manajen TWI, divisi ini mempunyai peranan sangat penting dalam menentukan besar atau kecilnya penghimpunan dana wakaf dari masyarakat. Untuk menjadi nazhir yang profesional, TWI terus berusaha menata sistem pelayanan sebaik mungkin. Banyak yang digunakan oleh TWI dalam rangka menjaring dana dari para dermawan. Hasil wawancara dengan Ibu Noviati, Invesment Manager Tabung Wakaf Indonesia wawancara, 21 April 2011 mengungkapkan sejumlah cara yang dilakukan TWI, antara lain: 61 a. Website. Dalam dunia yang serba instan, informasi akurat dan mudah diakses merupakan salah kebutuhan penting. Untuk itu, penyajian informasi di dunia maya menjadi pilar penunjang untuk membangun kepercayaan masyarakat.TWI juga telah melakukan hal tersebut. Melalui websitenya, TWI berusaha memberikan informasi seakurat mungkin tentang konsep wakaf, khususnya wakaf kontemporer, dan juga laporan dana yang masuk serta distribusinya. Dengan begitu, masyarakat akan mudah mengetahui perkembangan wakaf modern dan penggunaan dana yang mereka serahkan. b. Silahturahmi Maintenance Program ini dinilai efektif karena dapat menumbuhkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan antara pengelola wakaf dan para donaturnya. Sayang kegiatan ini tidak dilakukan untuk keseluruhan wakif. Hanya para donatur berskala besar saja yang diprioritaskan dalam silahturahmi. Hal ini disebabkan kurangnya waktu luang yang dimiliki para pengelola TWI yang jumlahnya masih terbatas. c. Retail Pihak TWI mendatangi kantor-kantor untuk menawarkan sebuah acara yang dikemas dalam pengajian atau pelatihan. Tujuannya tidak lain adalah pengenalan wakaf dan penjaringan donatur baru. 62 d. Pembukaan Counter di Mal Kegiatan ini biasanya dilakukan pada even-even tertentu, misalnya bulan Ramadhan. Tujuannya tidak sepenuhnya ditujukkan untuk penggalangan dana, namun lebih ditekankan kepada upaya promosi TWI kepada khalayak ramai secara langsung dengan memberikan brosur dan penyedian meja informasi. e. Program Radio Trijaya FM dan Dakta Kegiatan ini dilakukan untuk menjalin komunikasi dengan masyarakat melalui media radio. Kegiatan ini masih berlangsung hingga saat ini berupa iklan dan acara Talkshow f. Penyebaran Brosur Kegiatan ini pernah dilakukan di bundaran HI oleh relawan gerakan wakaf. Mereka juga tidak segan menyebar brosur di bis ataupun kereta. Dan diantara dari mereka adalah para sukarelawan yang mempunyai perhatian terhadap perkembangan wakaf. g. Membangun Citra Positif Brand Image TWI. Cara yang dilakukan adalah dengan membuat laporan keuangan yang baik. Agar donatur royal, cara yang ditempuh TWI adalah membuat laporan periodik 3 bulan sekali dalam bentuk majalah “Swara Cinta”, Dan laporan Donasi setiap orang atau per induvidu secara bulanan, dan laporan keuangan berupa satu tahun sekali. 63 h. Layanan Jemput Wakaf Layanan yang di berikan kepada para wakif yang tak memiliki keterbatasan waktu untuk datang secara langsung ke kantor DD yang beralamat di Ciputat atau ke counter-counter program wakaf, dengan hanya telepon si wakif dapat berwakaf dengan minimal dana wakaf yang diberikan oleh si wakif sebesar Rp.1.000.000-, untuk program layanan jemput wakaf 10

C. Strategi Pengembangan TWI

1. TWI dalam Upaya Pemberdayaan UKM Dari program-program wakaf produktif yang telah dilaksanakan TWI, tampaknya sector ril menjadi perhatian lembaga ini. Dengan memberdayakan sector ini berarti wakaf uang terbukti memberikan model mutual fund melalui mobilasasi dana pribadi yang digarap dengan professional dan amanah, oleh fund managernya. Hal ini sangat tepat dilakukan untuk merangsang kembalinya investasi kondusif. Karena wakaf uang sangat potensial untuk memberdayakan sector riil, dapat memperkuat fundamental perekonomian. 11 Terlaksananya ide atau gagasan yang cukup fenomenal terbukti dapat mendatangkan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat kelas menengah kebawah untuk berlomba demi pencapaian dan peningkatan taraf hidup yang 10 Wawancara Pribadi dengan Invesment Manager Ibu Novianti Endang. M, Via YM, tanggal 21 April 2011 11 Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Pedoman Pengelolaan Wakaf Tunai Jakarta: Direktorat Jendral Bimbingan Masyrakat Islam, 2006, h.67-68 64 lebih layak yang mampu menghidupi dirinya tanpa harus bergantung kepada yang lain. Disamping itu, juga dapat membuka peluang baru bagi semua masyarakat untuk turut berpartisipasi mewakafkan hartanya menjadi wakif Melalui program dari hasil penghimpunan dana wakaf tunai akan terlihat peran serta TWI sebagai penghimpun dana wakaf tunai dalam pemberdayaan ekonomi UKM, Melalui beberapa program wakaf Produktif yang telah dibuat oleh TWI disana terlihat peran serta TWI melalui wakaf tunainya dalam pemberdayaan UKM Secara organisasi Tabung Wakaf Indonesia masih berada dibawah naungan Yayasan Dompet Dhuafa Republika. Setiap program yang telah direncanakan TWI harus diusulkan dan mendapat persetujaun terlebih dahulu dari Dompet Dhuafa. Seperti yang diakui Hendra Jatnika, Manajer Wakaf Produktif, setiap program yang dibuat oleh TWI harus mendapat persetujuan dari DD. 12 Untuk nilai keefektifan program pemberdayaan usaha kecil TWI sendiri telah melaksanakan langkah konkrit yang teraplikasikan dalam beberapa program TWI diantaranya: 13 a. Wakaf Peternakan TWI menginvestasikan dana wakaf untuk peternakan bekerjasama dengan jejaring Dompet Dhuafa lain, yakni Kampoeng Ternak di Bogor 12 Wawancara Pribadi dengan Manager Fundraising Bapak Hendra Jatnika, kantor DD Ciputat, tanggal 07 Juni 2011 13 Ibid