93
2. Pengaruh variabel makro ekonomi dan rasio profitabilitas terhadap resiko saham.
A. Pengujian Hipotesis Persamaan II
Pengujian pertama dilakukan dengan uji t, untuk mengetahui apakah terjadi trimming antara variabel endogen dengan variabel
eksogen, yaitu pengaruh suku bunga, kurs, ROI, dan ROE, return saham terhadap resiko saham. Adapun hasil output perhitungan dengan SPSS
sebagai berikut :
Tabel 4.11 Uji t
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model B
Std. Error Beta
t Sig.
Constant -3.117
1.140 -2.734
.007 sukubunga
-4.412 2.028
.206 2.176
.032 kurs
.000 .000
.292 3.065
.003 roi
-.103 .441
-.027 -.234
.816 roe
.247 .284
.101 .869
.387 1
return -.384
.589 -.064
-.652 .516
a. Dependent Variable: resiko
Langkah berikutnya adalah melakukan pemeriksaan validasi model yaitu resiko saham dengan koefisien jalur yang dihitung. Jika tidak signifikan,
maka terjadi trimming. Dalam output SPSS pada tabel 4.11 menunjukan bahwa :
1. Hubungan antara variabel suku bunga dan resiko saham
94 Hasil perhitungan SPSS diperoleh angka t hitung sebesar 2.176
dan t tabel sebesar 1.980. dengan demikian t hitung sebesar 2.176 t tabel sebesar 1.980. Dengan demikian H
ditolak dan H
1
diterima, berarti ada hubungan linear antara variabel suku bunga dengan resiko
saham. Besarnya pengaruh nilai suku bunga terhadap resiko saham sebesar 20,6 .. Hal ini tidak terjadi trimming sehingga model layak
di gunakan. 2. Hubungan antara variabel kurs dan resiko saham
Hasil perhitungan SPSS diperoleh angka t hitung sebesar 3.065 dan t tabel sebesar 1.980. dengan demikian t hitung sebesar 3.065 t
tabel sebesar 1.980. Dengan demikian H ditolak dan H
1
diterima, berarti ada hubungan linear antara variabel kurs dengan return
saham. Besarnya pengaruh nilai kurs terhadap resiko saham sebesar 29.2 . Hal ini tidak terjadi trimming sehingga model layak di
gunakan. 3. Hubungan antara variabel ROI dan resiko saham
Hasil perhitungan SPSS diperoleh angka t hitung sebesar -0.234 dan t tabel sebesar 1.980. dengan demikian t hitung sebesar -0.234
t tabel sebesar 1.980. Dengan demikian H diterima dan H
1
ditolak, berarti tidak ada hubungan linear antara variabel Roi dengan resiko
saham. Besarnya pengaruh nilai Roi terhadap resiko saham sebesar -2 . Hal ini terjadi trimming sehingga model tidak layak di
gunakan dan harus di buang dari model.
95 4. Hubungan antara variabel ROE dan resiko saham
Hasil perhitungan SPSS diperoleh angka t hitung sebesar 0.869 dan t tabel sebesar 1.980. dengan demikian t hitung sebesar 0.869 t
tabel sebesar 1.980. Dengan demikian H diterima dan H
1
ditolak, berarti tidak ada hubungan linear antara variabel ROE dengan resiko
saham. Besarnya pengaruh nilai ROE terhadap resiko saham sebesar 10 . Hal ini terjadi trimming sehingga model tidak layak di
gunakan dan harus di buang dari model.. 5. Hubungan antara variabel return saham dan resiko saham
Hasil perhitungan SPSS diperoleh angka t hitung sebesa -0.652 dan t tabel sebesar 1.980. dengan demikian t hitung sebesar -0.652
t tabel sebesar 1.980. Dengan demikian H diterima dan H
1
ditolak, berarti tidak ada hubungan linear antara variabel return dengan
resiko saham. Besarnya pengaruh nilai return terhadap resiko saham sebesar -0,6 . Hal ini terjadi trimming sehingga model tidak layak
di gunakan dan harus di buang dari model..
Jadi variabel yang harus dikeluarkan dari model resiko saham yaitu variabel ROI, ROE, dan Return saham. Oleh karena itu perhitungan
diualang kembali dengan cara menghilangkan jalur yang menurut hasil pengujian ternyata tidak signifikan.
Selain dilakukan perhitungan uji t, juga dilakukan perhitungan matrik korelasi masing-masing variabel. Pehitungan dilakukan untuk
96 mencari pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel eksogen
terhadap variabel endogen. Pengaruh langsung dapat diperoleh dari koefisien
Beta dari
kolom standardized
coefficient dengan
mengkuadratkan nilai koefisien tersebut, sedangkan untuk pengaruh tidak langsung diperoleh dari matriks korelasi. Korelasi ini merupakan
hubungan antar variabel yang menunjukan pengaruh dari suatu variabel eksogen terhadap variabel endogenmelalui hubungan korelasional yang
lemah. Adapun hasil perhitungan return setelah dilakukan trimming sebagai berikut :
Tabel 4.12 Pengaruh Variabel Suku Bunga dan Kurs Terhadap Resiko Saham
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model B
Std. Error Beta
t Sig.
Constant -2.809
1.073 -2.618
.010 sukubunga
-4.290 1.929
.200 2.224
.028 1
kurs .000
.000 .268
2.972 .004
a. Dependent Variable: resiko
97
Tabel 4.13 Matriks Korelasi Variabel Suku Bunga dan Kurs
Terhadap Resiko Saham
Correlations
sukubunga kurs
Pearson Correlation 1.000
.203 Sig. 2-tailed
.026 sukubunga
N 120.000
120 Pearson Correlation
.203 1.000
Sig. 2-tailed .026
kurs N
120 120.000
. Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed.
Gambar 4.2 Konstruksi Model Penelitiaan Berdasarkan Variabel yang Signifikan pada
Indikator resiko saham
Nilai KursRp X2
0.268 0.026
Suku Bunga X1
0.200 Resiko
Saham Y1
98
B. Pembahasan Hipotesis