Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Pasar Modal Pendekatan-Pendekatan Analisis Dalam Penilaian Saham

31 tanpa melalui perantara, seperti pialang atau perantara pedagang efek. M. Amsari, 1993: 23-24 dalam Novi Z, 2005:12.

B. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Pasar Modal

Menurut Suad Husnan 2001:8 Faktor-faktor yang mempengaruhi pasar modal antara lain :

a. Supplay sekuritas

Faktor ini berarti harus banyak perusahaan yang bersedia menerbitkan sekuritas di pasar modal. b. Demand sekuritas Harus terdapat anggota masyarakat yang memiliki jumlah dana yang cukup besar untuk dipergunakan membeli sekuritas-sekuritas yang ditawarkan. c. Kondisi politik dan ekonomi Kondisi yang stabil dan ikut membantu pertumbuhan ekonomi yang akhirnya mempengaruhi supplay dan demand akan sekuritas. d. Masalah hukum dan peraturan Pembelian sekuritas pada dasarnya mengandalkan diri pada informasi yang disediakan oleh perusahaan-perusahaan yang menerbitkan sekuritas, karena itu kebenaran informasi menjadi sangat penting, disamping kecepatan dan kelengkapan informasi. e. Keberadaan pengawas yang mengatur dan mengawasi kegiatan pasar modal dan berbagai lembaga yang memungkinkan dilakukan transaksi secara efisien. Transaksi harus dilakukan secara efisien dan dapat diandalkan. 32

C. Pendekatan-Pendekatan Analisis Dalam Penilaian Saham

Saham merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas PT Suad Husnan 2001:285. Pengertian lain menurut Tjiptono Darmaji dan Hendi M 2006:5 saham merupakan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan demikian kalau seorang investor membeli saham, maka dia juga menjadi pemilikpemegang saham perusahaan Darmawan Sjahrial, 2006:22 Didalam prakteknya terdapat beberapa jenis saham, yang dibedakan menurut cara peralihannya dan manfaat yang diperoleh para pemegang saham. Ditinjau dari peralihannya saham dibedakan menjadi saham atas tunjuk dan saha atas nama, saham atas tunjuk adalah saham yang didalam sertifikatnya tersbut tidak dicatat nama pemiliknya agar mudah dipindah-tangankan dari seorang investor keinvestor lainnya. Sedangkan saham atas nama adalah saham yang didalam lembaranya tertulis nama pemiliknya. Ditinjau dari segi manfaat untuk pemiliknya saham digolongkan menjadi saham biasa dan saham preferen. Menurut Tjiptono Darmaji dan Hendy M 2001:71 saham biasa merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa karena bisa menghasilkan pendapatan tetap seperti bunga obligasi tetapi bisa juga tidak mendatangkan seperti hasil yang dikehendaki. Pemilik menentukan apakah akan menerima deviden atau menduduki posisi di dalam perusahaan. 33 Jenis – jenis saham biasa adalah sebagai berikut : 1. Blue chip stock adalah saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai leader dari industri sejenisnya, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar deviden. 2. Speculative stock adalah saham emiten yang tidak secara konsisten menghasilkan deviden namun jenis saham ini harganya selalu berfluktuasi, dan terkadang memberikan deviden yang sangant tinggi. 3. Income stock adalah tipe saham kurang peka terhadap kondisi pasar. Menurut Tjiptono Darmaji dan Hendy M 2001 : 6 saham preferen adalah saham yang memiliki karakter gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap seperti buanga obligasi, tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor. Sebelum seorang investor melakukan investasi dalam saham, maka penting kiranya bila ia mengetahui nilai dari saham tersebut sebagai salah satu pedoman agar investasi yang dilakukannya itu penuh perhitungan. Menurut Tandelin 2001 dalam Umi dan Shinta 2006:7 Ada beberapa cara perhitungan nilai saham, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Nilai pasar adalah nilai saham yang berlaku dipasar ataupun lantai bursa. Nilai pasar ini selalu berubah-ubah bergantung kepada penawaran dan permintaan di bursa. nilai pasar adalah nilai saham dipasar yang ditunjukan oleh harga saham tersebut dipasar. 34 2. Nilai intrinsik adalah nilai saham yang menunjukan present value arus kas yang diharapkan dari saham tersebut atau nilai saham yang sebenarnya atau seharusnya terjadi.. 3. Nilai pari adalah nilai saham sebagaimana tercantum dalam sertifikat saham. 4. Nilai buku adalah nilai saham yang dihitung berdasarkan total asset atau pembukuan perusahaan yang dikurangkan dengan total hutang dan saham preferen dan dibagi dengan jumlah saham beredar. Menurut Suad Husnan 2001:288 Analisis penilaian saham bertujuan untuk menaksir nilai intrinsik suatu saham, dan kemudian membandingkannya dengan harga saham tersebut pada saat ini. Sedangkan nilai intrinsik NI menunjukan present value arus kas yang diharapkan dari suatu saham. Pedoman yang digunakan adalah sebagai berikut: a Apabila NI harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai undervalued harganya terlalu rendah, dan karenanya layak dibeli atau ditahan. b Apabila NI harga pasar sat ini, maka saham tersebut dinilai overvalued harganya terlalu mahal, dan layak untuk dijual. c Apabila NI = harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai wajar. Tujuan dari investasi tentunya adalah keuntungan, potensi keuntungan yang didapat dari investasi saham adalah dividen dan capital gain, keuntungan dari dividen didapat karena kinerja perusahaan, sedangkan keuntungan dari 35 capital gain dari pergerakan harga saham yang dipengaruhi oleh banyak faktor sebelum mementukan nilai saham, sebelum para pemodal investor melakukan transaksi dipasar modal, baik pasar perdana maupun pasar sekunder para investor terlebih dahulu melakukan penilaian terhadap emiten perusahaan yang menerbitkan menawarkan saham di bursa Umi dan Shinta, 2006:10. Ada dua pendekatan analisis yang dapat digunakan yakni : 1. Pendekatan Analisis Tehnikal Menurut Mustafa dan Reny 2007 : 97 analisis tehnikal adalah sebagai metode untuk memprediksi forecasting terhadap fluktuasi pada harga saham, baik saham individual maupun pasar secara keseluruhan. Pendekatan analisis ini menggunakan data pasar yang sudah dipublikasikan, seperti: harga saham, volume perdagangan, indeks harga saham gabungan IHSG, serta faktor-faktor lain yang bersifat teknis. Karenanya pendekatan ini juga disebut pendekatan analisis pasar market analysis atau analisis internal internal analysis Sasaran pendekatan analisi teknikal adalah ketepatan waktu dalam memprediksi pergerakan harga jangka pendek suatu saham maupun suatau indikator pasar. Para analisis teknikal lebih menekankan perhatian pada perubahan harga ketimbang tingkat harga, karenanya analisis mereka lebih diusahakan untuk meramalkan trend perubahan harga tersebut. Pemikiran yang mendasari analisis teknikal adalah harga saham mencerminkan informasi yang releven, informasi itu ditunjukan oleh perubahan harga 36 diwaktu lalu, dan perubahan harga saham akan mempunyai pola tertentu dan pola tersebut akan terulang. 2. Pendekatan analisis Fundamental Menurut Silvia dan Toto 2004 : 116 analisis fundamental adalah suatu metode peramalan yang dapat memberikan informasi mengenai kinerja perusahaan dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi atas harga saham tersebut. Analisis fundamental di dasarkan pada suatu anggapan bahwa setiap saham memiliki nilai intrinsik. Nilai intrinsik merupakan suatu fungsi dari variabel-variabel perusahaan yang dikombinasikan untuk menghasilkan suatu return yang diharapkan dan suatu resiko yang melekat padanya. Hasil estimasi nilai intrinsik tersebut kemudian dibandingkan dengan harga pasar yang sekarang current market price. Pemodal yang sanggup melakukan analisis fundamental yang baik seharusnya mampu meraih return dengan bereaksi terlebih dahulu sebelum pasar merefleksi informasi yang sesungguhnya. Informasi yang sering digunakan dalam melakukan anlisis ini antara lain adalah kondisi makro ekonomi, kinerja perusahaan dan kondisi dari perusahaan emiten Mustafa dan Reny, 2007 : 97 .

D. Tingkat Suku Bunga