c Sugesti
Usaha membujuk orang lain untuk menerima keyakinan dengan bertindak sebagai orang yang
lebih tahu, berwibawa, yang disertai dengan pembicaraan
berupa ancaman
atau janji
kebahagiaan. d
Kompensasi Tindakan atau hasil dari usaha untuk mencari
pengganti bagi sesuatu hal yang tak dapat diterima. Contoh, seorang siswa yang selalu memperoleh
nilai jelek dalam mata pelajaran tetapi dia memperoleh prestasi di bidang nonakademik yang
luar biasa. Tentunya siswa ini tidak bisa dipandang sebelah mata dan kita bisa mengikuti jejak dia.
e Penggantian
Suatu proses yang berusaha menggantikan suatu maksud dengan suatu maksud yang lain yang
sekaligus menggantikan emosi kebenaran asli serta emosi cinta kasih asli. Dalam hal ini penulis
berusaha meyakinkan pembaca untuk mengalihkan suatu obyek atau tujan tertentu kepada suatu tujuan
lain. f
Proyeksi Suatu teknik untuk menjadikan sesuatu yang
tadinya subyek menjadi obyek. Sebagai contoh, sesuatu sifat yang dimiliki seseorang tetapi
dilontarkan sebagai sifat dan watak orang lain.
d. Alat Pengembangan Paragraf Persuasi
Yunus, dkk mengatakan bahwa untuk dapat menyusun karangan persuasi yang efktif diperlukan kemampuan menciptakan persuasi, yaitu
kemampuan memanfaatkan alat-alat persuasi sebagai berikut
26
: a
Bahasa Bahasa adalah alat komunikasi. Sebagai alat, bahasa
sangat luwes dalam menjalankan fungsinya. Artinya, bahasa dapat dipakai oleh pemakaiannya
untuk kepentingan apa saja selama dalam batas- batas fungsinya sebagai alat komunikasi. Karena
pemakaian bahas yang luwes ini kita dapat menemukan akibatnya dalam masyarakat; terjadi
penipuan, kesuksesan, kedengkian, percekcokan, dan sejenisnya.
b Nada
Nada yang dimaksud di sini adalah nada pembicaraan. Nada tersebut berkaitan dengan sikap
pengarang dalam menyampaikan gagasannya. Dalam kehidupan sehari-hari tentunya kita dapat
menjumpai bermacam-macam nada, antara lain: nada senang, nada sedih, nada marah, dan nada
bersemangat. c
Detail Detail adalah uraian terhadap ide pokok sampai ke
bagian yang skecil-kecilnya. d
Organisasi Organisasi ini menyangkut masalah pengaturan
detail dalam sebuah karangan. Dalam persuasi, pengaturan detail menggunakan prinsip “mengubah
keyakinan dan pandangan”. Artinya, detai detail itu
26
M. Yunus, dkk., Menulis I, Jakarta: Universitas Terbuka, 2009, h.9.23
─
9.24
bagaimanapun pengaturannya harus kita usahakan mampu mengarahkan keyakinan dan pandangan
pembaca. Penataan detail-detail ini ada beberapa cara, antara lain, cara induktif , cara deduktif, cara
kronologi, dan cara penonjolan. e
Kewenangan Kewenangan
tidak selalu
berkaitan dengan
kewenangan hukum. Tetapi yang dimaksud disini adalah kewenagan menyangkut
“penerimaan dan kesadaran” pembaca terhadap pengarang.
4. Keterampilan Menulis Paragraf Persuasi
Keterampilan menulis dalam pembelajaran bahasa Indonesia memiliki berbagai macam bentuk. Salah satunya adalah menulis paragraf. Dalam
menulis paragraf, siswa dilatih untuk dapat menuangkan ide atau gagasan mereka, kemudian menyusun kalimat demi kalimat menjadi sebuah paragraf
yang utuh dan mudah dipahami pembaca. Paragraf persuasif adalah salah satu jenis karangan atau tulisan yang bertujuan untuk memengaruhi
pembaca. Oleh karena itu sebuah tulisan persuasif memerlukan data sebagai penunjang. Data yang digunakan dalam tulisan atau karangan persuasif lebih
baik berupa fakta. Dalam tulisan atau karangan persuasif biasanya menggunakan kalimat-kalimat yang sifatnya mengajak atau memengaruhi
pembaca agar bersikap atau melakukan sesuatu. Pada penelitian ini, pembelajaran menulis paragraf persuasif dilihat
dengan menggunakan aspek penilaian kualitas isi gagasan yang diungkapkan, ketepatan kalimat yang dapat meyakinkanmembujuk
pembaca, dan alat pengembangan kalimat yang dapat mempengaruhi pembaca. Penilaian tersebut untuk meningkatkan keterampilan menulis
siswa kelas X SMA dan diharapkan dapat memenuhi indikator yang harus dicapai oleh siswa sesuai dengan kriteria ketuntasan belajar yang telah
ditentukan dalam pembelajaran menulis paragraf persuasif. Sebelum siswa memulai membuat paragraf persuasi, siswa terlebih dahulu membuat