c. Jenis-jenis Paragraf
Mahmudah dan Ramlan mengatakan bahwa jika dilihat dari isinya, paragraf terdiri dari eksposisi, narasi, persuasi, argumentasi, dan deskripsi
19
. a
Eksposisi Eksposisi artinya paparan, dengan paparan, penulis
menyampaikan suatu penjelasan dan informasi. b
Narasi Narasi artinya cerita, dengan cerita, penulis mengajak
pembaca untuk sama-sama menikmati apa yang diceritakan tersebut.
c Persuasi
Persuasi artinya bujukan, dengan bujukan, penulis emmengaruhi pembaca supaya mengikuti kehendaknya.
d Argumentasi
Argumentasi adalah jenis tulisan yang memberikan alasan berdasarkan fakta dan data. Berdasarkan fakta dan
data, penulis berusaha meyakinkan pembaca sehingga tulisan itu diterima oleh pembacanya.
e Deskripsi
Jenis paragraf yang melukiskan atau menggambarkan dari paragraf adalah sesuatu berdasarkan kesan-kesan dari
pengamatan, pengalaman, dan perasaan penulisanya.
3. Hakikat Paragraf Persuasi
a. Paragraf Persuasi
Persuasi berarti membujuk dan meyakinkan. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia menjelaskan persuasi adalah 1 bujukan halus, 2 ajakan
kepada seseorang dengan cara memberikan alasan dan prospek yang meyakinkan dan, 3 himbauan. Keraf memberikan pengertian persuasi
19
Mahmudah Fitriyah ZA dan Ramlan Abdul Gani, Pembinaan Bahasa Indonesia, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007, h.134.
adalah suatu seni verbal yang bertujuan meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatuyang dikehendaki pembicara pada waktu ini atau pada
waktu yang akan datang
20
. Targian mengatakan bahwa karangan atau tulisan persuasif adalah karangan yang dapat menarik minat,dan dapat
menyakinkan bahwa pengalaman membaca merupakan sesutu hal yang sangat penting
21
. Paragraf persuasif adalah suatu seni verbal yang bertujuan untuk meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki
pembicara pada waktu ini atau pada waktu yang akan datang. Karena tujuan terakhir adalah agar pembaca atau pendengar melakukan sesuatu maka
persuasif dapat dimasukkan pula dalam cara-cara untuk mengambil keputusan. Mereka yang menerima persuasif harus mendapat keyakinan dan
bijaksana dan dilakukan tanpa paksaan. Persuasif tidak mengambil bentuk paksaan atau kekerasan terhadap
orang yang menerima persuasif. Oleh sebab itu, ia memerlukan juga upaya- upaya tertentu untuk merangsang orang mengambil keputusan sesuai
dengan keinginannya. Upaya yang biasa digunakan adalah menyodorkan bukti-bukti, walaupun tidak setegas seperti yang dilakukan dalam
argumentasi. Melalui persuasi, seorang penulis mencoba mengubah pandangan
pembaca tentang sebuah permasalahan tertentu. Penulis mempersembahkan fakta dan opini yang bisa didapatkan pembacanya untuk mengerti mengapa
sesuatu itu adalah benar, salah atau diantara keduanya. Yunus mengatakan, persuasi adalah paragraf yang ditujukan untuk memengaruhi pendapat dan
sikap pembaca mengenai sesuatu hal yang disampaikan penulisnya
22
. Tujuan persuasi adalah memengaruhi atau membujuk manusia lain baik itu
seacar umum maupun spesifik
23
. Jadi, dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa
Paragraf persuasi merupakan paragraf yang bertujuan untuk membujuk,
20
Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi, Jakarta: Nusa Indah, 2007, h.118
21
Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung: Angkasa, 1994, h.113
22
M. Yunus, dkk., Menulis 1, Jakarta: Universitas Terbuka, 2009, h.7.12
23
M. Jamiluddin Ritonga, Tipologi Pesan Persasif, Jakarta: Gramedia, 2005, h.15