d Tujuan Informasi dan Penerangan
Penulis menuangakan ide atau gagasan dengan tujuan memberi informasi agar pembaca menjadi tahu mengenai apa yang
diinformasikan penulis. e
Tujuan Pernyataan Diri Penulis berusaha untuk memperkenalkan atau menyatakan dirinya
sendiri kepada para pembacanya. f
Tujuan Kreatif Penulis bertujuan agar para pembaca dapat memiliki nilai-nilai
kesenian dengan membaca tulisan si penulis. Di sini penulis bukan hanya memberikan informasi melainkan lebih dari itu.
g Tujuan Pemecahan Masalah
Penulis berusaha untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi. Melalui tulisannya, penulis berusaha memberi kejelasan kapada para
pembaca tentang bagaimana cara pemecahan suatu masalah.
c. Fungsi Menulis
Menulis adalah kegiatan penyampaian pesan gagasan, perasaan, atau informasi secara tertulis kepada pihak lain.
11
Menulis melibatkan empat unsur, yaitu: penulis sebagai penyampai pesan, pesan atau isi tulisan,
medium tulisan, serta pembaca sebagai penerima pesan. Kegiatan menulis sebagai salah satu keterampilan berbahasa memiliki fungsi sebagai berikut:
a Fungsi personal, yaitu: mengekspresikan pikiran, sikap, atau
perasaan pelakunya yang diungkapkan melalui misalnya surat atau buku harian.
b Fungsi instrumental, yaitu: memengaruhi sikap dan pendapat
orang lain. c
Fungsi interaksional, yaitu: menjalin hubungan sosial. d
Fungsi informatif, yaitu: menyampaikan informasi, termasuk ilmu pengetahuan.
e Fungsi estetis, yaitu: untuk mengungkapkan atau memenuhi
rasa keindahan.
11
M. Yunus, dkk., Menulis 1 , Jakarta: Universitas Terbuka, 2009, h.1.3─1.4
2. Hakikat Paragraf
a. Pengertian Paragraf
Paragraf merupakan bagian karangan atau tulisan yang membentuk satu kesatuan pikiran, ide, dan gagasan. Rahardi mengatakan setiap paragraf
dikendalikan oleh satu ide pokok. Ide pokok paragraf harus dikemas dalam sebuah kalimat, yang disebut kalimat utama. Dari kalimat utama paragraf
itulah kalimat-kalimat penjelas, baik yang bersifat mayor maupun minor dituliskan secara tuntas, lengkap, dan terperinci
12
. Josen Hayon mengatakan sebuah paragraf ibarat kereta api yang membawa penumpang. Jika kereta
api memiliki lokomotif, gerbong, dan rantai yang berfungsi untuk menghubungkan lokomotif dengan gerbong pertama dan gerbong-gerbong
lainnya. Maka, sebuah paragraf juga memiliki kalimat utama dan kalimat- kalimat penjelas serta mata rantai yang menghubungkan kalimat utama dan
kalimat-kalimat penjelasnya.
13
Semi mengatakan paragraf adalah kalimat atau seperangkat kalimat yang mengacu kepada satu topik
14
. Sedangkan Tarigan mengatakan paragraf adalah seperangakt kalimat tersusun logis-sistematis yang merupakan satu
kesatuan ekspresi pikiran yang relevan dan mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan karangan
15
. Rahayu mengatakan paragraf adalah unit keterampilan berbahasa taraf komposisi, yaitu sekumpulan beberapa
kalimat yang secara bersama-sama mendukung satu kesatuan pikiran
16
. Jadi, dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa
Paragraf merupakan sekumpulan kalimat yang saling berkaitan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Paragraf juga disebut sebagai
karangan singkat, karena dalam bentuk inilah penulis menuangkan ide atau pikirannya sehingga membentuk suatu topik atau tema pembicaraan. Dalam
12
Kunjana Rahardi, Penyuntingan Bahasa Indonesia Untuk Karang-Mengarang, Jakarta: Erlangga, 2009, h.158
13
Josen Hayon, Membaca dan Menulis Wacana, Jakarta: Storia Grafika, 2003, h.33
14
M. Atar Semi. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya, 1990.h.55
15
Djago Tarigan,
Membina Keterampilan
Menulis Paragraf
dan Pengembangannya,. Bandung: Angkasa, 1987, h.5
16
Minto Rahayu, Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi, Jakarta: Grasindo, 2007, h.97
satu paragraf terdapat beberapa bentuk kalimat, kalimat-kalimat itu ialah kalimat pengenal, kalimat utama kalimat topik, kalimat penjelas, dan
kalimat penutup. Kalimat-kalimat ini terangkai menjadi satu kesatuan yang dapat membentuk suatu gagasan.
b. Syarat-syarat Paragraf yang Baik
Mahmudah dan Ramlan mengatakan bahwa dalam menyusun paragraf yang baik, seorang penulis dituntut untuk memeperhatikan syarat
paragraf yang baik, yaitu kesatuan dan kepaduan
17
. a
Kesatuan paragraf Kesatuan paragraf adalah unsur yang membangun sebuah
paragraf tersebut. Sebuah paragrafa yang baik, biasanya terdiri dari satu kalimat topik kalimat utama kalimat inti dan beberapa
kalimat penjelas. b
Kepaduan paragraf Kepaduan paragraf adalah sebuah paragraf tidak boleh ada
kalimat yang tidak ada hubungannya atau menyimpang dari paragraf itu. Walaupun terdiri dari beberapa kalimat, penjelasnya
harus benar-benar membicarakan satu topik yang ada dalam kalimat inti.
Ada tiga sifat yang harus dimiliki oleh sebuah paragraf agar dapat menyampaikan gagasan dengan baik. Pertama, paragraf harus memiliki
kesatuan, artinya seluruh uraiannya terpusat pada satu gagasan saja. Kedua, paragraf harus memiliki kesetalian, artinya kalimat yang satu mengantar
pembaca kepada kaliamat berikutnya dalam satu runtunan yang makul. Ketiga, paragraf harus memiliki isi yang memadai, yakni memiliki sejumlah
rincian yang terpilih dengan patut sebagai pendukung gagasan utama
18
.
17
Mahmudah Fitriyah ZA dan Ramlan Abdul Gani, Pembinaan Bahasa Indonesia, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007, h.129
18
Adjat Sakri, Paragraf, Bandung: ITB, 1990, h.2.