Fungsi Pondok Pesantren Bentuk-Bentuk Pondok Pesantren

rasio akal, tetapi juga selalu berupaya memadukan antara doktrin dan tradisi. Perinsip teologis seperti inilah yang dikembangkan pesantren dalam mengembangkan ajaran Islam, sehingga apresiasi dunia pesantren terhadap nilai-adat dan tradisi setempat memiliki landasan teologis yang kuat.

3. Fungsi Pondok Pesantren

Pondok pesantren berfungsi sebagai lembaga sosial, juga berfungsi sebagai pusat penyiaran agama Islam yang mengandung kekuatan resistensi terhadap dampak modernisasi sebagaimana telah diperankan pada masa lalu dalam menentang penetrasi kolonisme walaupun dengan cara” Uzla” atau menutup diri. 46 Fungsi lainnya menurut penulis yaitu pondok pesantren berfungsi sebagai tempat untuk menuntut ilmu pengetahuan dalam bidang ilmu agama dan ilmu umum, dan dipesantren diajarkan untuk hidup disiplin dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari bangun tidur, ibadah, bahasa, belajar sampai tidur kembali dengan disiplin waktu dam disiplin ilmu.

4. Bentuk-Bentuk Pondok Pesantren

Pesantren sebagai lembaga pendidikan dikelompokan dalam dua bentuk. pembentukan ini berdasarkan karakteristik pengajaran dan penyampaian yang dilakukan oleh pesantren tersebut. Secara garis besar Pesantren dibedakan menjadi dua yaitu: a. Pesantren Tradisional 46 M. Dawan Raharjo, Perkembangan Masyarakat dalam Perspektif Pesantren” Dalam Pergulatan Dunia, 1985, h.7 Pesantren tradisional adalah pesantren yang masih kuat memegang pola tradisional dari segi penyampaian dan pengajaran nilai-nilai Islam. Ciri pesantren ini adalah kitab-kitab yang dipelajari masih dengan cara atau sistem sorongan, bandongan maupun weton. 47 Menurut penulis, pesantren tradisional adalah kemutlakan seorang kyai sebagai pemegang kekuasaan dan penentu suatu keputusan, pesantren ini biasanya dilihat dari sisi manajemen adalah manajemen keluarga. b. Pesantren Modern Pesantren Modern adalah pesantren yang menggunakan sistem modern baru dari segi penyampaian dan pengajaran materinya. 48 Adapun cirri-ciri pesantren modern ini adalah: 1. Memakai cara diskusi atau Tanya jawab dalam penyampaian materinya. 2. Adanya pendidikan kemasyarakatan, segenap pelajar berlatih memperhatikan dan mengajarkan hal-hal yang nantinya akan dijumpai oleh pelajar dimasyarakat. 3. Diberi pelajaran kebebasan sebesar mungkin akan tetapi ia dididik untuk hidup bertanggung jawab. 4. Adanya organisasi pelajar yang beranggung jawab atas segala sesuatu dengan kehidupan dan kegiatan sehari-hari, tata tertib, disiplin dan masing-masing dapat menyatakan pendapat dan melakukan kegiatan kesiswaan yang terkait dengan pendidikan dan pengajaran. 49 47 Masdar F, Mas’udi, Direktori Pesantren , Jakarta: P3M, 1980, H. 76 48 Ensiklopedia Islam, Jakarta: DEPAG, 1992, h. 928 49 Masdar F, Mas’udi, Direktori Pesantren, Jakarta: P3M, 1980, h. 80 Menurut Penulis, pesantren modern dengan adanya disiplin keilmuan dan disiplin sistem yang ada dan telah disusun oleh tim penyusun disiplin, dan biasanya jika terjadi pelanggaran adanya sangsi untuk santri yang melakukan pelanggaran, dalam bidang agama, bahasa dan lain sebagainya.

BAB III PROFIL KH AHMAD RIFA’I ARIEF DAN PONDOK PESANTREN DAAR

EL-QOLAM A. Profil KH Ahmad Rifa’i Arief Ahmad Rifa’i Arief adalah sulung dari H.Qasad Mansyur bin Markai Mansyur dan Hj. Hindun Masthufah binti Rubama. Ia lahir pada tanggal 30 Desember 1942. Ayahnya merupakan seorang guru agama pada Madrasah Ibtidaiyah Masyariqul Anwar, yang terletak dikampung Pasir Gintung, Balaraja. Oleh sebab itulah Rifa’i dibesarkan dalam lingkungan yang taat dan sarat dengan nilai-nilai agama. Sejak kecil, kedua orang tuanya memanggil Rifa’i dengan panggilan kesayangan yaitu “lilip”. Sampai beliau dewasa, orang-orang sekitar kampung lebih mengenal nama “lilip”. Ia memiliki tiga orang adik laki-laki serta empat orang adik perempuan. Nama ketujuh adik beliau adalah: Umrah, Dhofiah, Farihah, Huwaenah, Ahmad Syahiduddin, Nahrul Ilmi dan Odhi Rosikhuddin. Dimata adik-adiknya Rifa’i adalah sosok yang pendiam dan menjadi teladan bagi adik-adiknya, karenanya beliau sangat disayangi dan dihormati oleh mereka. 1 KH Ahmad Rifa’i Arief adalah salah seorang ulama dan kyai muda di Banten. Seorang tokoh yang berfikiran maju, kiprahnya dalam membangun pondok pesantren dikagumi banyak orang. Meskipun pribadinya tidak mau diekspos wartawan, banyak para tokoh masyarakat mulai dari akademisi, cendikiawan muslim, birokrat sipil dan kalangan TNI yang dekat dengannya.