4. Motto Pon-pes Daar El-Qolam
a. Berbudi Luhur Tujuan pendidikan Daar el Qolam yang pertama ini jelas berkaitan
dengan akhlaq dan perilaku seorang santri. Karena itu, seorang santri yang berbudi luhur ia sudah mampu mengendalikan berbagai keinginan dirinya
yang cenderung mengajak kepada keburukan dan kerusakan. b. Berbadan Sehat
Tujuan kedua pendidikan Pesantren Daar El Qolam adalah berbadan sehat, berbicara soal berbadan sehat sebenarnya tidak terlepas dari aspek
mental dan spiritual. c. Berpengetahuan Luas
Jaminan keunggulan dan superioritas adalah janji Allah dalam Al Qur’an yang akan diberikan kepada orang-orang yang beriman dan berilmu
pengetahuan. Seperti tertera dalam QS. Al-Mujadalah 58: 11.
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: Berlapang-lapanglah dalam majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. QS. Al-Mujadalah 58: 11.
51
d. Berfikiran Bebas Tujuan Pendidikan Daar el-Qolam yang terakhir ini memang sangat
berkaitan dengan tujuan-tujuan sebelumnya, terutama tujuan yang ada di atasnya langsung, yaitu berpengetahuan luas, berfikir bebas artinya berfikir
tentang sesuatu secra benar berdasarkan pengetahuan luas yang dimilikinya dengan tetap mengedepankan aspek-aspek akhlaq dan budi luhur.
52
5. Ponpes Daar El-Qolam Mulai Berbenah
Kepedulian K.H.Ahmad Rifai’I Arief terhadap pendidikan masyarakat tidak hanya terbatas pada pendiri pondok pesantren Daar-Qolam, beliau
mendirikan pondok pesantren lain masih berada diwilayah Banten yaitu: a.
Pondok Pesantren La Tansa Pada tahun 1989 didirikan Pondok Pesantren La Tansa di Cipanas
Lebak yang proses pendidikannya dimulai pada bulan juni dan juli tahun 1999 M. Seiring dengan tuntutan zaman, maka basis formal pondok pesantren ini
adalah SMP dan SMA. b.
Pendidikan Tinggi La Tansa Mashiro Pada tahun 1990 akhir KH.Ahmad Rifa’I Arief mendirikan
perguruan tinggi setingkat universitas.
51
Moh.Rifa’I dan Rosihin Abdul Ghani, Alquran dan Terjemahan Semarang: CV.Wicaksana, h.489.
52
Muhammad Wahyuni Nafis, “Pesantren Daar El Qolam menjawab Tantangan Zaman” diterbitkan daar el-qolam press.gintung jayanti tanggerang cet-1. h. 143-157
c. Wisata Sakinah La Lahwa.
Pada tahun 1996 KH.Ahmad Rifa’I Arief mendirikan Pesantren Wisata Sakinah di Pantai Kemuning Citeurep Labuan pandeglang.
D . Landasan Filosofis Pon-pes Daar El-Qolam
53
1. “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang mencipta. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu yang
Termulia. Yang mengajar manusia dengan perantaraan pena qalam.” Seperti tertera dalam QS.Al-Alaq 1-4
Artinya”1. Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang menciptakan,2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.3. Bacalah, dan
anusia
, mereka i,
Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,4. Yang mengajar m dengan perantaraan kalam.” QS.Al-Alaq 1-4
54
2. “Sedangkan orang-orang yang dalam ilmunya rasikhun fi al-ilmi
berkata kami beriman pada al-Quran, semuanya dari sisi Tuhan kam tidaklah dapat mengambil pelajaran dari padanya melainkan orang-orang yang
berfikir.” Seperti tertera dalam QS.Ali Imran. 7
53
Ibid., h. 82
54
Moh.Rifa’I dan Rosihin Abdul Ghani,Alquran dan Terjemahan Semarang:CV.Wicaksana, h.541.
Artinya:”. Dia-lah yang menurunkan Al Kitab Al Quran kepada kamu. Di
antara isi nya ada ayat-ayat yang muhkamaat itulah pokok-pokok isi Al Quran dan yang lain ayat-ayat mutasyaabihaat. Adapun
orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat untuk
menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari tawilnya, padahal tidak ada yang mengetahui tawilnya melainkan Allah. Dan orang-orang
yang mendalam ilmunya berkata: Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami. Dan tidak
dapat mengambil pelajaran daripadanya melainkan orang-orang yang berakal.” QS.Ali Imran. 7
55
3. “Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mu’min itu pergi semuanya ke
medan juang. Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di natara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka beberapa orang
eri untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memb
peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.”Seperti tertera dalam QS.At-Taubah,122
55
Ibid ,h.45.
Artinya: “Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mumin itu pergi semuanya ke medan perang. Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara
mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah
kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya”. QS.At- Taubah,122
56
56
Ibid.,h.269.
BAB IV BENTUK-BENTUK AKTIFITAS DAKWAH K.H AHMAD RIFA’I ARIE