Bentuk Aktifitas Dakwah Pengertian Aktifitas 1. Pengertian Aktifitas

Kata aktifitas menganut pengertian tentang kegiatan, salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan di tiap bagian perusahaan. 23 Contoh saja dalam kehidupan harian katifitas berarti menjalankan kegiatan rutinitas sehari-hari, misalnya seorang ibu yang setiap harinya tidak pernah lepas dari pekerjaan membersihkan rumah. Menurut ilmu sosiologi aktifitas diartikan sebagai segala bentuk kegiatan yang ada di masyarakat seperti gotong royong dan kerja sama disebut sebagai aktifitas sosial baik yang berdasarkan hubungan tetangga atau kekerabatan. 24 Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali aktifitas, kegiatan atau kesibukan yang dilakukan manusia. Namun, berarti atau tidaknya kegiatan tersebut bergantung pada individiunya masing-masing. Karena, menurut Samuel Soeitoe sebenarnya, aktifitas bukan hanya sekedar kegiatan. Beliau mengatakan bahwa aktifitas dipandang sebagai usaha mencapai atau memenuhi Tuhan. 25 Dari definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa aktifitas adalah keaktifan, kegiatan, kesibukan atau bisa juga berarti kerja atau salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan dalam setiap bagian yang tidak terlepas baik yang bersifat individu ataupun kerja sama atau kelompok.

2. Bentuk Aktifitas Dakwah

Kemajuan Islam saat ini tergantung kepada umatnya, seberapa gencar melakukan upaya-upaya dakwah dalam segala bentuk aktifitasnya dan bentuk-bentuk 23 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ke-3.Balai Pustaka, Jakarta 2002. h. 23 24 Sojogyo dan Pujiwati Soyogyo “Sosiologi Pesesaan Kumpulan Bacaan Yogyakarta, Gadjah Mada University Press, 1999, cet ke-12 jilid 1.h.28 25 Samuel Soeisoe, Psikologi Pendidikan II., Jakarta: PEUI, 1982 h. 52 dakwahnya, maka ada beberapa bentuk aktifitasnya dan bentuk-bentuk dakwahnya, maka ada beberapa bentuk aktifitas dakwah, antara lain. a Aktifitas Dakwah Bil-Lisan: Allah berfirman dalam Al-Qur’an dengan tegas mengenai hal ini dengan menitik beratkan kepada Ahsana Kaulan ucapan yang baik dan Uswatun Hasanah perbuatan baik: Artinya: Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh dan berkata: Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri? Al-Fushilaat :33 26 Makna yang terkandung dari ayat di atas, yaitu Allah SWT memerintahkan kepada segenap orang beriman agar berkata dengan perkataan yang baik dan mengerjakan amal sholeh. Adapun yang dimaksud dengan dakwah bi-lisan adalah memanggil, menyeru ke jalan Tuhan untuk kebahagiaan hidup akhirat, tentunya dengan menggunakan bahasa sesuai dengan mad’u dalam berdakwah. 27 “Sebuah ajakan dakwah dengan menggunakan lisan, antara lain: mengingatkan orang lain jika berbuat salah, baik dalam beribadah maupun perbuatan. Dengan berbicara dalam pergaulanya sehari-hari yang disertai dengan misi agama, yaitu agama Allah dan agama Islam. Menyajikan materi dakwah didepan umum. isi dari materi dakwah tidak terlalu banyak, akan tetapi dapat menarik perhatian khalayak”. 28 26 Moh.Rifa’I dan Rosihin Abdul Ghoni, Alqur’an dan Terjemahan Semarang: CV.Wicaksana ,h.433 27 Mustofa Mansur, Teladan di Medan Dakwah , Solo : Era Intermedia, 2000, h.42. 28 Rafiudin, Maman Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi Dakwah, Jakarta : Pustaka Setia, 1997, h. 58 Dakwah bil-lisan antara lain: 1. Qaulun Ma’rufum ialah dengan berbicara dalam pergaulan sehari-hari yang disertai dengan misi agama, yaitu agama Islam. 2. Mudzakarah ialah mengingatkan orang lain jika berbuat salah, baik dalam lidah maupun dalam perbuatan. 3. Nasihatuddin ialah nasehat kepada orang yang telah dilanda problem kehidupan agar mampu melaksanakan agamanya dengan baik. 4. Majlis Ta’lim dengan menggunakan buku-buku, kitab dan berakhir dengan dialog atau Tanya jawab. 5. Mujadalah ialah perdebatan dengan menggunakan argumentasi serta alasan dan diakhiri dengan kesepakatan bersama dengan menarik kesimpulan. 29 Dalam penjelasan diatas, maka penulis dapat menarik kesimpulan tentang dakwah bil-lisan yaitu bahwasannya kegiatan ini bersifat verbal dalam Ilmu komunikasi yaitu pesan yang dikirimkan seseorang kepada satu atau lebih dari satu penerima pesan dengan menggunkan kata-kata atau lisan bukan dengan tulisan. b Aktifitas Dakwah Bil-Haal Dakwah yang menggunakan Metode bil-haal merupakan suatu metode dengan menggunakan kerja nyata. Jika melihat segi kejiwaan manusia sebagai individu sudah banyak yang terpengaruh terhadap Taklid ikut-ikutan baik yang berbentuk positif maupun negatif, karena Islam sangatlah memberikan perhatian terhadap pemeliharaan 29 Adi Sasono, Solusi Islam atas Problematika Umat Ekonomi; Pendidikan dan Dakwah, Jakarta: Gema Insani Press, 19998, h.49. kerukunan dan ketentraman masyarakat, yaitu dengan meneladani sifat-sifat Rasulullah. Allah telah menyampaikan dalam firmannya kepada umat Islam untuk selalu meneladani Rasulullah. baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. Al-Ahzab: 21. 30 Yaitu kata hal menurut bahasa berarti berubah, hal, ikhwal, biasa juga berarti berpindahan, gerakan bergerak, berarti perpindahan, gerakan bergerak, berarti menunjukkan keadaan hal keadaan. Menurut Alamsyah Ratu Prawira Negara, dakwah bil-haal dapat dicontohkan seperti usaha membantu orang jahat untuk menjadi individu yang tawakal dan penuh taubat atau upaya-upaya untuk mendidik orang bodoh agar menjadi lebih brilmu. 31 Dalam kegiatan dakwah bil-hal tidak terlepas dari lima prinsip yang utama, kelima prinsip tersebut menurut Husein As-Segaf adalah: 1. Dakwah bil-haal harus menghubungkan ajaran Islam dengan kondisi sosial budaya atau masyarakat tetentu. 2. Dakwah bil-haal bersifaf pemecahan masalah yang dihadapi umat dalam suatu wilayah tertentu. Artinya: Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang 30 Moh.Rifa’I dan Rosihin Abdul Ghoni, Alqur’an dan Terjemahan Semarang: CV.Wicaksana ,h.379 31 Alamsyah Ratu Prawira Negara, Dakwah Bil Hal Menutup Jurang Dhuafa, Jakarta: Panji Masyarakat NO. 43, 21 Mei 1985, h. 14 3. Dakwah bil-haal harus mampu mendorong dan menggerakkan kemampuan masyarakat dalam memecahkan masalah dalam masyarakat misalnya dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lain sebagainya. 4. Dakwah bil-haal harus mampu membangkitkan swadaya masyarakat, agar mereka dapat membangun dirinya, sekaligus dapat membrikan manfaat masyarakat sekitar. 5. Dakwah bil-haal mampu mendorong semangat kerja keras dan kebersamaan dalam rangka meningkatkan hubungan kerja sama yang harmonis dan produktif terutama untuk saling memenuhi kebutuhannya. 32 Dari definisi diatas penulis menyimpulkan dakwah bil-hal adalah perilaku atau perbuatan seseorang terhadap kondisi yang kurang baik kepada yang lebih baik lagi. Contoh. Memberikan bantuan pada fakir-miskin, janda-janda tua yang tidak mampu dan anak yatim piatu yang mmbutuhkan pendidikan. c Aktifitas Dakwah Bil-Qalam adalah dakwah dengan menggunakan keterampilan menulis berupa artikel atau naskah yang kemudian dimuat di dalam majalah atau surat kabar, brosur, bulletin, buku dan sebagainya. Dakwah seperti ini dapat dimanfaatkan dalam waktu yang lebih lama serta jangkauannya luas, disamping itu masyarakat atau suatu kelompok dapat mempelajarinya serta memahaminya sendiri. 33 32 Husein As-Segaf, Pembangunan dan Dakwah Bil-Haal, Jakarta : Mimbar ulama, no 159, april 1991, h. 57 33 Adi Sasono, Solusi Islam atas Problematika Umat Ekonomi: Pendidikan dan Dakwah, Jakarta : Gema Insani Press, 1998,h. 49 Dari definisi diatas penulis menimpulkan bahwasannya Dakwah Bil Qolam adalah dakwah yang dilakukan melalui tulisan, dan dakwah ini memerlukan keahlian dalam bidang menulis, perangkaina kata-kata sehingga penerima dakwah tersebut akan tertarik untuk membacanya.

C. Pesantren 1.