Alur Plot Nilai moral dalam tiga cerpen pada buku paket bahasa Indonesia kelas VII MTs Al Falah Gunungsindur Kabupaten Bogor

Dapat dikatakan mengapa cerpen ini diberi judul Seruling Gembala karena permasalahan dalam cerita ini berkutat pada kisah seorang anak gembala yang memiliki rasa ingin tahu tentang cara memainkan dan memperoleh seruling. Mbawa dan Kawi adalah anak pedesaan yang kesehariannya menggembala ternak kerbau di suatu tempat di pinggiran desa mereka. Pada suatu ketika mereka bertemu karena Mbawa mendengar suara tiupan seruling yang dimainkan oleh Kawi. Karena suara seruling tersebut akhirnya Mbawa dan Kawi menjadi sahabat.

B. Analisis Nilai Moral pada Cerpen Seruling GembalaC1

Cerpen yang berjudul Seruling Gembala menceritakan tentang seorang anak gembala yang bertemu dengan anak gembala lainnya yang pandai meniup dan membuat seruling. Tokoh Mbawa sangat tertarik dengan suara merdu seruling yang dimainkan oleh tokoh Kawi. Mbawa sangat mengagumi permainan dan suara merdu seruling yang ditiupkan oleh Kawi, sehingga Mbawa berminat untuk memiliki dan belajar meniup seruling dari Kawi. Sementara Kawi sendiri adalah tokoh yang baik hati dan bijaksana yang dengan senang hati memberikan seruling untuk Mbawa dan mengajarkan cara memainkan seruling tersebut. Untuk menilai tindakan manusia, moral adalah tolak ukur yang tepat. Nilai moral mempunyai beberapa wujud, dan wujudnya dalam cerpen ini sebagai berikut. a. Sikap baik Cerpen Seruling Gembala menceritakan kisah tentang seorang anak yang sangat antusias untuk belajar meniup seruling dari salah seorang teman yang baru dikenalnya. Kawi sebagai teman yang baru dikenal Mbawa sangat pandai memainkan seruling dan ia pun sangat senang hati untuk berbagi ilmunya dengan Mbawa, kendatipun Mbawa baru dikenalnya. Moral merupakan salah satu ciri khas manusia yang tidak dapat ditemukan pada makhluk lain. Moral dalam diri manusia merupakan kesadaran tentang baik dan buruk, tentang yang boleh dan dilarang, tentang yang harus dilakukan dan yang tidak pantas dilakukan. Untuk menentukan tindakan manusia secara moral, diperlukan tolak ukur yang tepat dan tolak ukur ini merupakan salah satu wujud dari moral yakni sikap baik. Sikap baik pada cerpen ini dapat dilihat dari perbuatan baik, seperti pada kutipan di bawah ini. ”Kalau engkau mau akan kubuatkan. Di rumahku tersedia buluh perindu seperti ini. Engkau mau ke rumahku sekarang?” tanya Kawi. 21 Pada kutipan tersebut tampak adanya wujud moral sikap baik yaitu saat Kawi menawarkan untuk membuatkan seruling dan mengajak Mbawa ke rumahnya. Tentu tak semudah itu untuk memberikan penawaran kepada seseorang yang baru dikenal. Pada waktu itu pasti manusia sudah memiliki moral karena moral merupakan hal yang universal, moral adalah perbuatan atau tingkah laku atau ucapan seseorang dalam berinteraksi dengan manusia. Apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima masyarakat maka orang itu dinilai memiliki sikap baik. Selain itu sikap baik juga terdapat dalam kutipan di bawah ini. ”Coba kautiup, Mbawa,” kata Kawi. ”Li,li,li ….” Suara seruling itu tak menentu. ”Nanti aku ajarkan caranya selesai makan tebu,” kata Kawi. 22 Pada kutipan tersebut tampak adanya wujud moral sikap baik yaitu saat Kawi menyatakan niatnya untuk mengajarkan Mbawa memainkan seruling. Selain itu, kutipan di atas juga menunjukkan sikap baik Kawi yang secara tidak langsung mengajak Mbawa untuk bersama-sama makan tebu. Selain itu sikap baik juga terdapat dalam kutipan di bawah ini. Mbawa pulang dengan diantar oleh Kawi. Mereka bermain sampai sore. Mbawa belajar meniup seruling kepada Kawi. Terdengar seruling gembala. Menyertai indahnya sore di Tolononto. 23 21 C1. 22 C1 23 C1.

Dokumen yang terkait

KOHERENSI WACANA PADA BUKU BAHASA INDONESIA WAHANA PENGETAHUAN SMP/MTs KELAS VII TAHUN 2014

0 14 24

Sikap Bahasa Indonesia Siswa MTs Al-Falah Jakarta

0 26 136

IDENTIFIKASI KATA SERAPAN DALAM BUKU PAKET KURIKULUM 2013 BAHASA INDONESIA WAHANA PENGETAHUAN SMP KELAS VII Identifikasi Kata Serapan Dala Buku Paket Kurikulum 2013 Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan Smp Kelas Vii.

0 3 11

ARTIKEL PUBLIKASI KETIDAKEFEKTIFAN KALIMAT PADA WACANA DALAM BUKU PAKET Ketidakefektifan Kalimat Pada Wacana Dalam Buku Paket Mandiri Bahasa Indonesia Untuk Smp/Mts Kelas Vii.

0 5 18

KETIDAKEFEKTIFAN KALIMAT PADA WACANA DALAM BUKU PAKET MANDIRI BAHASA INDONESIA UNTUK SMP/MTS KELAS VII Ketidakefektifan Kalimat Pada Wacana Dalam Buku Paket Mandiri Bahasa Indonesia Untuk Smp/Mts Kelas Vii.

0 2 14

BAB 1 PENDAHULUAN Ketidakefektifan Kalimat Pada Wacana Dalam Buku Paket Mandiri Bahasa Indonesia Untuk Smp/Mts Kelas Vii.

0 2 4

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF PADA SOAL LATIHAN DALAM BUKU PAKET BAHASA INDONESIA SMP KELAS VII KARYA MARIATI Penggunaan Kalimat Efektif Pada Soal Latihan dalam Buku Paket Bahasa Indonesia SMP Kelas VII Karya Mariati Nugroho dan Sutopo.

0 2 17

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF PADA SOAL LATIHAN DALAM BUKU PAKET BAHASA INDONESIA SMP KELAS VII KARYA MARIATI Penggunaan Kalimat Efektif Pada Soal Latihan dalam Buku Paket Bahasa Indonesia SMP Kelas VII Karya Mariati Nugroho dan Sutopo.

0 3 17

ANALISIS NILAI MORAL PADA LIMA CERPEN KARYA KUNTOWIJOYO DALAM BUKU DILARANG MENCINTAI BUNGA-BUNGA

0 0 16

ANALISIS NILAI KARAKTER TEKS DESKRIPSI DALAM BUKU BAHASA INDONESIA PADA SISWA MTS

0 2 8