Alur Plot Sudut Pandang

Dari kutipan tersebut tampak bahwa ada sikap baik yang dimiliki oleh Bang Agus dan Odi. Walaupun merasa terganggu dengan tindakan Odi, Bang Agus dengan lemah lembut memberikan saran kepada Odi untuk menutup tirai jendela kamarnya. Secara tidak langsung Bang Agus mengajarkan kepada Odi untuk bersikap berani sebagai seorang anak laki-laki. Selain itu sikap baik juga ditunjukkan oleh Odi. Sebagai seorang adik Odi menuruti perintah kakanya walaupun sebenarnya Odi merasa sangat panik. Sikap baik yang terdapat dalam cerita juga diperlihatkan dalam kutipan berikut ini. “Itu cincin peninggalan ibunya,” jelas Bang Agus setelah Husen mengembalikan patung kuda kepada Odi. Bang Agus segera meminta mereka saling bersalaman, berkenalan, dan saling memaafkan. Tak lama kemudian, Husen langsung pulang, disusul Ibek yang bajunya sedikit terkoyak. 87 Dari kutipan tersebut tampak bahwa ada sikap baik yang ditunjukkan oleh Bang Agus, Odi, Ibek, dan Husen. Bang Agus mengajarkan untuk bisa saling memaafkan. Kemudian Odi dan Ibek dengan senang hati bersalaman dan meminta maaf kepada Husen. Dalam hal tersebut Ibek juga menunjukkan sikap baik dengan meminta maaf kepada Husen walaupun pakaiannya terkoyak. Selanjutnya Husen menunjukkan niat baiknya dengan hanya mengambil cincin peninggalan ibunya saja dari dalam patung kayu tersebut tanpa mengambil patungnya. b. Keberanian Keberanian adalah ketekadan dalam bertindak mandiri, keberanian menunjukkan tekad untuk mempertahankan sikap kesetiaan terhadap suara hati yang menyatakan dirinya dalam kesediaan untuk mengambil resiko konflik. Seperti pada kutipan berikut ini. Bang Agus langsung menuju kamar Odi, diikuti Odi di belakang. Ia segera menuju jendela dan mengamati keadaan di luar. Sepi dan tidak ada benda apa pun yang aneh. 88 87 C3 Pada kutipan tersebut Bang Agus berusaha untuk menunjukkan sikap berani sebagai seorang laki-laki. Dalam keadaan tersebut, Bang Agus mengajarkan kepada Odi untuk berani menghadapi keadaan. Jadi, wujud nilai moral dalam cerpen ini adalah sikap baik dan keberanian. Sikap baik tampak dari perilaku beberapa tokoh yang memberikan nasihat, memberikan maaf, dan membantu terhadap tokoh lain dalam cerpen. Sedangkan keberanian merupakan rasa yang tak kenal takut dalam mengahdapi hal-hal yang sulit dan menyeramkan yang dialami tokoh dalam cerpen ini. Berdasarkan analisis yang peneliti lakukan atas tiga buah cerpen tersebut, makka dapat terlihat bahwa nillai moral baik yang terdapat pada cerper Seruling Gembala C1 adalah sikap baik dan nilai otentik, pada cerpen Keysia dan Preman tua C2terdapat nilai moral sikap baik, kepatuhan dan kemandirian sedangkan moral baik yang terdapat pada cerpen Wajah di balik JendelaC3 adalah sikap baik dan keberanian. Jadi cerpen yang mengandung nilai moral baik paling tinggi adalah cerpen Keysia dan Preman Tua, sebanyak 60 sedangkan pda cerpen Seruling Gembala dan cerpen Wajah di Balik Jendela masing-masing 20. G. Implikasi Nilai Moral yang Terkandung dalam Cerpen pada Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Tujuan utama pembelajaran sastra adalah memberikan sumbangan besar untuk memecahkan masalah-masalah nyata yang sulit dipecahkan di dalam masyarakat. Selain itu, bagi peserta didik agar mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan karakter, memperluas wawasan, menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia. Pembelajaran sastra yang mengapresiasi prosa rekaan atau fiksi seperti cerpen akan mengembangkan kompetensi anak untuk memahami dan menghargai keindahan karya sastra yang tercermin pada setiap unsur prosa rekaan dengan secara langsung membaca karya sastranya.

Dokumen yang terkait

KOHERENSI WACANA PADA BUKU BAHASA INDONESIA WAHANA PENGETAHUAN SMP/MTs KELAS VII TAHUN 2014

0 14 24

Sikap Bahasa Indonesia Siswa MTs Al-Falah Jakarta

0 26 136

IDENTIFIKASI KATA SERAPAN DALAM BUKU PAKET KURIKULUM 2013 BAHASA INDONESIA WAHANA PENGETAHUAN SMP KELAS VII Identifikasi Kata Serapan Dala Buku Paket Kurikulum 2013 Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan Smp Kelas Vii.

0 3 11

ARTIKEL PUBLIKASI KETIDAKEFEKTIFAN KALIMAT PADA WACANA DALAM BUKU PAKET Ketidakefektifan Kalimat Pada Wacana Dalam Buku Paket Mandiri Bahasa Indonesia Untuk Smp/Mts Kelas Vii.

0 5 18

KETIDAKEFEKTIFAN KALIMAT PADA WACANA DALAM BUKU PAKET MANDIRI BAHASA INDONESIA UNTUK SMP/MTS KELAS VII Ketidakefektifan Kalimat Pada Wacana Dalam Buku Paket Mandiri Bahasa Indonesia Untuk Smp/Mts Kelas Vii.

0 2 14

BAB 1 PENDAHULUAN Ketidakefektifan Kalimat Pada Wacana Dalam Buku Paket Mandiri Bahasa Indonesia Untuk Smp/Mts Kelas Vii.

0 2 4

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF PADA SOAL LATIHAN DALAM BUKU PAKET BAHASA INDONESIA SMP KELAS VII KARYA MARIATI Penggunaan Kalimat Efektif Pada Soal Latihan dalam Buku Paket Bahasa Indonesia SMP Kelas VII Karya Mariati Nugroho dan Sutopo.

0 2 17

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF PADA SOAL LATIHAN DALAM BUKU PAKET BAHASA INDONESIA SMP KELAS VII KARYA MARIATI Penggunaan Kalimat Efektif Pada Soal Latihan dalam Buku Paket Bahasa Indonesia SMP Kelas VII Karya Mariati Nugroho dan Sutopo.

0 3 17

ANALISIS NILAI MORAL PADA LIMA CERPEN KARYA KUNTOWIJOYO DALAM BUKU DILARANG MENCINTAI BUNGA-BUNGA

0 0 16

ANALISIS NILAI KARAKTER TEKS DESKRIPSI DALAM BUKU BAHASA INDONESIA PADA SISWA MTS

0 2 8