c. Peran sosial
Peran sosial adalah latar yang memfasilitasi terjadinya perilaku moral, serta sumbangannya terhadap perkembangan moral. Perilaku yang
dilakukan seseorang untuk menunjang kegiatan-kegiatan di masyarakat.
40
Dari beberapa macam wujud moral yang diungkapkan pakar tersebut, secara lebih jelas dapat disimpulkan bahwa nilai moral yang dianalisis dalam
penelitian ini adalah nilai moral yang berupa a prinsip bersikap baik, b hormat terhadap diri sendiri, c kerendahan hati, d takut, dan e keadilan.
Penjelasan dari macam-macam nilai moral tersebut adalah. a
Sikap baik Sikap baik adalah sikap yang mengusahakan untuk sedapat-dapatnya
mencegah akibat-akibat buruk dari tindakan yang dilakukan. b
Hormat terhadap diri sendiri Hormat terhadap diri sendiri adalah sikap agar mengembangkan diri dan
tidak membiarkan diri sengsara. c
Kerendahan hati Kerendahan hati adalah sikap tidak sombong yang memandang diri sendiri
sesuai pada kenyataan yang ada. d
Takut Takut adalah merasa gentar dan ngeri terhadap sesuatu yang dianggap
akan mendatangkan bencana. e
Keadilan Keadilan adalah sikap untuk memberikan perlakuan yang sama terhadap
semua pihak.
C. Pendekatan Analitis dalam Mengapresiasi Sastra
Aminuddin menjelaskan bahwa pendekatan analitis adalah sebagai berikut: suatu pendekatan yang berusaha memahami gagasan, cara
pengarang menampilkan gagasan atau mengimajikan ide-idenya, sikap pengarang dalam menampilkan gagasannya, elemen instrinsik dan
mekanisme hubungan dari setiap elemen instrinsik itu sehingga mampu
40
Budiningsih, op. cit., h. 24-65.
membangun adanya keselarasan dan kesatuan dalam rangka membangun totalitas bentuk maupun totalitas maknanya.
41
Penerapan pendekatan analitis dalam kegiatan pembelajaran karya sastra dalam hal ini cerpen, akan sangat membantu pembaca dalam upaya mengenal
unsur-unsur instrinsik sastra yang secara aktual telah berada dalam suatu karya sastra dan bukan dalam rumusan-rumusan atau definisi seperti yang terdapat
dalam kajian teori sastra. Dalam pelaksanaannya, penerapan pendekatan analitis ini diawali dengan
kegiatan membaca teks secara keseluruhan. Setelah itu, pembaca menampilkan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan unsur-unsur instrinsik yang
membangun karya sastra yang dibacanya. Kegiatan analitis ini tidak harus meliputi keseluruhan aspek yang terkandung di dalam suatu karya sastra. Dalam
hal ini pembaca dapat membatasi diri pada beberapa analitis instrinsik suatu karya sastra.
42
Kegiatan mengapresiasi sastra dengan menerapkan pendekatan analitis ini dapat dianggap sebagai suatu kegiatan pembelajaran yang bersifat saintifik,
karena dalam menerapkan pendekatan itu pembaca harus berangkat dari landasan teori tertentu, bersikap objektif, dan harus mewujudkan hasil analisis yang tepat,
sistematis, dan diakui kebanrannya oleh umum.
D. Hasil Penelitian yang Relevan
Sebuah penelitian agar mempunyai orisinalitas perlu adanya tinjauan dari penelitian terdahulu. Hal ini berfungsi untuk memberikan pemaparan tentang
penelitian dan analisis sebelumnya yang telah dilakukan. Tinjauan dari penelitian terdahulu merupakan uraian sistematis tentang hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh peneliti lainnya terkait dengan masalah yang diteliti. Tinjauan terhadap hasil penelitian dan analisis sebelumnya akan dipaparkan berkaitan
dengan penelitian yang akan dilakukan. Dengan demikian, diperlukan beberapa penelitian yang relevan untuk mengetahui nilai moral yang terkandung dalam
cerpen.
41
Aminuddin, Pengantar Apresiasi Karya Sastra, Bandung: CV. Sinar Baru, 1987, h. 44.
42
Ibid. h. 45.