18 rekomendasi atas perbaikan-perbaikan yang diperlukan pihak
manajemen.
B. Keahlian Audit
1. Keahlian audit Definisi keahlian audit menurut Arens 2000:
Keahlian audit atau kompetensi adalah pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas-tugas.
Ahli menurut Trotter 1986 dalam artikel Chow dan Rice 1987 dikutip dari Mayangsari 2003:
Orang yang dengan keterampilannya mengerjakan pekerjaan dengan mudah, sepat, intuitik, dan sangat jarang atau tidak pernah membuat
kesalahan. Keahlian menurut Hayes-Roth et al, 1983 dikutip dari Mayangsari
2003: Keahlian sebagai keberadaan dari pengetahuan tentang suatu lingkungan
tertentu. Pemahaman terhadap masalah yang timbul dalam lingkungan tersebut dan keterampilan untuk memecahkan masalah tersebut.
Hasil penelitian Murtanto 1998 menunjukkan bahwa komponen keahlian untuk auditor di Indonesia terdiri atas: a komponen
pengetahuan, yang merupakan komponen penting dalam suatu keahlian. Komponen ini meliputi pengetahuan terhadap fakta-fakta, prosedur-
prosedur dalam pengalaman, pengalaman akan memberikan hasil dalam
19 menghimpun dan memberikan kemampuan bagi pengetahuan. b ciri-ciri
psikologi, seperti berkomunikasi, kreativitas, kemampuan bekerja samana dengan orang lain. Selain itu kepercayaan, komunikasi dan kemampuan
untuk bekerja sama adalah unsur penting bagi keahlian auditor. Keahlian atau kompetensi berkaitan dengan pendidikan dan
pengalaman memadai yang dimiliki akuntan publik dalam bidang auditing dan akuntansi. Dalam melaksanakan audit, akuntan publik harus bertindak
sebagai seorang yang ahli dalam bidang auditing dan akuntansi. Pencapaian keahlian dimulai dengan pendidikan formal, yang selanjutnya
diperluas melalui pengalaman dan bukti praktik audit. Selain itu, akuntan publik harus menjalani pelatihan teknis yang cukup yang mencakup aspek
teknis maupun pendidikan umum. Asisten yunior untuk mencapai kompetensinya harus memperoleh pengalaman profesionalnya dengan
mendapatkan supervisi memadai dan review atas pekerjaannya dari atasannya yang lebih berpengalaman. Akuntan publik harus secara terus-
menerus mengikuti perkembangan yang terjadi dalam bisnis dan profesinya. Akuntan publik haru mempelajari, memahami dan menerapkan
ketentuan-ketentuan baru dalam prinsip akuntansi dan standar audit yang ditetapkan oleh organisasi profesi Yulius, 2002.
Dalam audit laporan keuangan seorang auditor eksternal harus mempunyai keahlian yang memadai dalam mengaudit laporan keuangan
suatu perusahaan. Keahlian atau kompetensi auditor dapat ditentukan oleh tiga faktor yaitu: a pendidikan universitas formal untuk memasuki
20 profesi b pelatihan praktik dan pengalaman dalam auditing, dan c
mengikuti pendidikan profesi berkelanjutan selama karir professional auditor. Auditor eksternal harus mempunyai pengetahuan audit yang
cukup. Pengetahuan knowledge itu penting untuk dapat memahami relevansi dan keandalan informasi yang diperoleh. Selanjutnya informasi
tersebut menjadi bukti yang kompeten dalam penentuan opini audit.
C. Independensi Auditor