43 yang berada di wilayah DKI Jakarta dan mengkonfirmasi langsung ke kantor
akuntan publik untuk memperoleh tingkat pengembalian yang tinggi atas kuesioner tersebut.
2. Data sekunder Sumber data diperoleh dengan cara melakukan studi pustaka yaitu
usaha yang dilakukan untuk memperoleh data-data sekunder yang diperoleh dengan cara membaca, mempelajari, menelaah, dan menganalisis sumber
kepustakaan yang relevan seperti buku, serta catatan kuliah yang berkaitan dengan bahasan penelitian sebagai dasar perbandingan antara teori yang
relevan praktek yang terjadi di lapangan dan dari beberapa jurnal yang mempunyai keterkaitan variabel dengan judul peneliti.
D. Metode Analisis Data
Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis yaitu dengan menggunakan regresi linier berganda dengan bantuan perangkat lunak SPSS,
setelah semua data-data dalam penelitian ini terkumpul, maka selanjutnya dilakukan analisis data yang terdiri dari:
1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan informasi mengenai
karakteristik variabel penelitian dan demografi responden. Statistik deskriptif menjelaskan skala jawaban responden pada setiap variabel yang
diukur dari minimum, rata-rata, dan standar deviasi. Disamping itu juga
44 untuk mengetahui demografi yang terdiri dari kategori, jenis kelamin,
tingkat pendidikan, dan sebagainnya Ghozali, 2005. a. Uji Kualitas Data
Pengujian kualitas data yang dilakukan dengan penyebaran kuesioner, maka kesediaan dan ketelitian dari responden untuk menjawab setiap
pertanyaan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam penelitian ini. Keabsahan suatu jawaban sangat ditentukan oleh alat ukur yang telah
ditentukan. Untuk itu, dalam melakukan uji kualitas data atas data primer ini peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas.
a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan di ukur
oleh kuesioner tersebut Ghozali, 2005. Pengujian ini memastikan bahwa masing-masing item pertanyaan dalam kuesioner akan
terklasifikasi pada variabel-variabel yang telah ditentukan construct validity
. Uji validitas ini dapat dilakukan dengan menggunakan korelasi antar
skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Setelah itu tentukan hipotesis Ho: skor butir pertanyaan berkorelasi positif
dengan total skor konstruk dan Ha: skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan total skor konstruk. Setelah menentukan
hipotesis Ho: dan Ha, kemudian uji dengan membandingkan r hitung
45 tabel corrected item-total correlation dengan r tabel tabel Product
Moment dengan signifikansi 0,05 untuk degree of freedom df = n-2.
Suatu kuesioner dinyatakan valid apabila r hitung r tabel Ghazali, 2005.
b. Uji reliabilitas Uji reliabilitas adalah alat untuk menguji konsistensi jawaban
responden. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke waktu. Pengujian
ini menggunakan metode statistik Cronbanch Alpha dengan nilai sebesar 0,6. Apabila Cronbach Alpha dari suatu variabel
≥ 0,6 maka butir pertanyaan didalam instrumen penelitian tersebut adalah reliabel
atau dapat diandalakan. Dan sebaliknya jika Croncbach Alpha ≤ 0,6
maka butir pertanyaan tidak reliabel Ghozali, 2005. 4. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk megetahui apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau paling tidak
mendekati normal. Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan melihat normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik
pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data titik menyebar di sekitar
46 garis diagonal dan menngikuti arah garis diagonal, maka menunjukkan
pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data titik menyebar menjauh dari
garis diagonal, maka tidak menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas Ghozali, 2005. b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen, jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-
variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama
dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas didalam model regresi adalah sebagai berikut apabila nilai tolerance
kurang dari 0,10 atau sama dengan nilai Varance Inflation Factor VIF lebih dari 10, maka dapat menunjukan adanya multikolonieritas dan
begitu pula sebaliknya Ghozali,2005 c. Uji Heteroskedasitas
Uji Heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terdapat persamaan atau perbedaan varian yang dapat
dilihat dari model t grafik scarterplot. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
47 1 Jika ada pola tertentu seperti titik-titik point-point yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas. 2 Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan
sibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2005.
5. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan metode
analisis regresi linier berganda yang bertujuan untuk menguji hubungan pengaruh antara variabel dengan variabel lain. Variabel yang dipengaruhi
disebut variabel terikat atau dependen, sedangkan variabel yang mempengaruhi disebut variabel bebas atau independen.
Model persamaanya dapat dinyatakan sebagai berikut: Y= a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e Dimana:
Y: Tingkat Materialitas
a: Konstanta X
1
: Keahlian Audit
X
2:
Independensi Auditor Eksternal b
x
: Koefesien Regresi
e: Error
48 Dalam membuktikan kebenaran uji hipotesis yang diajukan, digunakan
uji statistik terhadap output yang dihasilkan dari persamaan regresi, uji statistik ini meliputi:
a. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi R
2
bertujuan untuk mengukur seberapa jauh model variabel independen menjelaskan variansi variabel
dependen. Dalam pengujian hipotesis pertama koefesien determinasi dilihat dari nilai R square R
2
untuk mengetahui seberapa jauh variabel independen yaitu keahlian audit dan independensi auditor
eksternal mempengaruhi tingkat materialitas dalam audit laporan keuangan. Bila R
2
mempunyai interval 0 samapi 1. Jika nilai R
2
bernilai besar mendekati 1 berarti variabel independen dapat memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variabel dependen. Sedangkan jika R
2
bernilai kecil maka berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel
dependen sangat terbatas Ghozali, 2005. Dalam pengujian hipotesis kedua koefesien determinasi dilihat dari
besarnya nilai Adjusted R square. Kelemahan mendasar penggunaan R
2
adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen maka R
2
pasti meningkat tidak peduli apakah variabeltersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Tidak seperti R
2
, nilai Adjusted
R square dapat naik atau turun apabila satu variabel
49 independen ditambahkan ke dalam model Ghozali, 2005. Oleh
karena itu, digunakanlah Adjusted R square pada saat model regresi linier berganda.
b. Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Statistik t Uji t dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-
masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Hasil uji t ini pada output SPSS dapat dilihat pada tabel
Coefficients
a
. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel
independen secara individual terhadap variabel dependen, dilakukan dengan membandingkan p-value pada kolom Sig. Masing-masing
variabel independen dengan tingkat signifikan yang digunakan 0,05. Jika p-value lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak.
Sebaliknya jika p-value lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima Nugroho, 2005.
c. Uji Signifikansi Simultan uji statistik f Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel
independen secara simultan bersama-sama terhadap variabel dependen. Hasil uji F pada output SPSS dapat dilihat pada tabel
ANOVA. Untuk mengetahui variabel-variabel independen secara simultan
mempengaruhi variabel dependen, dilakukan dengan membandingkan
50 p-value pada kolom Sig. Dengan tingkat signifikasi yang digunakan
sebesar 0,05. Jika p-value lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak, sebaliknya jika p-value lebih besar dari 0,05 maka Ha
ditolak dan Ho diterima Nugroho, 2005.
E. Definisi Variabel Penelitian