36 Standar yang tinggi dalam praktik akuntansi akan memecahkan
masalah yang berkaitan dengan konsep materialitas. Pedoman materialitas beralasan, yang diyakini oleh sebagian besar anggota profesi akuntan adalah
standar yang berkaitan dengan informasi laporan keuangan bagi para pemakai, akuntan harus menentukan berdasarkan pertimbangannya tentang
besarnya suatu informasi yang dikatakan material. Peran konsep materialitas itu adalah untuk mempengaruhi kualitas
dan kuantitas yang diperlukan oleh auditor dalam membuat keputusan yang berkaitan dengan bukti. Konsep materialitas menyatakan tidak semua
informasi keuangan diperlukan atau tidak semua informasi seharusnya tidak dikomunikasikan. Dalam laporan akuntansi, hanya informasi yang material
yang seharusnya disajikan. Informasi yang tidak material sebaiknya diabaikan atau dihilangkan. Materialitas seharusnya tidak hanya dikaitkan dengan
keputusan investor, baik yang hanya berdasarkan tipe informasi tertentu maupun metode informasi yang disajikan. Beberapa peneliti tentang
pertimbangan tingkat materialitas berfokus pada penemuan tentang jumlah konsisten yang ada diantara para profesional dalam membuat petimbangan
tingkat materialitas.
E. Hasil Penelitian Terdahulu
Sebagai acuan dari penelitian ini, maka peneliti akan menyebutkan beberapa penelitian terdahulu yang telah dilaksanakan sebelumnya. Penelitian
ini didasarkan oleh penelitian yang dilakukan oleh Wahyudi 2006 bahwa
37 profesionalisme auditor berpengaruh terhadap tingkat materialits dalam audit
laporan keuangan, sedangkan dalam penelitian Megasari 2008 menyatakan bahwa etika, keahhlian audit dan independensi mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap opini audit dan Alim dkk 2007 menyatakan bahwa kompetensi independensi, dan etika auditor berpengaruh signifikan terhadap
kualitas audit. Adapun penelitian yang dilakukan Antari 2007 menyatakan
bahwa fee audit dan lamanya penugasan audit tidak berpengaruh terhadap independensi penampilan auditor, dan bahwa ukuran kantor akuntan publik
berpengaruh signifikan terhadap independensi penampilan auditor, sedangkan Herawaty 2008 menyatakan bahwa profesionalisme, pengetahuan auditor
dalam mendeteksi kekeliruan, dan etika profesi secara positif berpengaruh terhadap pertimbangan tingkat materialitas.
F. Keterkaitan Antar Variabel
1. Pengaruh Keahlian Audit terhadap Tingkat Materialitas dalam Audit Laporan Keuangan
Menurut Wahyudi 2006 dalam penelitiannya mengenai pengaruh profesionalisme auditor terhadap tingkat materialitas dalam pemeriksaan
laporan keuangan menyatakan bahwa profesinalisme berpengaruh terhadap tingkat materialitas dalam pemeriksaan laporan keuangan, dimana
profesionalisme seorang auditor dalam mengaudit laporan keuangan harus bebas dari bias terutama dalam mengaudit laporan keuangan, sehingga
laporan tersebut dapat disajikan sesuai dengan standar audit yang berlaku.
38 Dalam perencanaan audit, auditor eksternal antara lain mempertimbangkan
masalah penetapan tingkat resiko pengendalian yang direncanakan dan pertimbangkan awal tingkat materialitas untuk tujuan audit. Auditor
eksternal yang memiliki pandangan profesionlisme yang tinggi akan memberikan kontribusi yang dapat dipercaya oleh para pengambil
keputusan. Untuk menjalankan perannya auditor eksternal dituntut mempunyai tanggung jawab yang besar dan mempunyai wawasan yang
luas tentang kompleksitas organisasi modern, sehingga diduga keahlian audit berpengaruh terhadap tingkat materialitas dalam audit laporan
keuangan. Sehingga dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Ha
1
: Keahlian audit berpengaruh signifikan terhadap tingkat materialitas dalam audit laporan keuangan.
2. Pengaruh Independensi Auditor Eksternal terhadap Tingkat Materialitas dalam audit Laporan Keuangan
Menurut Megasari 2008 dalam penelitiannya mengenai pengaruh etika, keahlian audit, dan independensi terhadap opini audit menyatakan
bahwa terdapat pengaruh antara etika, keahlian audit, dan independensi terhadap opini audit. Sikap independensi seorang auditor harus selalu
konsisten, karena semakin ahli seorang auditor dalam mengaudit, serta semakin independen sikap seorang auditor maka opini yang diberikan akan
sesuai dengan yang seharusnya atau tidak bias. Pemahaman seorang auditor untuk bersikap independen juga diperlukan etika seorang auditor
agar hasil pemeriksaan laporan keuangan yang dilakukan auditor berupa
39 opini audit dapat diandalakan, sehingga diduga independensi auditor
eksternal berpengaruh terhadap tingkat materialitas dalam audit laporan keuangan. Sehingga dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Ha
2
: Independensi auditor eksternal berpengaruh signifikan terhadap tingkat materialitas dalam audit laporan keuangan.
G. Kerangka Pemikiran