Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedasitas pada model regresi berganda.
E. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda dengan tingkat signifikansi =0,05 yang terdiri dari :
pengujian korelasi atau koefisien determinasi, uji F, dan uji t.
1. Hasil Uji Koefesien Determinasi R
2
Uji ini dilakukan untuk mengukur kemampuan variabel-variabel independen, yaitu keahlian audit, dan independensi auditor eksternal
dalam menjelaskan variasi variabel dependen, yaitu tingkat materialitas. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada kolom adjusted R
square, yang ditampilkan pada tabel berikut:
Tabel 4.9 Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R
R Square Adjusted
R Square Std. Error of the
Estimate 1
.641a .411
.386 2.29471
a Predictors: Constant, Keahlian Audit, Independensi Auditor Eksternal b Dependent Variable: Tingkat Materialitas
Sumber: Data Diolah, 2010 Pada tabel diatas menunjukkan nilai koefisien adjusted R square
adalah sebesar 0,386 atau 38,6. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat materialitas Y yang dapat dijelaskan oleh variabel keahlian audit
X
1
, independensi auditor eksternal X
2
adalah sebesar 38,6.
71
72 Sedangkan sisanya 61,4 dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak
dimasukkan dalam model regresi. Angka
koefisien determinasi
R pada tabel 4.9 sebesar 0,641 menunjukkan bahwa hubungan antara variabel independen dengan
variabel dependen adalah kuat, karena memiliki koefisien kolerasi diatas 0,5. Standar Error of Estimate SEE sebesar 2,29471. Makin kecil nilai
SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen.
2. Hasil Uji F
Pengujian signifikansi simultan uji F dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang digunakan dalam model regresi
mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.10 Hasil Uji F
ANOVAb
Mode l
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
173.013 2
86.506 16.428
.000a Residual
247.487 47
5.266 Total
420.500 49
a Predictors: Constant, Keahlian Audit, Independensi Auditor Eksternal b Dependent Variable: Tingkat Materialitas
Sumber: Data yang Diolah, 2010 Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.10 menunjukkan
bahwa dari uji F test nilai F hitung sebesar 16,428 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 atau lebih kecil dari nilai probabilitas p-value
73 0,05 0,000 0,05. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa pengaruh
keahlian audit, independensi auditor eksternal secara bersama-sama simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap tingkat materialitas
Ha diterima.
Keahlian audit secara bersama-sama mempengaruhi tingkat materialitas. Semakin tinggi keahlian seorang auditor maka dapat
mempengaruhi auditor dalam menentukan tingkat materialitas suatu laporan keuangan, karena auditor dengan keahlian yang tinggi akan
mampu meminimalisasi tingkat kesalahan. Dalam SPAP dijelaskan tentang standar audit diantaranya adalah:
a. Standar Umum: auditor harus memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang memadai, independepensi dalam sikap mental dan kemahiran
profesional dengan cermat dan seksama b. Standar pelaksanaan pekerjaan lapangan: perencanaan dan supervisi
audit, pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern, dan bukti audit yang cukup dan kompeten.
c. Standar pelaporan: pernyataan apakah laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, pernyataan mengenai ketidak
konsistensian penerapan prinsip akuntansi yang berlaku umum, pengungkapan informatif dalam laporan keuangan, dan pernyataan
pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan.
74
3. Hasil Uji t