Dasar Hukum Perceraian KAJIAN TEORETIS TENTANG PERCERAIAN
19
“
Maka jika suami mentalaknya talak tiga, maka tidak halal baginya sesudah itu sehingga dia kawin dengan laki-laki lainnya. Kemudian jika
dia menceraikannya, maka tidak ada halangan buat mereka berdua untuk kawin kembali jika keduanya yakin bahwa mereka dapat menegakan
hukum-hukum Allah. Demikianlah hukum-hukum Allah dijelaskan-nya bagi kaum yang mau mengetahui Q.S. Al-Baqarah :230
2. Hadis
ت ا ف س ي ع ها ي ص ي ا تتا سي ب تباث ا ر ا ا :
ها سر اي اا يف ر ا ركا ي يد ا خ يف ي ع بيعا ا سي ب تباث
اس ,
س ي ع ها ي ص ها سر ا ف :
ت ا ف ؟ ت ي دح ي ع يدرتا ع
, س ي ع ها ي ص ها سر ا ف
: طت ا ط يدح ا ا
12
“Istri Tsabit bin Qeis datang kepada Nabi SAW. Dan berkata: “ ya rasul allah Tsabit bin Qeis itu tidak ada kurangnya dari segi kelakuanya dan
tidak pula dari segi keberagamaannya. Cuma saya tidak senang akan terjadi kekufuran dalam islam. Ra
sul Allah SAW. berkata: “ maukah kamu mengembalikan keb
unnya?”. Si istri menjawab: ”ya mau”. Nabi berkata kepada Tsabit: “Terimalah kebun dan ceraikanlah dia satu kali
cerai ”. HR. Al-Bukhari
a. Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud Ibnu Majah, dan Al-Hakim dari Ibnu
Umar:
ا ا ع اعت ها يضر ر ع با ع :
س ي ع ه ا ي ص ها سر ا :
اط ا ها ي ا اح ا ضغبا كاح ا جا با د اد با ر
13
Artinya “Dari Ibnu Umar r.a beliau berkata: perbuatan halal yang paling dibenci Allah adalah talak
”.HR.Abu Daud, Ibnu Majah Dan Al- Hakimi.
Karena hadis tersebut menunjukan bahwa talak atau perceraian merupakan alternatif terakhir yang boleh ditempuh manakala bahtera
kehidupan rumah tangga tidak dapat lagi dipertahankan keutuhan dan kesinambungan. Sifatnya sebagian alternatif terakhir karena islam
12
. Abu Bakar Muhammad, Terjemahan Subulus Salam Jilid III,Surabaya, Al Ikhlas 1995,Cet-1, h 611
13
. Abu Bakar Muhammad, Terjemahan Subulus Salam Jilid III,Surabaya, Al Ikhlas 1995,Cet-1, h 609
20
menunjukan sebelum terjadinya talak atau perceraian harus ditempuh dulu usaha-usaha perdamaian antara suami istri dengan melalui hakamarbitrator
dari dua belah pihak.
14
C . Syarat Syarat Perceraian
1. Suami:
a. Berakal
Orang yang tertutup akalnya karena minuman
yang memabukkan, narkoba, ganja, minuman keras, atau karena rusak
akalnya, seperti gila, kurang waras; apabila dalam keadaan demikian dia menjatuhkan talak kepada isterinya, maka talak yang di lakukannya
tidak sah, atau dengan kata lain talaknya tidak jatuh kepada isterinya, dan keduanya masih terikat tali perkawinan.
15
b. Baligh
Tidak sah talak yang dijatuhkan oleh orang yang belum dewasa, karena syarat seorang laki-laki yang mau menikah dia harus sudah
dewasa. Talak yang dijatuhkan oleh anak kecil atau belum dewasa tidak sah. Ulama Hanabilah menyatakan bahwa talak yang dilakukan oleh
anak yang sudah mumayiz, sah hukumnya, berarti talak yang dilakukan oleh anak yang sudah mumayiz hukumnya sah, dan jatuh talaknya.
16
c. Atas kemauan sendiri
14
Ahmad Rofiq, Hukum Islam di Indonesia, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 1998, Cet ke-6, h. 269
15
. Jurinal, Fiqih Ibadah , Jakarta: Sejahtera, 2008 Cet-1, h 257.
16
. Ibid, h. 257
21
Yang dimaksud atas kemauan sendiri di sini ialah adanya kehendak pada diri suami untuk menjatuhkan talak itu dan dijatuhkan
atas pilihan sendiri, bukan dipaksa orang lain. Kehendak dan kesukarelaan melakukan perbuatan menjadi dasar
taklif dan pertanggungjawaban. Oleh karena itu, orang yang dipaksa melakukan
sesuatudalam hal
ini menjatuhkan
talak tidak
bertanggungjawab atas perbuatanya. Hal ini sesuai dengan sabda Rasullah SAW:
هيلع اوه ركتسا امو نايسنلاو اطخلا يتما نع عض و ها نا
17
“Sesungguhnya allah melepaskan dari umatku tanggung jawab dosa khilaf, lupa, dan sesuatu yang dipaksakan kepadanya
”. 2.
Istri Suami hanya berhak mentalak istrinya sendiri, tidak
dipandang jatuh talak seorang suami mentalak isteri orang lain. Isteri yang ditalak harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Masih tetap berada pada perlindungan suami,
Maksudnyanya masih dalam masa iddah talak raj’i.
Apabila isteri masih dalam masa iddah talak raj’i, kemudian
suami menjatuhkan talak lagi, maka talak itu sah dan menambah jumlah talak yang telah dijatuhkan sebelumnya,
namun mengurangi hak talak yang dimiliki suami.
17
. Abd Rahman Ghazaly, Fiqih Munakahat Jakarta, Kencana 2006, Cet-2, h 203
22
Apabila istri dalam masa iddah talak bain, bekas suami tidak berhak lagi mentalak bekas istrinya, karena dengan talak
bain bekas isterinya itu tidak lagi dalam perlindungan bekas suami
18
. b.
Kedudukan isteri yang ditalak harus berdasarkan atas perkawinan yang sah.
Talak terhadap perkawinan yang bathil, seperti nikah dengan wanita yang dalam masa iddah, nikah dengan dua
perempuan yang bersaudara, atau akad nikah dengan anak tirinya, padahal suami telah mencampuri ibu anak tirinya, dan
anak tirinya masih dalam pemeliharaannya, maka talaknya tidak sah, dan dianggap tidak ada.
19
c. Sighat talak
Sighat thalaq atau lapaz thalaq adalah kata-kata yang diucapkan oleh suami terhadap isterinya yang menunjukan
talak, baik itu sharih jelas atau kinayah sindiran, baik berupa ucapan, tulisan, isyarat bagi suami tuna wicara, atau
dengan suruhan orang. Perbuatan-perbuatan yang tidak termasuk talak antara lain :
1. Suami memarahi isterinya
2. Suami memukul isterinya
3. Suami mengantarkan isterinya ke rumah orang tua isterinya
18
. Jurinal, Fiqih Ibadah , Jakarta: Sejahtera, 2008 Cet-1, h 258
19
. Ibid. h 203
23
4. Suami menyerahkan barang milik isterinya kepada
isterinya. Apabila perbuatan tersebut tidak disertai kata-kata thalaq
maka tidak terjadi talak, dan hubungan pernikahaan keduanya masih terikat.
20
d. Qashd kesengajaan
Maksudnya bahw ucapan thalaq yang disampaikan kepada isterinya itu memang dimaksudkan untuk menthalaq isterinya,
bukan untuk maksud lain. Oleh karena itu, ucapan salah yang mirip kata-kata thalaq, tetapi tidak dimaksudkan untuk
menthalaq isterinya tidak berakibat jatuhnya talak bagi isterinya. Misalnya suami memberikan buah salak kepada
isterinya dengan mengucapkan “ini thalaq untuk kamu” ucapan itu tidak menjatuhkan thalaq terhadap isterinya, sebab
suami tidak bermaksud menthalaq isterinya
.
21