Tujuan Penelitian Tujuan dan Manfaat Penelitian

b. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari studi kepustakaan atas dokumen- dokumen yang berhubungan dengan masalah yang diajukan. 8 Dokumen yang dimaksud adalah Al- Qur’an, buku-buku karangan ilmiah, Undang-Undang Perkawinan No.1 Tahun 1974 dan Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975, Inpres No. 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam, Undang-Undang Peradilan Agama No. 3 Tahun 2006 dan Undang –Undang Arbitrase yang digunakan oleh Pengadilan Agama. 4. Teknik Pengumpulan Data Agar dalam penelitian ini penuilis mendapatkan hasil yang sesuai dengan apa yang akan diteliti, maka teknik yang digunakan adalah library research dan wawancara. Wawancara merupakan alat pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam interview adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang di wawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara, dimana pewawancara terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama 9 . Adapun responden yang akan diwawancarai adalah: Kepala Desa, Kepala KUA kecamatan pancalang dan para pelaku perceraian. 8 Ibid, hal 51. 9 Htt:www. Penalaran-unm.orngindex.phpartikel-nalarpenelitian116-metode- penelitian-kualitaif. pdf

E. Review Studi Terdahulu

Sebelum melakukan penelitian ini penulis melakukan penelitian studi terdahulu melalui beberapa skripsi terdahulu untuk mengetahui apa saja yang sudah diteliti, dan mengetahui kekurangan serta kelebihan yang terdapat dalam skripsi terdahulu. Dari beberapa literatur yang ada di Perpustakaan Syariah penulis mengambilnya untuk menjadikan sebuah perbandingan mengenai kasus-kasus perceraian. Adapun judul-judul skripsi itu adalah : 1. Penyelesaian Perkara Perceraian bersama dengan Gugatan Penguasa Anak Analisis Putusan No. 816Pdt.G2004PPAJT, tahun 2006. Sekripsi menjelaskan bahwa cerai gugat diatur dalam pasal 86 ayat 1 yaitu: gugatan soal penguasa anak, nafkah anak, nafkah istri, dan harta bersama suami isteri dapat diajukan bersama-sama dengan gugatan perceraian atupun sesudah perceraian memperoleh kekuatan hokum tetap. 2. Penyelesaian Perkara Cerai Gugat di Pengadilan Agama Karena Penganiayaan Studi Kasus Pengadilan Agama Jaktim, tahun 2005 oleh Desy Royalya. Membahas dasar Hukum perceraian di Pengadilan Agama Karena Penganiayaan Studi Kasus PA Jaktim yaitu al- Qur’an dan hadist. Sekripsi ini membahas tentang bahwa sebab berakhirnya suatu ikatan perkawinan terbagi menjadi: