Pengertian Perceraian KAJIAN TEORETIS TENTANG PERCERAIAN

18 Adapun mengenai dasar hukum perceraian di sini penulis hanya mencantumkan beberapa ayat dan hadis yang menjadi dasar hukum perceraian yaitu: 1. Al-Qur’an: a. Q.S. Al-Baqarah ayat 229                                                    ر ا : “ Talak yang dapat dirujuki hanya dua kali. Sesudah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang patut atau yang menceraikan istrinya dengan baik. Tidak halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu yang telah kamu berikan kepadanya, kecuali jika keduanya merasa khawatir tidak akan dapat menegakan hukum-hukum Allah. Maka jika kamu khawatir bahwa keduanya tidak akan dapat menegkan hukum-hukum Allah.maka tidak ada dosa atas keduanya tentang yang diberikan istrinya untuk menebus dirinya. Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Dan barang siapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah orang-orang yang zalim. Q.S. Al-Baqarah: 229 b. Q.S. al-baqarah :230                                  ر ا : 19 “ Maka jika suami mentalaknya talak tiga, maka tidak halal baginya sesudah itu sehingga dia kawin dengan laki-laki lainnya. Kemudian jika dia menceraikannya, maka tidak ada halangan buat mereka berdua untuk kawin kembali jika keduanya yakin bahwa mereka dapat menegakan hukum-hukum Allah. Demikianlah hukum-hukum Allah dijelaskan-nya bagi kaum yang mau mengetahui Q.S. Al-Baqarah :230 2. Hadis ت ا ف س ي ع ها ي ص ي ا تتا سي ب تباث ا ر ا ا : ها سر اي اا يف ر ا ركا ي يد ا خ يف ي ع بيعا ا سي ب تباث اس , س ي ع ها ي ص ها سر ا ف : ت ا ف ؟ ت ي دح ي ع يدرتا ع , س ي ع ها ي ص ها سر ا ف : طت ا ط يدح ا ا 12 “Istri Tsabit bin Qeis datang kepada Nabi SAW. Dan berkata: “ ya rasul allah Tsabit bin Qeis itu tidak ada kurangnya dari segi kelakuanya dan tidak pula dari segi keberagamaannya. Cuma saya tidak senang akan terjadi kekufuran dalam islam. Ra sul Allah SAW. berkata: “ maukah kamu mengembalikan keb unnya?”. Si istri menjawab: ”ya mau”. Nabi berkata kepada Tsabit: “Terimalah kebun dan ceraikanlah dia satu kali cerai ”. HR. Al-Bukhari a. Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud Ibnu Majah, dan Al-Hakim dari Ibnu Umar: ا ا ع اعت ها يضر ر ع با ع : س ي ع ه ا ي ص ها سر ا : اط ا ها ي ا اح ا ضغبا كاح ا جا با د اد با ر 13 Artinya “Dari Ibnu Umar r.a beliau berkata: perbuatan halal yang paling dibenci Allah adalah talak ”.HR.Abu Daud, Ibnu Majah Dan Al- Hakimi. Karena hadis tersebut menunjukan bahwa talak atau perceraian merupakan alternatif terakhir yang boleh ditempuh manakala bahtera kehidupan rumah tangga tidak dapat lagi dipertahankan keutuhan dan kesinambungan. Sifatnya sebagian alternatif terakhir karena islam 12 . Abu Bakar Muhammad, Terjemahan Subulus Salam Jilid III,Surabaya, Al Ikhlas 1995,Cet-1, h 611 13 . Abu Bakar Muhammad, Terjemahan Subulus Salam Jilid III,Surabaya, Al Ikhlas 1995,Cet-1, h 609