xx menjadi sasaran alat-alat komunikasi massa atau orang-orang pada ujung lain dari
saluran.
5.2. Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran adalah upaya komunikasi untuk memasarkan proses jual beli apa saja. Untuk mendukungnya maka komunikasi pmasaran melakukan
penekanannya pada promosi. Disamping itu komunikasi pemasaran adalah suatu proses sosial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan
dan inginkan dengan menciptakan dan mempertahankan produk, nilai dengan individu atau kelompok lainnya.
5.3. Brand Awareness
Brand adalah nama, istilah, tanda simbol, rancangan atau kombinasi hal-hal tersebut untuk mengidentifikasi barang atau jasa seseorang atau sekelompok penjual
dan untuk membedakan dari produk pesaing. Lebih jauh brand merupakan nilai yang dapat dilihat tangible dan nilai yang tidak dapat dilihat intangible yang terwakili
dalam sebuah merek dagang trade mark yang mampu menciptakan nilai dan pengaruh tersendiri di pasar bila dikelola secara tepat Durianto dkk., 2004: 2. Brand
adalah nama, tanda, simbol, desain, atau kombinasi hal-hal tersebut, yang ditujukan untuk mengidentifikasi dan mendiferensiasi membedakan barang atau layanan suatu
penjual dari barang dan layanan penjual lain Kotler, 2000 dalam Simamora, 2003:3.
Universitas Sumatera Utara
xxi Brand juga bisa berarti identitas yang memberikan jaminan atau janji nilai tertentu
Nicole, 2001 dalam Siamora 2003:3. Brand adalah nama atau simbol yang diasosiasikan dengan produk atau jasa
dan mampu menimbulkan makna psikologis atau asosiasi Susanto dan Wijanarko. 2004:4. Brand inilah yang membedakan antara produk dan brand. Produk
merupakan sesuatu yang dihasilkan di pabrik, namun yang sesungguhnya dibeli oleh konsumen adalah brand-nya. Brand bukan merupakan sesuatu yang tercetak dalam
produk atau kemasannya, tetapi termasuk apa yang ada dalam benak konsumen dan bagaimana konsumen mengasosiasikannya. Susanto dan Wijanarko. 2004:6.
Pendapat lain menyatakan bahwa brand adalah nama dan atau simbol yang bersifat membedakan seperti logo, cap atau kemasan untuk mengidentifikasikan barang atau
jasa dari seorang penjual atau kelompok tertentu, serta untuk membedakannya dari barang atau jasa yang dihasilkan pesaing Aaker, 1991 dalam Susanto dan Wijanarko.
2004:6. Pendapat-pendapat di atas mengandung pengertian bahwa brand adalah suatu
identitas yang membedakan suatu produk dengan para pesaing, brand juga mengandung suatu nilai dan jaminan atau janji dari suatu produsen kepada konsumen.
Sedang pengertian Brand Awareness disampaikan oleh Peter dan Olson 2000: 190 yang menyatakan bahwa Brand Awareness adalah sebuah tujuan umum
komunikasi untuk semua strategi promosi. Dengan menciptakan brand awareness, pemasar berharap bahwa kapanpun kebutuhan kategori muncul, brand tersebut akan
Universitas Sumatera Utara
xxii dimunculkan kembali dari ingatan yang selanjutnya dijadikan pertimbangan berbagai
alternatif dalam pengambilan keputusan. Peter dan Olson 2000:190 menyatakan tingkat brand awareness dapat
diukur dengan meminta konsumen menyebutkan nama brand yang mana yang dianggap akrab oleh konsumen. Apakah pengingatan ulang atau brand awareness
sudah memadai tergantung pada dimana dan kapan suatu keputusan pembelian dilakukan. Strategi brand awareness yang tepat tergantung pada seberapa terkenal
brand tersebut. Kadang kala tujuan promosi adalah untuk memelihara tingkat brand awareness yang sudah tinggi.
Brand awareness kesadaran merek menggambarkan keberadaan brand dalam benak konsumen, yang dapat menjadi penentu dalam beberapa kategori
Durianto dkk., 2004:6. Brand yang kuat dicerminkan oleh brand awareness yang tinggi dan asosiasi merek brand association yang kuat dan positif Temporal, 2000
dalam Siamora, 2003:36. Aaker 1996 dalam Siamora 2003:36 menambahkan bahwa selain kedua faktor tersebut brand yang kuat juga memiliki persepsi kualitas
perceived quality dan loyalitas konsumen consumer loyality yang tinggi. Definisi-definisi para ahli mengenai brand awareness dapat ditarik simpulan
bahwa brand awareness merupakan tujuan umum komunikasi pemasaran, adanya brand awareness yang tinggi diharapkan kapanpun kebutuhan kategori muncul,
brand tersebut akan dimunculkan kembali dari ingatan yang selanjutnya dijadikan pertimbangan berbagai alternatif dalam pengambilan keputusan. Brand awareness
menunjukkan pengetahuan konsumen terhadap eksistensi suatu brand.
Universitas Sumatera Utara
xxiii
5.4. Keputusan Membeli