xii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Seiring waktu yang terus berjalan serta memasuki era globalisasi yang tidak bisa dihindarkan oleh siapapun tentunya telah menuntut adanya perubahan paradigma
lama dalam segala bidang, salah satunya adalah bidang pemasaran. Semakin tingginya tingkat persaingan bisnis baik lokal maupun global dan kondisi
ketidakpastian telah memaksa perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitif competitive advantage agar mampu memenangkan persaingan bisnis tersebut.
Seiring perkembangan tersebut masyarakat dihadapkan pada berbagai pilihan dalam mengkonsumsi kebutuhannya sehari-hari. Dengan perkembangan teknologi
dan informasi, perkembangan industri semakin tinggi dan kompleks. Salah satu industri yang mengalami perkembangan cukup pesat adalah jenis industri rokok.
Persaingan yang semakin ketat membuat perusahaan-perusahaan rokok baik lokal maupun manca negara harus menggunakan berbagai strategi agar produk yang
mereka tawarkan ke konsumen tetap diminati oleh konsumen serta tetap berusaha mendapatkan dan mempertahankan konsumen agar tetap menjadi pelanggan setianya.
Para pemasar menyadari dalam persaingan yang semakin ketat dan untuk mencapai laba, mempertahankan kontinuitas perusahaan, mereka harus menciptakan strategi
agar kontinuitas perusahaan tetap terjaga.
Universitas Sumatera Utara
xiii PT. HM SAMPOERNA Tbk, sebagai salah satu perusahaan industri rokok
tentunya juga merasa perlu untuk terus membuat inovasi-inovasi baru agar produk- produk yang mereka tawarkan ke pada konsumen tetap bisa diterima oleh konsumen
yang pada akahirnya mampu bertahap ditengah-tengah gempuran berbagai merek rokok yang ada yang tidak kalah inovatif dibandingkan dengan Sampoerna.
Salah satu inovasi yang dilakukan oleh PT. HM SAMPOERNA Tbk adalah meluncurkan produk barunya yaitu rokok Sampoerna Slim-nya dengan nama
”AVOLUTION”. Melihat kekutan merek yang ditawarkan, tentunya masyarakat setuju jika dikatakan Sampoerna merupakan salah satu merek rokok yang
mendapatkan tempat tersendiri di hati masyarakat. Melihat desain rokok yang dibuat, Avolution merupakan salah satu rokok dengan desain baru dimana bentuknya yang
kecil dan lebih panjang. Tujuan pembuatan desain rokok tersebut salah satunya tentu untuk menciptakan kesan mewah bagi para perokoknya. Melihat kemasannya yang
unik dimana rata-rata rokok mempunyai bentuk kemasan persegi panjang, sementara Avolution mempunyai desain yang berbeda yaitu kotak untuk ukuran rokok 4 x 4
batang untuk setiap kemasannya, tentunya akan mempermudah para perokok membawa Avolution tersebut kemana-mana. Dilihat dari jenisnya, dimana Avolution
sekali diluncurkan langsung dua rasa yaitu menthol Avolution hijau dan biasa Avolution merah, tentunya diharapkan bisa memberikan pilihan bagi para
pelanggannya. Sedangkan dengan melihat harga yang ditawarkan, yang tidak terlalu mahal yaitu dengan harga sekitar Rp. 10.000,- untuk setiap bungkusnya, sama dengan
produk Sampoerna lainnya tentunya diharapkan agar kehadiran rokok tersebut tidak
Universitas Sumatera Utara
xiv memberatkan pelanggannya. Dengan kata lain, munculnya Avolution dengan
berbagai inovasi yang diciptakan diharapkan bisa menjadi rokok unggulan generasi terbaru yang ditandai dengan tingkat penjualan yang tinggi dan adanya perubahan
gaya hidup merokok para perokok di Indonesia ini. Namun demikian, jika kita lihat di masyarakat, ternyata tanggapan masyarakat
terhadap produk Avolution tersebut masih kurang bagus. Secara jelas kita semua bisa melihat bahwa masih sangat jarang masyarakat perokok di Indonesia ini yang
membeli dan merokok Avolution dibandingkan dengan rokok-rokok jenis lain dari produsen yang sama seperti A Mild. Ini tentunya menjadi permasalahan tersendiri
khususnya bagi PT. HM SAMPOENA Tbk selaku produsen rokok Avolution. Atas dasar fenomena masyarakat tersebut maka penulis sangat tertarik untuk
melakukan penelitian tentang BRAND AWARENESS “AVOLUTION” DAN KEPUTUSAN MEMBELI KONSUMEN Studi Korelasional Pengaruh Brand
Awareness “Avolution” Terhadap Keputusan Membeli Masyarakat di Kelurahan Sunggal, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara.
Adapun alasan pemilihan lokasi tersebut dikarenakan Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara merupakan salah satu
kelurahan yang berpenduduk cukup padat hingga mencapai 35.691 jiwa sehingga diharapkan mampu mewakili perilaku masyarakat Kota Medan pada umumnya.
Universitas Sumatera Utara
xv
2. Perumusan Masalah