Tujuan Evaluasi Kinerja Tolak Ukur Evaluasi Kinerja

6. keuntungan benefit Sutarno 2006 : 116. Menurut Fajar 2005 : 12 Indikator kinerja perpustakaan adalah pernyataan numerik, simbol, atau verbal yang diperoleh dari statistik dan data perpustakaan yang digunakan untuk memberi ciri terhadap kinerja sebuah perpustakaan dan menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran yang telah ditetapkan. Pengukuran indikator kinerja dapat digunakan untuk membandingkan kinerja satu perpustakaan dari waktu ke waktu, maupun membandingkan beberapa perpustakaan, atau di antara unit-unit kerja pada satu perpustakaan dengan tugas yang setara.

2.3 Pengertian Evaluasi Kinerja

Evaluasi kinerja disebut juga “performance evaluation” atau “performance appraisal”. Appraisal berasal dari kata Latin “appratiare” yang berarti memberikan nilai atau harga Simanjuntak, 2005 : 103. Dengan demikian, evaluasi kinerja berarti memberi nilai atas pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang dan untuk itu diberikan imbalan, kompensasi atau penghargaan. Evaluasi kinerja merupakan cara yang paling adil dalam memberikan imbalan atau penghargaan kepada pekerja Simanjuntak, 2005 : 103. Evaluasi kinerja adalah suatu metode dan proses penilaian pelaksanaan tugas performance seseorang atau sekelompok orang atau unit-unit kerja dalam satu perusahaan atau organisasi sesuai dengan standar kinerja atau tujan yang ditetapkan lebih dahulu Simanjuntak, 2005 : 103.

2.3.1 Tujuan Evaluasi Kinerja

Tujuan evaluasi kinerja adalah untuk menjamin pencapaian sasaran atau tujuan perusahaan. Evaluasi kinerja dimaksudkan untuk mengetahui posisi dan tingkat pencapaian perusahaan terutama untuk mengetahui bila terjadi kelambatan atau penyimpangan supaya segera diperbaiki, sehingga sasaran atau tujuan dapat tercapai. Evaluasi kinerja merupakan tahap akhir dari siklus manajemen kinerja. Evaluasi kinerja dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh rencana kinerja telah dilaksanakan dan seberapa jauh rencana tujuan pembinaan kinerja telah dicapai Simanjuntak, 2005 : 103. Universitas Sumatera Utara

2.3.2 Tolak Ukur Evaluasi Kinerja

Beberapa jenis tolak ukur evaluasi kinerja Simanjuntak, 2005 : 103 yaitu: 1. Sasaran atau target sebagaimana telah dirumuskan atau dinyatakan dalam rencana kerja 2. Standar umum, baik yang ditetapkan sebagai ketentuan atau pedoman oleh instansi resmi, maupun yang diterima secara konsensus di tingkat nasional atau internasional 3. Standar yang telah ditetapkan secara khusus misalnya dalam menerima kerja kontrak 4. Uraian tugas atau uraian jabatan menggambarkan pekerjaan atau tugas yang harus dilaksanakan oleh pejabat yang bersangkutan 5. Misi dan atau tugas pokok organisasi atau unit organisasi menggambarkan apa yang harus dicapi oleh organisasi tersebut dalam kurun waktu tertentu Masing-masing tolak ukur tersebut pada dasrnya mempunyai dimensi kuantitas, kualitas, waktu dan kecepatan, nilai dan biaya, persentasi dan indeksyang menggunakan sistem pembobotan. 2.4 ISO International Organization for Standardization ISO adalah badan penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil dari badan standar nasional setiap negara. Pada awalnya, singkatan dari nama lembaga tersebut adalah IOS, bukan ISO. Tetapi sekarang lebih sering memakai singkatan ISO, karena dalam bahasa Yunani ISOS berarti sama equal. Wikipedia, 2000 : 1 . ISO Didirikan pada 23 Februari 1947, ISO menetapkan standar-standar industrial dan komersial dunia. ISO, yang merupakan lembaga nirlaba internasional, pada awalnya dibentuk untuk membuat dan memperkenalkan standardisasi internasional untuk apa saja. Standar yang sudah kita kenal antara lain standar jenis film fotografi, ukuran kartu telepon, kartu ATM Bank, ukuran dan ketebalan kertas dan lainnya. Dalam menetapkan suatu standar tersebut mereka mengundang wakil anggotanya dari 130 negara untuk duduk dalam Komite Teknis TC, Sub Komite SC dan Kelompok Kerja WG. Universitas Sumatera Utara Meski ISO adalah organisasi nonpemerintah, kemampuannya untuk menetapkan standar yang sering menjadi hukum melalui persetujuan atau standar nasional membuatnya lebih berpengaruh daripada kebanyakan organisasi non- pemerintah lainnya, dan dalam prakteknya ISO menjadi konsorsium dengan hubungan yang kuat dengan pihak-pihak pemerintah. Peserta ISO termasuk satu badan standar nasional dari setiap negara dan perusahaan-perusahaan besar. ISO bekerja sama dengan Komisi Elektroteknik Internasional IEC yang bertanggung jawab terhadap standardisasi peralatan elektronik. Penerapan ISO di suatu perusahaan berguna untuk Wikipedia, 2000 : 1: 1. Meningkatkan citra perusahaan 2. Meningkatkan kinerja lingkungan perusahaan 3. Meningkatkan efisiensi kegiatan 4. Memperbaiki manajemen organisasi dengan menerapkan perencanaan, pelaksanaan, pengukuran dan tindakan perbaikan plan, do, check, act 5. Meningkatkan penataan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan dalam hal pengelolaan lingkungan 6. Mengurangi resiko usaha 7. Meningkatkan daya saing 8. Meningkatkan komunikasi internal dan hubungan baik dengan berbagai pihak yang berkepentingan 9. Mendapat kepercayaan dari konsumenmitra kerjapemodal

2.5 ISO 11620