Karenanya evaluasi bukan merupakan hal baru dalam kehidupan manusia sebab hal tersebut senantiasa mengiringi kehidupan seseorang. Seorang manusia yang telah
mengerjakan suatu hal, pasti akan menilai apakah yang dilakukannya tersebut telah sesuai dengan keinginannya semula.
Dari pengertian-pengertian tentang evaluasi yang telah dikemukakan beberapa orang diatas, kita dapat menarik benang merah tentang evaluasi yakni,
evaluasi merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh seseorang untuk melihat sejauh mana keberhasilan sebuah program. Keberhasilan program itu sendiri dapat
dilihat dari dampak atau hasil yang dicapai oleh program tersebut.
2.1.2 Tujuan dan Fungsi Evaluasi
Ada beberapa tujuan dan atau fungsi evaluasi Crawford, 2000 : 30 yaitu: 1. Untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai
dalam kegiatan. 2. Untuk memberikan objektivitas pengamatan terhadap perilaku hasil.
3. Untuk mengetahui kemampuan dan menentukan kelayakan. 4. Untuk memberikan umpan balik bagi kegiatan yang dilakukan.
Setiap kegiatan yang dilaksanakan mempunyai tujuan tertentu, demikian juga dengan evaluasi. Menurut Suharsimi Arikunto 2002 : 13 ada dua tujuan evaluasi
yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum diarahkan kepada program secara keseluruhan sedangkan tujuan khusus lebih difokuskan pada masing-masing
komponen. Implementasi program harus senantiasa di evaluasi untuk melihat sejauh
mana program tersebut telah berhasil mencapai maksud pelaksanaan program yang telah ditetapkan sebelumnya. Tanpa adanya evaluasi, program-program yang
berjalan tidak akan dapat dilihat efektifitasnya. Dengan demikian, kebijakan- kebijakan baru sehubungan dengan program itu tidak akan didukung oleh data.
Karenanya, evaluasi program bertujuan untuk menyediakan data dan informasi serta rekomendasi bagi pengambil kebijakan decision maker untuk memutuskan apakah
akan melanjutkan, memperbaiki atau menghentikan sebuah program.
Universitas Sumatera Utara
2.1.3 Alat Penilaian Evaluasi
Secara garis besar alat penilaian dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu tes dan non-tes. Alat yang berupa non-tes dapat berupa 1 skala bertingkat untuk
mengukur sikap, pendapat, keyakinan, dan nilai, 2 wawancara, dan 3 pengamatan. Penggunaan ala-alat evaluasi tergantung pada apa yang akan di
evaluasi Umar, 2002 : 45.
2.1.4 Standar Evaluasi
Standar yang dipakai untuk mengevaluasi suatu kegiatan tertentu dapat dilihat dari tiga aspek utama Umar, 2002 : 40 yaitu:
b. Utility manfaat Hasil evaluasi hendaknya bermanfaat bagi manajemen untuk pengambilan
keputusan atas program yang sedang berjalan. c. Accuracy akurat
Informasi atas hasil evaluasi hendaklah memiliki tingkat tingkat ketepatan tinggi.
d. Feasibility layak Hendaknya proses evaluasi yang dirancang dapat dilaksanakan secara layak.
2.1.5 Model Evaluasi