Menurut Rivai 2005 : 324 aspek-aspek kinerja dapat dikelompokkan menjadi :
a. Kemampuan teknis, yaitu menggunakan pengetahuan, metode, teknik dan peralatan yang dipergunakan untuk melaksanakan tugas serta pengalaman
dan penelitian yang diperolehnya. b. Kemampuan konseptual, yaitu kemampuan untuk memahami kompleksitas
perusahaan danpenyesuaian bidang gerak dari unit menyeluruh, yang pada intinya memahami tugas, fungsi dan tanggung jawabnya.
c. Kemampuan hubungan interpersonal, yaitu antara lain kemampuan untuk bekerjasama dengan orang lain, memotivasi staf, melakukan negosiasi dan
lain-lain.
Menurut Husein dalam Mangkunegara 2006 18 membagi aspek-aspek kinerja sebagai berikut:
a. Mutu pekerjaan b. Kejujuran karyawan
c. Inisiatif d. Kehadiran
e. Sikap f. Kerjasama
g. Keandalan h. Pengetahuan tentang pekerjaan
i. Tanggung jawab j. Pemanfaatan waktu kerja
Dari uraian di ata, dapat disimpulkan bahwa aspek kinerja merupakan kemampuan dalam menggunakan suatu metode dalam menyelesaikan pekerjaan,
kemampuan dalam menyesuaikan bidang operasional dan kemampuan bekerjasama dengan orang lain dalam menyelesaikan pekerjaan.
2.2.4 Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja dapat menciptakan, memelihara suatu iklim dan suasana yang baik di perpustakaan. Soeprihanto 2000 : 129 mengemukakan bahwa, yang
dapat melakukan penilaian adalah : 1. Atasan langsung
2. Rekan sekerja 3. Evaluasi diri penilaian sendiri
4. Penilaian oleh panitia 5. Penilaian oleh bawahan
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan menurut Mathis dan Jackson 2002 : 67 mengemukakan bahwa penilaian kerja dapat dilakukan oleh siapa saja yang paham benar tentang staf secara
individual. Kemungkinan antara lain adalah: 1. Para atasan yang menilai stafnya
2. Staf yang menilai atasannya 3. Anggota kelompok yanga menilai satu sama lain
4. Sumber-sumber dari luar 5. Penilaian staf sendiri
6. Penilaian dengan multisumber
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja dapat dilakukan oleh semua pihak di lingkungan organisasi yang mengetahui atau
memehami tentang kinerja dan penilaian kinerja merupakan penetapan peningkatan kinerja yang akan dicapi dalam waktu singkat atau lama.
2.2.5 Pengertian Kinerja Perpustakaan
Kinerja atau “performance” sebuah perpustakaan adalah gambaran atas keberhasilan atau pun kegagalan penyelenggaraan perpustakaan. Suatu kegiatan
dinilai berhasil atau mengalami kegagalan dapat diukur dengan mengitung perbandingan antara rencana yang ditetapkan dengan hasil riil yang dicapai Sutarno
2006 : 116. Kinerja perpustakaan adalah efektivitas jasa yang disediakan perpustakaan
dan efesiensi sumber daya yang digunakan untuk menyiapkan jasa. Untuk menilai efektivitas kinerja perpustakaan dikenal beberapa teori, antara lain
konsep kriteria. Dengan konsep ini memungkinkan untuk menilai efektivitas perpustakaan melalui pengukuran terhadap akses, kepuasan pemakai, dan
keuntungan penggunaan Crawford, 2000 : 34. Peyelenggaraan perpustakaan adalah seluruh proses rangkaian kegiatan yang
diawali dengan perencanaan dan pembentukan perpustakaan, pengelolaan dilanjutkan dengan pembinaan. Untuk mengetahui apakah pembinaan tersebut
berhasil atau sebaliknya mengalami kegagalan maka diperlukan indikator-indikator yang ditetapkan sebelumnya. Indikator-indikator tersebut adalah:
1. masukan input 2. proses process
3. keluaran atau hasil output 4. dampak yang dihasilkandirasakan outcome
5. pengaruh impact
Universitas Sumatera Utara
6. keuntungan benefit Sutarno 2006 : 116. Menurut Fajar 2005 : 12 Indikator kinerja perpustakaan adalah pernyataan
numerik, simbol, atau verbal yang diperoleh dari statistik dan data perpustakaan yang digunakan untuk memberi ciri terhadap kinerja sebuah perpustakaan dan
menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran yang telah ditetapkan. Pengukuran indikator kinerja dapat digunakan untuk membandingkan kinerja
satu perpustakaan dari waktu ke waktu, maupun membandingkan beberapa perpustakaan, atau di antara unit-unit kerja pada satu perpustakaan dengan tugas
yang setara.
2.3 Pengertian Evaluasi Kinerja