Dari berbagai uraian di atas dapat disimpulkan kiranya bahwa dalam bidang sosial, tradisi Nyadar mengajarkan akan pentingnya bermusyawarah dan saling bekerjasama atau tolong-menolong.
Hal ini tercermin dalam acara perembukan musyawarah untuk menetapkan waktu pelaksanaan tradisi Nyadar dan saling bekerjasama atau saling tolong menolong dalam mempersiapkan perlengkapan ritual,
seperti : kembang sesaji ataupun nasi tumpeng. Oleh karena itu dengan adanya tradisi Nyadar ini dapat menumbuhkan rasa persaudaraan dan hubungan silaturahmi yang tetap terjalin diantara sesama warga
Pinggirpapas khususnya.
2. Bidang Pendidikan
Pendidikan secara umum dibagi menjadi dua yaitu pendidikan formal dan pendidikan non formal. Pendidikan formal meliputi pendidikan yang umum dan resmi yaitu TK, TPA, SD, MI, SLTP, dan
SLTA. Pendidikan formal sangat penting di jaman modern saat ini untuk kelangsungan hidup agar tidak menjadi masyarakat yang terbelakang bodoh. Sedangkan pendidikan non formal yaitu pendidikan
yang diperoleh dengan mengikuti kursus-kursus, pengajian atau ceramah di mesjid serta membaca buku-buku pengetahuan. Pendidikan formal meskipun sampai ke jenjang perguruan tinggi tidak
menjamin seseorang untuk taat dalam menjalankan ibadah. Pengetahuan tentang agama dapat diperoleh dari pendidikan formal dan non formal.
Pendidikan masyarakat desa Pinggirpapas saat ini telah mengalami banyak perubahan di mana anak- anaknya rata-rata lulusan SMA dan sedikitnya tujuh orang telah lulus dari perguruan tinggi. Hal ini
dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 4 Populasi Penduduk
berdasarkan tingkat pendidikan N
o Pendidikan Jumlah
1. Belum sekolah
602 orang 2.
Tamat SDsederajat 1582 orang
3. Tamat SMPsederajat
1598 orang 4.
Tamat SMUsederajat 722 orang
5. S-1
7 orang
Jumlah 4511 orang
Sumber : Laporan Tingkat Perkembangan Desa Pinggirpapas, tahun 2005
37
Pendidikan umum pada jaman orang tua dahulu sebagian besar hanya sampai ke tingkat Sekolah Dasar SD itupun bagi mereka yang mampu untuk sekolah, tetapi bagi mereka yang tidak mempunyai biaya
tidak bisa belajar di pendidikan formal. Dalam hal pendidikan agama masyarakat Pinggirpapas pada jaman orang tua dahulu bisa dikatakan pintar karena mereka lebih mengutamakan ilmu agama dengan
belajar pada guru ngaji di banding belajar di sekolah formal, itu sebabnya masyarakat Pinggirpapas mengerti betul tentang ilmu agama untuk diajarkan pada anak-anaknya, mereka menanamkan nilai-nilai
Islam dan membimbing anak-anaknya agar bisa baca tulis Al-Quran. Kebiasaan yang selalu menanamkan ilmu pengetahuan agama kepada anak-anak mereka sejak kecil
adalah kebiasaan masyarakat Pinggirpapas yang bisa dikategorikan sebagai pendidikan non formal yang telah berjalan secara turun temurun. Jadi dalam hal pendidikan agama lingkungan keluarga sangat
dominan sekali dalam pembentukan perilaku keberagamaan masyarakat. Mengenai lembaga pendidikan yang terdapat di desa Pinggirpapas, dapat dilihat dalam tabel berikut ini ;
Tabel 5 Sarana Pendidikan di Desa Pinggirpapas
N o
Lembaga Pendidikan Jumlah
1. SD sederajat
2 2. SLTPsederajat
− 3. SMUsederajat
−
Jumlah 2
Sumber : Laporan Potensi Desa, tahun 2005
38 37
Tabel 4 didapatkan dari Balai Desa Pinggirpapas setempat, pada tanggal 11 Februari 2006
38
Tabel 5 didapatkan dari Balai Desa Pinggirpapas setempat, pada tanggal 11 Februari 2006
Dengan melihat daftar tabel yang tertera dalam tabel 4, dapat di simpulkan kiranya tingkat pendidikan masyarakat Pinggirpapas cukup mengalami kemajuan. Hal ini dapat di lihat dari daftar tabel 4 yang
menyatakan bahwa jumlah yang berpendidikan setingkat tamat SMP, SMU dan S-1 sebanyak 2327 orang lebih tinggi dari jumlah yang berpendidikan setingkat belum sekolah dan tamat SD sebanyak
2184 orang. Dari kasus-kasus di atas menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan tidak dilandasi iman maka akan goyah,
tetapi ada juga dengan ilmu pengetahuan iman seseorang akan menjadi kuat dan lebih mantap dalam menghadapi segala cobaan yang datang dari luar maupun dari dalam, dan bila mempunyai ketahanan agama
yang kuat maka ia tidak akan terpengaruh oleh dampak buruk yang datang dari luar. Adapun hubungannya antara tradisi Nyadar dengan dunia pendidikan terletak pada adnya pesan-pesan
moril yang terkandung dalam buku kitab peninggalan Anggasuta, yakni Layang Jati Suara yang berisikan tentang ajaran untuk selalu berbuat kebajikan terhadap sesama, dan Layang Jati Sampurnaning Sembah.
berisikan tentang ajaran untuk selalu menyembah Allah SWT dengan menjalankan ibadah shalat. Namun jika dilihat dari segi pendidikan masyarakat Pinggirpapas yang selalu mengikuti tradisi Nyadar,
kebanyakan dari mereka adalah para orang tua yang pendidikannya hanya sampai tingkat Sekolah Dasar. Akan tetapi ada juga anak mudanya yang hanya sekedar bertujuan untuk meramaikan acara ritual tradisi
Nyadar tersebut.
3. Bidang Ekonomi