O
1 − 9 tahun
845 orang 2.
10 − 19 tahun
671 orang 3.
20 − 29 tahun
785 orang 4.
30 − 39 tahun
852 orang 5.
40 − 49 tahun
531 orang 6.
50 − 58 tahun
507 orang 7. 59
tahun 320
orang
Jumlah 4511 Orang
Sumber: Laporan Potensi Desa Pinggirpapas, tahun 2005
34
Mengenai keadaan penduduk di Desa Pinggirpapas, penulis akan mencoba menguraikannya dari beberapa bidang kehidupan penduduk setempat berikut ini :
1. Bidang Sosial
Dalam bidang sosial tentunya tidak terlepas hubungannya dengan sebuah sistem yang berlaku dalam sebuah masyarakat, salah satunya yakni yang menyangkut sistem kekerabatan. Adapun sistem
kekerabatan yang berlaku pada setiap kelompok etnis suku bangsa menunjukkan berbagai variasi, yang menggambarkan bagaimana jalinan hubungan sosial yang lebih luas. Hal itu, dikarenakan, kerabat
merupakan kerangka dasar terbentuknya ikatan sosial yang paling primer, yakni mulai dari keturunan, ikatan perkawinan, sistem pewarisan, sampai sistem religi yang diterapkan berdasarkan ikatan kerabat.
Sistem kekerabatan orang Madura menganut garis keturunan bapak. Pola hubungan kekerabatan ini dapat dilihat dari prinsip-prinsip keturunan yang dianut baik secara vertikal maupun horizontal. Namun,
jika dilihat dari sistem pewarisan, terutama yang berupa tanah pekarangan dan rumah, terjadi ketidakkonsistenan. Berdasarkan adat yang berlaku, yang berhak mendapatkan rumah dan tanah
pekarangan adalah anak perempuan. Itu berarti, pola pemukiman berdasarkan adat Madura adalah matrilokal genealogis
. Hal itu tampak pada pola pemukiman ideal yang berlaku di Madura, yang
34
Tabel 2 didapatkan dari Balai Desa Pinggirpapas setempat, pada tanggal 11 Februari 2006
disebut tanean lanjang berarti ‘‘halaman panjang’’. Jadi, yang dimaksud pola pemukiman tanean lanjang
adalah susunan rumah berjajar dari barat ke timur sesuai dengan jumlah anak perempuannya dan di depan rumah tersebut terdapat halaman memanjang yang dijadikan tempat untuk kegiatan
bersama. Adapun di bagian ujung paling barat terdapat surau, yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat bersembahyang, tetapi juga dijadikan tempat berkumpul bersama atau untuk menerima tamu.
35
Dalam tingkah laku sehari-hari penduduk Desa Pinggirpapas berpegang teguh pada adat istiadat yang berlaku. Kehidupan kemasyarakatan mereka tidak mengenal secara tegas perbedaan-perbedaan
golongan atau kasta. Dan setiap orang berhak diakui mempunyai hak yang sama. Batas-batas pergaulan antara warga masyarakat yang satu dengan yang lain tidak dikenal oleh warga Desa ini, kecuali pada
tokoh masyarakat seperti halnya para Kyai setempat. Dalam kehidupan sehari-hari, mereka satu sama lain selalu menjaga dan berusaha untuk berbuat baik,
dan karena itu pula penulis merasakan bahwa setiap warga desa yang penulis jumpai selalu bersikap ramah, sopan dan suka menerima tamu yang datang padanya. Dalam hidup bermasyarakat pun bila ada
masalah, mereka berusaha menyelesaikan dengan cara bermusyawarah. Landasan dalam masyarakat ini adalah cinta kasih. Hal ini tercermin dalam persiapan pelakasanaan tradisi Nyadar yang dilakukan oleh
masyarakat Pinggirpapas. Mulai dari pelaksanaan parembukan musyawarah mengenai penetapan waktu pelaksanaan, mengadakan kerjasama dalam mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan seperti
menyiapkan kembang sesaji dan nasi tumpeng. Tampak pula di Desa Pinggirpapas suatu pola hidup yang tentram, tenang dan rukun. Dan begitulah
kenyataannya yang penulis temui di sana. Kesan adanya hubungan kerja sama, tolong menolong dan gotong royong masih melekat pada jiwa setiap warga masyarakat. Semua hal yang baik ini dilakukan
dalam aktivitasnya. Pegangan utama dalam memelihara hubungan antar individu adalah menunjukan rasa hormat kepada yang lebih tua.
Masyarakat Pinggirpapas saat ini telah mengalami perubahan budaya menuju arah modernisasai. Yang sangat jelas terlihat perubahannya di bidang teknologi informasi dan peralatan hidup sehari-harinya,
35
Andang Subaharianto, dkk, Tantangan Industrialisasi Madura, h. 81-82
yang biasa memakai alat-alat tradisional diganti dengan alat-alat modern. Misalnya peralatan rumah tangga yang biasanya memasak menggunakan kayu bakar sekarang sudah ada yang menggunakan
kompor gas, begitu pula dengan banyaknya masyarakat Pinggirpapas yang telah menggunakan sarana telepon seluler dan media televisi.
Dengan adanya kemajuan teknologi tersebut pada akhirnya membentuk perubahan prilaku sesorang, khususnya di kalangan anak remaja. Mereka meniru segala bentuk prilaku yang diadaptasi melalui
televisi yang dilihatnya. Baik dari segi meniru gaya bahasa anak modern bahasa gaul maupun tren pakaian yang sedang diminati anak remaja umumnya di sana. Bentuk rumah juga telah mengalami
perubahan, yang awalnya mayoritas bangunan rumahnya berbentuk tradisional dan berdinding kayu, saat ini telah banyak masyarakat Pinggirpapas membangun rumahnya dengan bentuk rumah yang
berarsitektur modern dan bertembok. Adapun alat transportasi yang dimiliki masyarakat Pinggirpapas mayoritas adalah sepeda motor dan sedikitnya ada pula yang memiliki alat transportasi mobil.
Mengenai fasilitas umum yang terdapat di desa Pinggirpapas dan besar pengaruhnya terhadap kehidupan bersosialisasi antara warga setempat, dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 3 Fasilitas Umum Desa Pinggirpapas
N o.
Fasilitas Umum Jumlah Bangunan
1. Masjid 2
buah 2.
MushollahSurau 4 buah
3. Puskesmas
1 buah 4.
Posyandu 3 buah
Jumlah 10 buah
Sumber: Laporan Potensi Desa Pinggirpapa, tahun 2005
36
36
Tabel 3 didapatkan dari Balai Desa Pinggirpapas setempat, pada tanggal 11 Februari 2006
Dari berbagai uraian di atas dapat disimpulkan kiranya bahwa dalam bidang sosial, tradisi Nyadar mengajarkan akan pentingnya bermusyawarah dan saling bekerjasama atau tolong-menolong.
Hal ini tercermin dalam acara perembukan musyawarah untuk menetapkan waktu pelaksanaan tradisi Nyadar dan saling bekerjasama atau saling tolong menolong dalam mempersiapkan perlengkapan ritual,
seperti : kembang sesaji ataupun nasi tumpeng. Oleh karena itu dengan adanya tradisi Nyadar ini dapat menumbuhkan rasa persaudaraan dan hubungan silaturahmi yang tetap terjalin diantara sesama warga
Pinggirpapas khususnya.
2. Bidang Pendidikan