dengan dewa atau para dewa. Dalam hal itu dewa atau para dewa di pandang sebagai warga komunitas, walupun sebagai warga yang istimewa.
14
Ritual menanamkan sikap ke dalam kesadaran diri yang tinggi, dan melalui hal itu akan memperkuat komunitas moral. Dengan demikian melakukan tradisi keagamaan merupakan tindakan sosial atau
tindakan berjamaah di mana kelompok menetapkan kembali hubungannya dengan objek-objek suci dan melalui hubungan ini akan memperkuat solidaritas dan mengukuhkan nilai-nilai sendiri.
15
B. Pengertian Tradisi
Istilah tradisi yang telah menjadi bahasa Indonesia, dipahami sebagai sesuatu yang turun temurun dari nenek moyangnya.
16
Tradisi dalam kamus Antropologi sama dengan adat istiadat yakni kebiasaan- kebiasaan yang bersifat magis religius dari kehidupan suatu penduduk asli yang meliputi mengenai
nilai-nilai budaya, norma-norma, hukum dan aturan-aturan yang saling berkaitan, dan kemudian menjadi suatu sistem atau peraturan yang sudah mantap serta mencakup segala konsepsi sistem budaya
dari suatu kebudayaan untuk mengatur tindakan sosial.
17
Sedangkan dalam kamus Sosiologi, diartikan sebagai adat istiadat dan kepercayaan yang secara turun temurun dapat dipelihara.
18
Tradisi merupakan pewarisan norma-norma, kaidah-kaidah dan kebiasaan-kebiasaan. Tradisi tersebut bukanlah suatu yang tidak dapat diubah, tradisi justru dipadukan dengan aneka ragam perbuatan
manusia dan diangkat dalam keseluruhannya. Karena manusia yang membuat tradisi maka manusia juga yang dapat menerimanya, menolaknya dan mengubahnya.
19
Tradisi juga dapat dikatakan sebagai suatu kebiasaan yang turun temurun dalam sebuah masyarakat, dengan sifatnya yang luas tradisi bisa meliputi segala kompleks kehidupan, sehingga tidak mudah
14
Koentjaraningrat, Pengantar Teori Antropologi I, Jakarta: UI-Press, 1987, h. 68
15
Thomas F O’dea, Sosiologi Agama Suatu Pengantar, Jakarta: PT Pustaka Sinar Harapan, 2001, h. 76
16
W.J.S. Poewadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: PN Balai Pustaka, 1985, h. 1088
17
Ariyono dan Aminuddi Siregar, Kamus Antropologi, Jakarta: Akademik Pressindo, 1985, h. 4
18
Soekanto, SH., MA., Kamus Sosiologi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1993, h. 459
19
Van Peursen, Sosiologi Kebudayaan, Jakarta: Kanisius, 1976 , h. 11
disisihkan dengan perincian yang tepat dan pasti, terutama sulit diperlakukan serupa atau mirip, karena tradisi bukan obyek yang mati, melainkan adat yang hidup untuk melayani manusia yang hidup pula.
20
Tradisi dipahami sebagai suatu kebiasaan masyarakat yang memiliki pijakan sejarah masa lampau dalam bidang adat, bahasa tata kemasyarakatan keyakinan dan sebagainya, maupun proses
penyerahan atau penerusannya pada generasi berikutnya. Sering proses penerusan terjadi tanpa dipertanyakan sama sekali, khususnya dalam masyarakat tertutup dimana hal-hal yang telah lazim
dianggap benar dan lebih baik diambil alih begitu saja. Memang tidak ada kehidupan manusia tanpa sesuatu tradisi. Bahasa daerah yang dipakai dengan sendirinya diambil dari sejarahnya yang panjang
tetapi bila tradisi diambil alih sebagai harga mati tanpa pernah dipertanyakan maka masa kini pun menjadi tertutup dan tanpa garis bentuk yang jelas seakan-akan hubungan dengan masa depan pun
menjadi terselubung, tradisi lalu menjadi tujuan dalam dirinya sendiri.
21
Dengan merujuk pada beberapa teori tersebut, dapat dikatakan bahwa Nyadar merupakan tradisi, yakni adat istiadat yang sudah dilakukan turun temurun oleh masyarakat Pinggirpapas. Sedangkan secara
teknis merujuk kepada tradisi dengan maksud menjaga, menghormati serta memelihara warisan nenek moyang yang sudah ada. Nyadar dapat dikatakan sebagai sebuah peristiwa sosial yang telah menjadi
wadah bagi masyarakat Pinggirpapas dan sekitarnya untuk mengekspresikan wujud ungkapan terima kasih dan rasa syukur terhadap segala nikmat yang telah diberikan Tuhan Yang Maha Esa.
Dari berbagai uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Nyadar bisa diartikan sebagai adat istiadat atau tradisi bagi masyarakat. Untuk itu masyarakat Pinggirpapas selalu melaksanakan ritual tradisi Nyadar
tiap tahunnya, karena masyarakat di sini berpendapat bahwa tradisi Nyadar merupakan warisan nenek moyang yang patut dilestarikan.
C. Ciri Khas Orang Madura Umumnya 1.