Tujuan dan Manfaat Penelitian Sistematika Penulisan

diperoleh deskripsi yang sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi atau daerah tertentu. 7 Adapun analisa data merupakan salah satu langkah penting untuk memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Dalam penelitian, data dianalisa secara kualitatif. Data yang diperoleh dari hasil observasi partisipasi wawancara dan dokumen tersebut dideskripsikan dalam bentuk uraian, maksud utama analisa data itu adalah dimengerti, sehingga penemuan yang dihasilkan bisa dikomunikasikan kepada orang lain. Pelaksanaan analisanya dilakukan pada saat masih di lapangan dan setelah data terkumpul. Peneliti menganalisa data-data sepanjang penelitian dan dilakukan secara terus menerus dari awal sampai akhir penulisan. Data-data tersebut bisa berupa informasi-informasi dari masyarakat setempat, tokoh masyarakat dan lain sebagainya.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang munculnya tradisi ritual Nyadar dan seberapa jauh pandangan masyarakat Pinggirpapas menganggap pentingnya ritual Nyadar yang selama ini diyakininya. Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjan di Universitas Islam Negeri “Syarif Hidayatullah” Ciputat khususnya, dan untuk menambah khazanah pengetahuan tentang adat istiadat atau kebudayaan dari tanah kelahiran penulis sendiri.

E. Sistematika Penulisan

7 Sumardi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998, h. 18 Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyusun sistematika penulisan dengan merujuk pada buku “Pedoman Ushuluddin dan Filsafat yang diterbitkan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Press 2005- 2006.” Sistematika penulisan ini terdiri dari lima bab. Penulisan skripsi ini diawali dengan bab I yang berisikan tentang latar belakang pemilihan judul, pembatasan dan perumusan masalah, metodologi penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, dan yang terakhir sistematika penulisan. Sedangkan dalam bab II membahas tentang kajian teori ritual tradisi Nyadar, baik itu dari segi pengertian ritual yang dikutip dari teorinya Kingsley Davis dan Robertson Smith, pengertian tradisi yang mengutip dari buku, diantaranya kamus sosiologi dan kamus antropologi maupun karakteristik orang Madura pada umumnya, yakni: carok membela harga diri, sangat menghormati ulama, dan percaya terhadap kuburan keramat. Berbeda halnya dengan bab II yang lebih mengarah pada kajian-kajian teoritis, dalam bab III menjelaskan tentang gambaran umum masyarakat Pinggirpapas, di lihat dari letak geografis dan keadaan masyarakatnya; baik dari bidang sosial, bidang pendidikan, bidang ekonomi ataupun bidang agama. Adapun isi inti pembahasan secara keseluruhan dapat dilihat dalam bab IV, diantaranya menjelaskan tentang sejarah munculnya tradisi Nyadar sebagai perwujudan sikap masyarakat Pinggirpapas atas penemuan garam di tanah leluhur mereka. Hal ini merujuk pada hasil wawancara yang dilakukan penulis kepada beberapa tokoh yang berkepentingan dalam ritual tradisi Nyadar dan masyarakat Pinggirpapas khususnya. Dan pembahasan selanjutnya mengenai Penetapan waktu dan Praktik Nyadar, Dimana waktu pelaksanaan tradisi Nyadar tidak boleh mendahului tanggal 12 Maulid dan ketentuan harinya harus dilaksanakan hari Jumat dan Sabtu. Adapun praktik pelaksanaan Nyadar terbagi atas tiga tahapan, yaitu: pelaksanaan Nyadar pertama dan Nyadar kedua dilakukan disekitar pemakaman embah Anggasuto. Dan Nyadar ketiga dilaksanakan di rumah masing-masing warga Pinggirpapas khususnya. Dan pembahasan selanjutnya mengenai struktur Kepemimpinan ritual tradisi Nyadar. Dimana pelaksanaan tradisi Nyadar ini dipimpin oleh Embah Kasa selaku Ketua Adat dan beberapa tokoh pelaksana Nyadar lainnya yang akan penulis uraikan dalam bab ini. Dan pembahasan yang terakhir adalah berisikan tentang dampak atau pengaruh ritual tradisi Nyadar bagi kehidupan masyarakat Pinggirpapas umumnya, yaitu mempererat ikatan kekerabatan antar warga dan akhirnya warga Pinggirpapas memiliki sumber perekonomian melalui usaha panen hasil garam. Dan tulisan ini diakhiri dengan bab V yang menjelaskan tentang kesimpulan dan saran daripada penulisan kajian skripsi ini. Namun saran penulis tentang ritual tradisi Nyadar ini hendaknya tidak menimbulkan adanya pemikiran-pemikiran yang menjerumuskan kepada perbuatan bid’ah atau menyimpang dari ajaran Islam. Seperti halnya apabila tradisi Nyadar tersebut menimbulkan kepercayaan terhadap orang yang meninggal pengkultusan seseorang. Tapi hendaknya tradisi Nyadar hanya dijadikan sebuah adat istiadat sebagai salah satu kekayaan budaya yang dimiliki oleh Indonesia.

BAB II KAJIAN TEORI TENTANG RITUAL TRADISI NYADAR