Pembatasan dan Perumusan Masalah Metodologi Penelitian

“Janganlah kamu jadikan rumah-rumah kamu sebagai kuburan, dan jangan pula kamu jadikan kuburanku sebagai tempat perayaan, berdo’alah shalawatlah untukku, karena sesungguhnya do’amu akan sampai kepadaku di mana saja kamu berada”. 4 Mempertimbangkan komponen historis dari suatu fenomena sosial pada dasarnya merupakan upaya untuk menyingkap dimana “tempat berdiri” seseorang atau sekelompok orang pada masyarakat tertentu dalam kaitannya dengan sejarah. Sejarah selalu terkait dengan peristiwa masa lalu. Dalam kajian antropologis peristiwa di masa lalu dikaji bukan semata-mata untuk mengetahui apa yang telah terjadi di masa lalu tetapi diarahkan untuk memperoleh pengetahuan tentang hal-hal di masa lalu yang berperan dalam membentuk wujud dari kenyataan sosial di masa kini. Oleh karena itu penulis merasa tertarik dengan fenomena tersebut dan mencoba mengangkatnya dalam sebuah skripsi, yakni sebuah tradisi yang secara turun temurun masih dilaksanakan oleh masyarakat Pinggirpapas. Serta hubungannya dengan kehidupan masyarakat Pinggirpapas baik dari segi sosial, ekonomi, maupun budaya.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Guna menghindari pembahasan yang melebar sehingga apa yang diharapkan kurang memenuhi sasaran, maka dalam penulisan skripsi ini penulis membatasinya dengan hal-hal yang berkaitan dengan ritual tradisi Nyadar. Selanjutnya berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah yang akan penulis tuangkan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah sejarah munculnya tradisi ritual Nyadar ? 2. Bagaimanakah proses penetapan waktu dan praktik ritual Nyadar? 3. Bagaimanakah pola struktur kepemimpinan dalam tradisi ritual Nyadar? 4 Abujamin Roham, Dari Orang Hidup Kepada Orang Mati, Jakarta: Media Da’wah, 1993, h. 123 4. Serta apa sajakah dampak atau pengaruh tradisi Nyadar dalam kehidupan masyarakat Pinggirpapas?

C. Metodologi Penelitian

Metodologi Penelitian yang dipergunakan untuk mengumpulkan data bagi penulisan skripsi ini ada dua cara sebagai berikut : 1. Penelitian kepustakaan Library Research, yaitu membaca dan menelaah buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas, seperti buku-buku yang berkaitan dengan tradisi Nyadar. 2 . Penelitian lapangan Field Research, yaitu mengadakan penelitian lapangan terhadap masyarakat Pinggirpapas khususnya para sesepuh yang biasa memimpin ritual tradisi Nyadar. Dengan teknik-teknik sebagai berikut : a. Observasi yaitu mengadakan pengamatan langsung untuk mendapatkan keterangan- keterangan mengenai ritual tradisi Nyadar dan keadaan masyarakat Pinggirpapas . b. Wawancara yaitu mengadakan tanya jawab dengan beberapa orang yang mengetahui seluk beluk tentang tradisi Nyadar secara keseluruhan, yang terdiri dari para tokoh pemimpin Nyadar, tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat. Di antara mereka adalah Embah Kasa selaku Ketua Adat, Bapak Harun Rasyid selaku tokoh agama dan Bapak Ahmad Rizal selaku tokoh masyarakat. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data yang sifatnya faktual dan akurat. Wawancara dibagi menjadi beberapa bagian, yakni: a. Wawancara bebas, inguided interview, dimana pewawancara bebas menanyakan apa saja yang diinginkannya, tetapi ia juga harus mengingat akan data apa yang akan dikumpulkannya. Dalam pelaksanaannya pewawancara tidak membawa pedoman mengenai apa yang akan ditanyakan. b. Wawancara terpimpin, guided interview, yaitu wawancara yang dilakukan dengan membawa sederet pertanyaan yang lengkap dan terperinci. c. Wawancara bebas terpimpin, yaitu kombinasi antara wawancara bebas dan wawancara terpimpin dalam pelaksanaanya pewawancara membawa pedoman yang merupakan garis besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan. 5 Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode wawancara guided interview yang berarti penulis menggunakan pedoman wawancara dalam mendapatkan informasi dan mengumpulkan data secara sistematis, faktual dan akurat. Penelitian yang dipakai dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Kualitatif di sini, merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari si pelaku yang sedang diamati. Di samping itu teknik pendekatan yang digunakan penelitian ini adalah mengambil studi kasus, yaitu bentuk penelitian yang mendalam tentang aspek lingkungan sosial termasuk manusia didalamnya. 6 Di samping itu, penelitian deskriptif yang penulis gunakan bertujuan menggambarkan suatu keadaan atau suatu fenomena tertentu berdasarkan data yang diperoleh. Secara harfiah, penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud membuat semacam penjelasan mengenai situasi-situasi atau kejadian tertentu sehingga 5 Suharsini Arikunto, ProsedurPenelitian: Suatu Pendekatan dan Praktik, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1998, h. 145-146 6 Lexy J. Melong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1997, h. 3 diperoleh deskripsi yang sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi atau daerah tertentu. 7 Adapun analisa data merupakan salah satu langkah penting untuk memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Dalam penelitian, data dianalisa secara kualitatif. Data yang diperoleh dari hasil observasi partisipasi wawancara dan dokumen tersebut dideskripsikan dalam bentuk uraian, maksud utama analisa data itu adalah dimengerti, sehingga penemuan yang dihasilkan bisa dikomunikasikan kepada orang lain. Pelaksanaan analisanya dilakukan pada saat masih di lapangan dan setelah data terkumpul. Peneliti menganalisa data-data sepanjang penelitian dan dilakukan secara terus menerus dari awal sampai akhir penulisan. Data-data tersebut bisa berupa informasi-informasi dari masyarakat setempat, tokoh masyarakat dan lain sebagainya.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian