Service untuk bahan pertimbangan dan
evaluasi. b Memberi kemudahan dalam
penggunaan operasional sistem.
4.3.3 Analisis Keputusan Decision Analysis
Dari tahapan analisis sebelumnya telah diketahui permasalahan dari sistem berjalan dan persyaratan dan kebutuhan sistem yang diinginkan, maka fase
selanjutnya adalah analisis keputusan yaitu menentukan komponen-komponen dari sistem usulan yang akan dirancang, dibangun dan diimplementasikan. Berikut
merupakan komponen-komponen yang dibutuhkan: 1. Data Pondok Pesantrean
Proses perekaman pengolahan seluruh data pesantren yang ada ke dalam suatu database, yaitu data umum pesantren, santri, pengajar dan ketenagaan,
fasilitas dan data penerimaan bantuan. 7. Monitoring Data
Pengawasan jumlah masing-masing data yang telah dihimpun dari setiap propinsi ke dalam database.
8. Data Wilayah Data-data wilayah yang akan digunakan dalam Sistem Informasi ini
menjelaskan gambaran umum keadaan setiap propinsi sebagai faktor pendukung pelaksanaan pendidikan terutama pesantren di wilayahnya.
9. Pelaporan
Data-data pada sistem informasi ini akan dapat mulai dimanfaatkan sebagai bahan laporan profil dan laporan nasional pesantren, untuk itu perlu dibuat
fasilitas pelaporan dari informasi-informasi yang penting yaitu data umum pesantren, santri, pengajar dan ketenagaan, fasilitas dan data penerimaan
bantuan. 10. Statistik Data Pesantren
Penyajian informasi perkembangan pesantren dalam bentuk grafik dan diagram untuk beberapa jenis data.
11. User Maintenance Memverifikasi data pendaftar sebagai operator data entry untuk dapat aktif
atau masuk ke dalam sistem. Dan mengatur data-data para pengguna, baik Admin di kantor pusat dan Operator Data Entry dari masing-masing propinsi.
Setelah mengetahui komponen-komponen sistem yang diusulkan selanjutnya adalah menentukan jenis perangkat sistem yaitu berupa tools atau alat
untuk merancang dan mengimplementasikan sistem ususlan sehingga menghasilkan arsitektur sistem yang diinginkan. Dalam menentukan arsitektur
sistem usulan yang terpenting adalah pemahaman terhadap jenis tools yang akan digunakan karena harus sesuai dengan kebutuhan pengguna dan fungsi-fungsi
sistem yang terdapat di dalamnya. Di dalam sistem lama, proses pengolahan dilakukan pada masing-masing
komputer yang stand alone, sedangkan pada sistem informasi yang akan dikembangkan adalah sistem informasi berbasis web. Sistem usulan dirancang
dengan menggunakan UML Unified Modeling Language dan bahsa
pemograman PHP. Sehingga konsep tentang UML dn PHP harus benar-benar dikuasai. Sedangkan pada perancangan sistem database akan menggunakan
diagram Database Relational dan mengimplementasikannya pada MySQL.
4.4 Perancangan Sistem System Design
Desain atau perancangan sistem didefinisikan sebagai tugas yang fokus pada spesifikasi solusi detail berbasis komputer. Jika analisis sistem menekankan
pada masalah bisnis, maka sebaliknya desain sistem fokus pada segi teknis atau implementasi sebuah sistem.
Perancangan berorientasi objek merupakan contoh salah satu pendekatan model driven, yaitu menekankan penggambaran model sistem untuk
mendokumentasikan aspek teknis dan implementasi dari sebuah sistem. Saat ini pendekatan model driven hampir selalu ditingkatkan oleh penggunaan peralatan
otomatis, yang disebut juga CASE tools. Peralatan CASE ini menawarkan konsistensi dan kelengkapan seperti pengecekan error berbasis aturan rule based
error checking. Untuk itu dalam perancangan sistem SIMPONTREN ini menggunakan Rational Rose.
4.4.1 Identifikasi Use case dan Aktor
Identifikasi aktor dan use case ini didasari pada kebutuhan fungsi-fungsi sistem. Kebutuhan akan fungsi ini diakomodir di use case. Selanjutnya use case
menyediakan nilai hasil kepada aktor. Atas dasar spesifikasi ini paling tidak didapat cara menentukan aktor.