Identifikasi Use case dan Aktor

pemograman PHP. Sehingga konsep tentang UML dn PHP harus benar-benar dikuasai. Sedangkan pada perancangan sistem database akan menggunakan diagram Database Relational dan mengimplementasikannya pada MySQL.

4.4 Perancangan Sistem System Design

Desain atau perancangan sistem didefinisikan sebagai tugas yang fokus pada spesifikasi solusi detail berbasis komputer. Jika analisis sistem menekankan pada masalah bisnis, maka sebaliknya desain sistem fokus pada segi teknis atau implementasi sebuah sistem. Perancangan berorientasi objek merupakan contoh salah satu pendekatan model driven, yaitu menekankan penggambaran model sistem untuk mendokumentasikan aspek teknis dan implementasi dari sebuah sistem. Saat ini pendekatan model driven hampir selalu ditingkatkan oleh penggunaan peralatan otomatis, yang disebut juga CASE tools. Peralatan CASE ini menawarkan konsistensi dan kelengkapan seperti pengecekan error berbasis aturan rule based error checking. Untuk itu dalam perancangan sistem SIMPONTREN ini menggunakan Rational Rose.

4.4.1 Identifikasi Use case dan Aktor

Identifikasi aktor dan use case ini didasari pada kebutuhan fungsi-fungsi sistem. Kebutuhan akan fungsi ini diakomodir di use case. Selanjutnya use case menyediakan nilai hasil kepada aktor. Atas dasar spesifikasi ini paling tidak didapat cara menentukan aktor. Berdasarkan penjelasan bab sebelumnya use case mencakup aliran-aliran kerja workflow dalam sistem bersifat internal sedangkan aktor-aktor mencakup segala sesuatu yang ada di luar sistem bersifat eksternal. Pemodelan sistem dilakukan untuk mendeskripsikan use case apa saja dan aktor yang akan terlibat dalam analisis sistem usulan, dapat dilihat dalam Tabel 4.4 requirement aktor dan use case. Tabel 4.4 Requirement Aktor dan Use case Requirement Aktor Use case 1. Operator Data Entry melakukan pendaftaran sebagai pengguna terlebih dahulu 2. Operator Data Entry dapat melakukan proses input data pondok pesantren, yang terdiri dari data umum pesantren, santri, pengajar dan ketenagaan, fasilitas dan keuangan. Operator Data Entry Operator Data Entry Mendaftar sebagai Pengguna Menginput Data Pesantren 3. Operator Data Entry dapat mengecek dan mencari data pesantren yang dibutuhkan dalam aplikasi ini untuk dilakukan pengeditan dan penghapusan data pesantren. Operator Data Entry Pengecekan Data Pesantren 4. Admin melakukan pengawasan atau pengontrolan jumlah dan Admin Monitoring Data Pesantren kondisi data pesantren yang telah diinputkan dari masing-masing kanwil di setiap propinsi Operator Data Entry. 5. Admin melakukan manipulasi data pengguna, baik itu sebagai admin atau operator data entry yang berada di masing-masing kanwil dan mengatur hak akses ke dalam menu dan halaman web. Admin Manajemen Pengguna 6. Admin melakukan penginputan, edit dan delete data wilayah yang berupa data propinsi dan data kabupaten. Admin Manipulasi Data Wilayah 7. Setelah data yang dimasukkan telah lengkap ke dalam database pesantren maka proses selanjutnya adalah menampilkan laporan berkala yang diperlukan untuk proses yang berlangsung di masing-masing Direktorat Kementerian Agama. Public User Melihat Laporan Profil Pondok Pesantren, Melihat Laporan Nasional Pesantren 8. Laporan yang telah ada ditampilkan dalam bentuk tabel, untuk mengetahui perkembangan pesantren lebih akurat maka dibuatkan statistik perkembangan pondok pesantren dalam bentuk diagram dan grafik. Public User Melihat Data Statistik Pesatren

4.4.2 Use Case Diagram