kepemilikan modalnya, bidang usaha yang dipersyaratkan dengan lokasi tertentu, dan bidang usaha yang dipersyaratkan dengan perizinan khusus.
68
Penanaman modal pada bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 harus memenuhi persyaratan lokasi sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang tata ruang dan
lingkungan hidup.
69
Dalam hal izin penanaman modal telah ditetapkan lokasi usahanya dan penanam modal bermaksud memperluas usaha dengan melakukan
kegiatan usaha yang sama di luar lokasi yang sudah ditetapkan dalam izin penanaman modal tersebut, penanam modal harus memenuhi persyaratan lokasi.
70
Untuk memenuhi persyaratan lokasi, penanam modal tidak diwajibkan untuk mendirikan badan usaha baru atau mendapatkan izin usaha baru, kecuali
ditentukan lain oleh Undang-Undang.
71
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dan Pasal 2 tidak berlaku bagi penanaman modal tidak langsung atau
portofolio yang transaksinya dilakukan melalui pasar modal dalam negeri.
72
E. Pembatasan Kepemilikan Saham Asing
Untuk menentukan apakah para pemegang saham WNI dapat menjual seluruh sahamnya kepada WNA, terlebih dahulu harus dilihat apakah bidang
usaha perusahaan tersebut termasuk ke dalam bidang usaha yang tertutup untuk asing, terbuka dengan persyaratan, atau justru tidak diatur. Jika tidak diatur
68
Pasal 2 ayat 1 Peraturan Presiden nomor 39 tahun 2014 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka Dengan Persyaratan Di Bidang Penanaman Modal
69
Pasal 4 ayat 1 Peraturan Presiden nomor 39 tahun 2014 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka Dengan Persyaratan Di Bidang Penanaman Modal
70
Pasal 4 ayat 2 Peraturan Presiden nomor 39 tahun 2014 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka Dengan Persyaratan Di Bidang Penanaman Modal
71
Pasal 4 ayat 3 Peraturan Presiden nomor 39 tahun 2014 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka Dengan Persyaratan Di Bidang Penanaman Modal
72
Pasal 5 Peraturan Presiden nomor 39 tahun 2014 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka Dengan Persyaratan Di Bidang Penanaman Modal
mengenai pembatasan kepemilikan saham oleh asing, maka seluruh saham para pemegang saham WNI dapat dijual kepada WNA. Sebaliknya jika terdapat
pembatasan berapa persen WNA boleh memiliki saham di perusahaan dengan bidang usaha tersebut, maka tidak seluruh saham dapat dijual kepada asing. Jika
bidang usaha tersebut tertutup untuk asing, maka saham tersebut tidak boleh dijual sama sekali kepada asing, misalnya dalam penanaman Modal Asing dalam
bidang Usaha Rumah Sakit Perushaan asing hanya bias menanam saham sebesar 65 ada pun alasnya di batasinya jumlah saham asing adalah mengutamakan
kepentingan perekonomian nasional agar tidak di dominasi oleh pihak asing, dimana Indonesia harus memperkuat kondisi dalam negeri sendiri. Akan tetapi
mengenai pembatasan kepemilikan asing ini terbuka dengan persyaratan, tidak berlaku bagi perusahaan yang berlokasi di dalam Kawasan Ekonomi Khusus
KEK, sebagaimana disebutkan dalam Pasal 20 ayat 3 Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal No. 5 Tahun 2013 tentang Pedoman Dan Tata Cara
Perizinan Dan Nonperizinan Penanaman Modal sebagaimana diubah dengan Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia No.
12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal No. 5 Tahun 2013 tentang Pedoman Dan Tata Cara Perizinan
Dan Nonperizinan Penanaman Modal “Perka BKPM 52013”.
73
73
http:www.hukumonline.comklinikdetaillt5293fbf2b2a38syarat-dan-prosedur- pengalihan-saham-pt-dari-wni-ke-wna, diakses tanggal 1 Mei 2015
Dalam hal terjadi perubahan kepemilikan modal akibat penggabungan, pengambilalihan, atau peleburan dalam perusahaan penanaman modal yang
bergerak di bidang usaha yang sama, berlaku ketentuan sebagai berikut:
74
1. Batasan kepemilikan modal penanam modal asing dalam perusahaan
penanaman modal yang menerima penggabungan adalah sebagaimana yang tercantum dalam surat persetujuan perusahaan tersebut.
2. Batasan kepemilikan modal penanam modal asing dalam perusahaan
penanaman modal yang mengambil alih adalah sebagaimana tercantum dalam surat persetujuan perusahaan tersebut.
3. Batasan kepemilikan modal penanam modal asing dalam perusahaan baru
hasil peleburan adalah sebagaimana ketentuan yang berlaku pada saat terbentuknya perusahaan baru hasil peleburan dimaksud.
Persetujuan penanaman modal asing diberikan dalam rangka mendirikan perusahaan penanaman modal asing yang berbentuk Perseroan Terbatas menurut
Hukum lndonesia dan berkedudukan di Indonesia.
75
Penanaman modal asing dapat dilakukan dalam bentuk :
76
1. Patungan antara modal asing dengan modal yang dimiliki warga negara
lndonesia dan atau badan hukum Indonesia, atau; 2.
Langsung, dalam arti seluruh modalnya dimiliki oleh warga negara danatau hadan hukum asing.
74
Pasal 6 Peraturan Presiden nomor 39 tahun 2014 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka Dengan Persyaratan Di Bidang Penanaman Modal.
75
Pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1994 Tentang Pemilikan Saham dalam Perusahaan yang didirikan dalam Rangka Penanaman Modal Asing
76
Pasal 2 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1994 Tentang Pemilikan Saham dalam Perusahaan yang didirikan dalam Rangka Penanaman Modal Asing
Jumlah modal yang ditanamkan dalam rangka penanaman modal asing ditetapkan sesuai dengan kelayakan ekonomi kegiatan usahanya.
77
Kepada perusahaan yang didirikan dalam rangka penanaman modal asing diherikan izin
usaha untuk jangka waktu 30 tiga puluh tahun terhitung sejak perusahaan berproduksi komersial.
78
lzin usaha dapat diperbarui oleh Menteri Negara Penggerak Dana lnvestasiKetua Badan Koordinasi Penanaman Modal, apabila
perusahaan masih tetap menjalankan usahanya yang bermantaat bagi perekonomian dan pembangunan nasional.
79
Kegiatan usaha perusahaan dalam rangka penanaman modal asing dapat herkrkasi diseluruh wilayah Repuhlik lndonesia.
80
Bagi daerah yang telah ada Kawasan Berikat atau Kawasan Industri, lokasi kegiatan perusahaan tersebut
diutamakan di dalam kawasan tersebut.
81
1. Mendirikan perusahaan baru, danatau;
Disamping rnelakukan penambahan modal saham dalam perusahaan sendiri, perusahaan yang didirikan dalarn rangka
penanaman modal asing yang telah berproduksi komersial dapat pula :
2. Membeli saham perusahaan yang didirikan dalam rangka penanaman rnodal
tlalam negeri danatau perusahaan yang didirikan bukan dalam rangka penanaman modal asing ataupun penanaman modal dalam negeri, yang telah
77
Pasal 2 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1994 Tentang Pemilikan Saham dalam Perusahaan yang didirikan dalam Rangka Penanaman Modal Asing
78
Pasal 3 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1994 Tentang Pemilikan Saham dalam Perusahaan yang didirikan dalam Rangka Penanaman Modal Asing
79
Pasal 3 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1994 Tentang Pemilikan Saham dalam Perusahaan yang didirikan dalam Rangka Penanaman Modal Asing
80
Pasal 4 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1994 Tentang Pemilikan Saham dalam Perusahaan yang didirikan dalam Rangka Penanaman Modal Asing
81
Pasal 4 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1994 Tentang Pemilikan Saham dalam Perusahaan yang didirikan dalam Rangka Penanaman Modal Asing
berdiri baik yang telah atau belurn herproduksi komersial melalui pasar mudal dalam negeri.
82
Saham dapat juga diperoleh perusahaan yang didirikan melalui pemilikan langsung sesuai kesepakatan para pihak.
83
Pembelian saham perusahaan dapat dilakukan sepanjang bidang usaha perusahaan tersebut tetap terbuka hagi
penanaman modal asing.
84
Badan hukum asing dapat rnernbeli saham perusahaan haik yang didirikan dalarn rangka penanaman modal asing, yang didirikan dalam
rangka penanaman modal dalam negeri, maupun perusahaan yang didirikan dalam rangka penanaman modal asing ataupun penanaman modal dalarn negeri yang
belum atau telah berproduksi komersial.
85
Pembelian saham perusahaan yang didirikan baik dalam rangka penanamarr modal dalam negeri maupun bukan
dalam rangka penanaman modal asing ataupun modal dalam negeri hanya dapat dilakukan apabila bidang usahanya pada saat pernhelian saham terbuka bagi
penanaman modal asing.
86
Pembelian saham perusahaan dilakukan melalui pemilikan langsung danatau pasar modal dalam negeri.
87
Pemilikan langsung oleh badan hukum asing hanya dapat dilakukan dalam upaya penyelamatan dan
penyehatan perusahaan.
88
82
Pasal 8 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1994 Tentang Pemilikan Saham dalam Perusahaan yang didirikan dalam Rangka Penanaman Modal Asing
83
Pasal 8 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1994 Tentang Pemilikan Saham dalam Perusahaan yang didirikan dalam Rangka Penanaman Modal Asing
84
Pasal 8 ayat 3 Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1994 Tentang Pemilikan Saham dalam Perusahaan yang didirikan dalam Rangka Penanaman Modal Asing
85
Pasal 9 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1994 Tentang Pemilikan Saham dalam Perusahaan yang didirikan dalam Rangka Penanaman Modal Asing
86
Pasal 9 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1994 Tentang Pemilikan Saham dalam Perusahaan yang didirikan dalam Rangka Penanaman Modal Asing
87
Pasal 9 ayat 3 Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1994 Tentang Pemilikan Saham dalam Perusahaan yang didirikan dalam Rangka Penanaman Modal Asing
88
Pasal 9 ayat 4 Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1994 Tentang Pemilikan Saham dalam Perusahaan yang didirikan dalam Rangka Penanaman Modal Asing
Perusahaan yang didirikan dalarn rangka penanaman modal asing yang telah berdiri sendiri danatau berproduksi komersial sebelum
berlakunya Peraturan Pemerintah ini, atau kesepakatan para pemegang saham dapat menyesuaikan dengan ketentuan Peraturan Pemerintah ini.
89
Dalam hal penanaman modal asing melakukan perluasan kegiatan usaha dalam bidang usaha yang sama dan perluasan kegiatan usaha tersebut
membutuhkan penambahan modal melalui penerbitan saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu rights issue dan penanam modal dalam negeri
tidak dapat berpartisipasi dalam penambahan modal tersebut, maka berlaku ketentuan mengenai hak mendahului bagi penanam modal asing, sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perseroan terbatas.
90
1. Penanam modal asing menjual kelebihan saham yang dimilikinya kepada
penanam modal dalam negeri; Dalam hal penambahan modal mengakibatkan jumlah kepemilikan modal
asing melebihi batasan maksimum yang tercantum dalam Surat Persetujuan, maka dalam jangka waktu 2 dua tahun, kelebihan jumlah kepemilikan modal asing
tersebut harus disesuaikan dengan batas maksimum yang tercantum dalam surat persetujuan, melalui cara:
2. Penanam modal asing menjual kelebihan sahamnya melalui penawaran umum
yang dilakukan oleh perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh penanam modal asing tersebut pada pasar modal dalam negeri; atau
89
Pasal 12 Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1994 Tentang Pemilikan Saham dalam Perusahaan yang didirikan dalam Rangka Penanaman Modal Asing
90
Pasal 7 ayat 1 Peraturan Presiden nomor 39 tahun 2014 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka Dengan Persyaratan Di Bidang Penanaman Modal
3. Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 huruf b membeli kelebihan
jumlah saham yang dimiliki penanam modal asing tersebut dan diperlakukan sebagai treasury stocks.
91
F. Fasilitas Penanaman Modal