3. Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 huruf b membeli kelebihan
jumlah saham yang dimiliki penanam modal asing tersebut dan diperlakukan sebagai treasury stocks.
91
F. Fasilitas Penanaman Modal
Pemerintah memberikan fasilitas kepada penanam modal yang melakukan penanaman modal.
92
Fasilitas penanaman modal dapat diberikan kepada penanaman modal yang melakukan peluasan usaha; atau melakukan penanaman
modal baru.
93
Penanaman modal yang mendapat fasilitas adalah yang sekurang- kurangnya memenuhi salah satu kriteria berikut ini:
94
1. menyerap banyak tenaga kerja;
2. termasuk skala prioritas tinggi;
3. termasuk pembangunan infrastruktur;
4. melakukan alih teknologi;
5. melakukan industri pionir;
6. berada di daerah terpencil, daerah tertinggal, daerah perbatasan, atau daerah
lain yang dianggap perlu; 7.
menjaga kelestarian lingkungan hidup; 8.
melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, dan inovasi; 9.
bermitra dengan usaha mikro, kecil, menengah atau koperasi; atau 10.
industri yang menggunakan barang modal atau mesin atau peralatan yang diproduksi di dalam negeri.
91
Pasal 7 ayat 2 Peraturan Presiden nomor 39 tahun 2014 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka Dengan Persyaratan Di Bidang Penanaman Modal
92
Pasal 18 ayat 1 UU No 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal
93
Pasal 18 ayat 2 UU No 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal
94
Pasal 18 ayat 3 UU No 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal
Bentuk fasilitas yang diberikan kepada penanaman modal dapat berupa:
95
1. pajak penghasilan melalui pengurangan penghasilan neto sampai tingkat
tertentu terhadap jumlah penanaman modal yang dilakukan dalam waktu tertentu;
2. pembebasan atau keringanan bea masuk atas impor barang modal, mesin,
atau peralatan untuk keperluan produksi yang belum dapat diproduksi di dalam negeri;
3. pembebasan atau keringanan bea masuk bahan baku atau bahan penolong
untuk keperluan produksi untuk jangka waktu tertentu dan persyaratan tertentu;
4. pembebasan atau penangguhan Pajak Pertambahan
Nilai atas impor barang modal atau mesin atau peralatan untuk keperluan produksi yang belum dapat diproduksi di dalam negeri selama jangka waktu
tertentu; 1.
penyusutan atau amortisasi yang dipercepat; dan 2.
keringanan Pajak Bumi dan Bangunan, khususnya untuk bidang usaha tertentu, pada wilayah atau daerah atau kawasan tertentu.
Bagi penanaman modal yang sedang berlangsung yang melakukan penggantian mesin atau barang modal lainnya, dapat diberikan fasilitas berupa
keringanan atau pembebasan bea masuk.
96
Fasilitas diberikan berdasarkan kebijakan industri nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah.
97
95
Pasal 18 ayat 4 UU No 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal
96
Pasal 18 ayat 6 UU No 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal
97
Pasal 19 UU No 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal
Fasilitas tidak
berlaku bagi penanaman modal asing yang tidak berbentuk perseroan terbatas.
98
Selain fasilitas,Pemerintah memberikan kemudahan pelayanan danatau perizinan kepada perusahaan penanaman modal untuk memperoleh: hak atas tanah, fasilitas
pelayanan keimigrasian; dan fasilitas perizinan impor.
99
Fasilitas penanaman modal merupakan hal yang biasa dilakukan untuk menarik penanam modal. UU
Penanaman Modal mengatur tentang fasilitas penanaman modal dalam Pasal 18 sampai dengan Pasal 24. Salah satu hal yang menjadi perhatian di dalam UU
Penanaman Modal adalah Pasal 18 ayat 3 huruf j, yang menyebutkan persyaratan pemberian fasilitas penanaman modal salah satunya adalah
penggunaan komponen lokal. Bilamana ditelaah maka pengaturan Pasal 18 ayat 3 huruf j, UU Penanaman Modal merupakan suatu perlakuan yang tidak sama
antara barang dalam negeri dan barang import.
98
Pasal 20 UU No 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal
99
Pasal 21 UU No 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal
BAB IV IMPLIKASI MEA TERHADAP PENANAMAN MODAL ASING