Fasilitas Penanaman Modal ASPEK HUKUM PENANAMAN MODAL DI INDONESIA

3. Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 huruf b membeli kelebihan jumlah saham yang dimiliki penanam modal asing tersebut dan diperlakukan sebagai treasury stocks. 91

F. Fasilitas Penanaman Modal

Pemerintah memberikan fasilitas kepada penanam modal yang melakukan penanaman modal. 92 Fasilitas penanaman modal dapat diberikan kepada penanaman modal yang melakukan peluasan usaha; atau melakukan penanaman modal baru. 93 Penanaman modal yang mendapat fasilitas adalah yang sekurang- kurangnya memenuhi salah satu kriteria berikut ini: 94 1. menyerap banyak tenaga kerja; 2. termasuk skala prioritas tinggi; 3. termasuk pembangunan infrastruktur; 4. melakukan alih teknologi; 5. melakukan industri pionir; 6. berada di daerah terpencil, daerah tertinggal, daerah perbatasan, atau daerah lain yang dianggap perlu; 7. menjaga kelestarian lingkungan hidup; 8. melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, dan inovasi; 9. bermitra dengan usaha mikro, kecil, menengah atau koperasi; atau 10. industri yang menggunakan barang modal atau mesin atau peralatan yang diproduksi di dalam negeri. 91 Pasal 7 ayat 2 Peraturan Presiden nomor 39 tahun 2014 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka Dengan Persyaratan Di Bidang Penanaman Modal 92 Pasal 18 ayat 1 UU No 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal 93 Pasal 18 ayat 2 UU No 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal 94 Pasal 18 ayat 3 UU No 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal Bentuk fasilitas yang diberikan kepada penanaman modal dapat berupa: 95 1. pajak penghasilan melalui pengurangan penghasilan neto sampai tingkat tertentu terhadap jumlah penanaman modal yang dilakukan dalam waktu tertentu; 2. pembebasan atau keringanan bea masuk atas impor barang modal, mesin, atau peralatan untuk keperluan produksi yang belum dapat diproduksi di dalam negeri; 3. pembebasan atau keringanan bea masuk bahan baku atau bahan penolong untuk keperluan produksi untuk jangka waktu tertentu dan persyaratan tertentu; 4. pembebasan atau penangguhan Pajak Pertambahan Nilai atas impor barang modal atau mesin atau peralatan untuk keperluan produksi yang belum dapat diproduksi di dalam negeri selama jangka waktu tertentu; 1. penyusutan atau amortisasi yang dipercepat; dan 2. keringanan Pajak Bumi dan Bangunan, khususnya untuk bidang usaha tertentu, pada wilayah atau daerah atau kawasan tertentu. Bagi penanaman modal yang sedang berlangsung yang melakukan penggantian mesin atau barang modal lainnya, dapat diberikan fasilitas berupa keringanan atau pembebasan bea masuk. 96 Fasilitas diberikan berdasarkan kebijakan industri nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah. 97 95 Pasal 18 ayat 4 UU No 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal 96 Pasal 18 ayat 6 UU No 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal 97 Pasal 19 UU No 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal Fasilitas tidak berlaku bagi penanaman modal asing yang tidak berbentuk perseroan terbatas. 98 Selain fasilitas,Pemerintah memberikan kemudahan pelayanan danatau perizinan kepada perusahaan penanaman modal untuk memperoleh: hak atas tanah, fasilitas pelayanan keimigrasian; dan fasilitas perizinan impor. 99 Fasilitas penanaman modal merupakan hal yang biasa dilakukan untuk menarik penanam modal. UU Penanaman Modal mengatur tentang fasilitas penanaman modal dalam Pasal 18 sampai dengan Pasal 24. Salah satu hal yang menjadi perhatian di dalam UU Penanaman Modal adalah Pasal 18 ayat 3 huruf j, yang menyebutkan persyaratan pemberian fasilitas penanaman modal salah satunya adalah penggunaan komponen lokal. Bilamana ditelaah maka pengaturan Pasal 18 ayat 3 huruf j, UU Penanaman Modal merupakan suatu perlakuan yang tidak sama antara barang dalam negeri dan barang import. 98 Pasal 20 UU No 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal 99 Pasal 21 UU No 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal

BAB IV IMPLIKASI MEA TERHADAP PENANAMAN MODAL ASING