Tinjauan Historis Masyarakat Tionghoa di Medan

53 misalnya, adalah masyarakat Tionghoa menggunakan bahasa Hokkien ataupun memajang aksara Tionghoa ditoko atau di rumah. Gambar 4.2 Peta distribusi daerah asal leluhur suku Tionghoa-Indonesia Sumber : www.google .com

4.3 Tinjauan Historis Masyarakat Tionghoa di Medan

Dalam bukunya yang bertajuk The Overall Survey of the Oceans Shores 瀛 涯 勝 覽 , Ma Huan mengungkapkan bahwa daerah Haru Sumatera Timur dapat dicapai dari Malaka dalam waktu pelayaran empat hari empat malam. Ma Huan menggambarkan keadaan demografi pada saat memasuki negeri itu yakni terdapat teluk air tawar, di sebelah barat ada pegunungan besar, di sebelah timur laut ada laut, sebelah utara berbatasan dengan Samudera Pasai, dan di sebelah selatan negerinya merupakan daratan. Di dalam peta yang digambar oleh Mao K’un, Ma Huan menceritakan bahwa kota Haru terletak di Delitua Fatima, 1991. 54 Sejalan dengan Ma Huan, Anderson pada tahun 1823 pernah memasuki daerah Deli melalui Fresh Water Channel Terusan Air Tawar, kota Cina―saat itu labuhan De li―merupakan pelabuhan bagi Haru hingga abad ke ke-13 dimana pada akhirnya pelabuhan itu hancur. Banyak dugaan yang menjelaskan kehancuran pelabuhan itu, yakni akibat penyerangan Kerajaan Majapahit pada tahun 1350 M, atau diakibatkan oleh meletusnya Gunung Sibayak yang menyebabkan gempa dahsyat dan menimbun semua ritus-ritus Tionghoa tersebut Fatima, 1991. Hingga kemudian ketika memasuki masa kolonial Belanda, daerah Deli didatangi oleh orang-orang Tionghoa dikarenakan terdapatnya banyak perkebunan di sana. Meskipun pada saat itu bangsa Tionghoa sebagian besar berprofesi sebagai buruh perkebunan, namun menurut catatan sejarah terdapat orang Tionghoa yang pertama kali diangkat menjadi Mayor oleh pemerintah Belanda, dia adalah Tjong Yong Hian, dan berselang beberapa lama kemudian, Tjong A Fie diangkat sebagai Mayor menggantikan posisi Tjong Yong Hian Fatima, 1991:67. Selepas proklamasi kemerdekaan Indonesia, setiap keturunan Tionghoa kemudian diintegrasikan serta dibaurkan ke dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia berdasarkan asas-asas Pancasila. Sejak saat itu juga, bangsa Tionghoa menyebar ke seluruh daerah di Indonesia, termasuk ke daerah Sumatera. Pemerintahan Pantai Timur Sumatera dibagi ke dalam lima wilayah, yaitu Deli dan Serdang, Langkat, Asahan, Bengkalis, Simalungun dan Karo. Pada tahun 1980-an daerah ini dikenal sebagai daerah yang miskin dengan jumlah penduduk yang sangat sedikit. Hingga akhirnya pengusaha Belanda, J. Nienhuis menemukan wilayah Deli dan merintis usaha perkebunan tembakau, sejak saat itulah wilayah 55 Deli semakin dikenal. Akibatnya, banyak pendatang-pendatang Tionghoa yang tertarik untuk bekerja di perkebunan yang ada di Sumatera, khususnya Deli. Adanya perluasan dalam bidang perkebunan tembakau, karet, dan teh, serta dimulainya kegiatan pengeboran minyak di Langkat pada tahun 1920-an menyebabkan ribuan etnik Tionghoa berbondong-bondong dan kemudian bermukim di Pantai Timur Sumatera untuk memulai usaha seperti berdagang dan bertukang. Kebanyakan dari mereka datang dengan kondisi yang melarat, namun sesuai dengan etos kerja mereka yang sangat giat dan gigih, perlahan tapi pasti berubah menjadi pedagang yang sangat makmur. Bahkan sampai saat ini mereka mengukuhkan diri sebagai pedagang yang sukses. Mereka memperluas jenis usaha mereka demi meningkatkan taraf hidup mereka, sehingga dapat terus bertahan hingga kini. Hingga saat ini jumlah etnik Tionghoa di kota Medan kian bertambah, bahkan di kota Medan sendiri terdapat daerah-daerah tertentu yang jumlah masyarakat Tionghoa-nya banyak dijumpai. Berikut ini gambaran penduduk Tionghoa menurut wilayah administrasi di kota Medan dilihat secara per kepala 6 Tabel 4.3: adalah sebagai berikut. Statistik Penduduk Masyarakat Tionghoa di Medan Tahun 2000 Kecamatan Pria Wanita Medan Tuntungan 77 58 Medan Johor 4.958 4.757 Medan Amplas 368 355 Medan Denai 3.011 2.957 6 Hasil pengolahan data SP 2000 Badan Pusat Statistik Kota Medan. 56 Medan Area 14.877 15.369 Medan Kota 12.245 12.988 Medan Maimun 4.402 4.484 Medan Polonia 3.269 3.343 Medan Baru 572 588 Medan Selayang 519 465 Medan Sunggal 6.110 5.920 Medan Helvetia 1.388 1.286 Medan Petisah 8.502 8.814 Medan Barat 9.198 9.717 Medan Timur 9.885 10.309 Medan Perjuangan 6.146 6.379 Medan Tembung 5.600 5.386 Medan Deli 3.470 3.193 Medan Labuhan 2.603 2.520 Medan Marelan 1.713 1.545 Medan Kota Belawan 1.792 1.701 Jumlah 100.705 102.134 Sumber: Hasil pengolahan data SP 2000 Badan Pusat Statistik Kota Medan 57

4.4 Agama Buddha