Wawancara Observasi Studi Kepustakaan

43 kebudayaan yang sangat tua, dan hingga kini masih banyak orang yang ingin mengetahui tentang kebudayaan Tionghoa.

3.2.1 Wawancara

Salah satu teknik pengumpulan data dalam penelitian adalah teknik wawancara, yaitu mendapatkan informasi dengan bertanya secara langsung kepada subjek penelitian. Sebagai modal awal penulis berpedoman pada pendapat Koentjaraningrat 1981:136 yang mengatakan, “…kegiatan wawancara secara umum dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu: persiapan wawancara, teknik bertanya dan pencatat data hasil wawancara.” Dalam studi ini penulis menggunakan metode wawancara terutama dengan informan kunci yaitu orang yang banyak mengetahui dan mengerti tentang tari Tibet. Mereka adalah guru tari dan ketua Perhimpunan Keluarga Besar Wijaya dan tokoh Indonesia-Tionghoa di Perhimpunan Keluarga Besar Wijaya. Metode wawancara yang penulis gunakan adalah: 1. Wawancara tak berencana atau unstandardized interview. Walaupun dalam wawancara masalah-masalah yang dipertanyakan tidak menggunakan daftar pertanyaan, namun penulis menggunakan suatu pedoman yang berisikan garis besar pokok masalah yang ingin penulis peroleh informasinya. 2. Wawancara sambil lalu atau Casual Interview. Bentuk wawancara ini penulis gunakan juga terhadap beberapa orang-orang yang menetap di rumah Perkumpulan Marga Wijaya 44

3.2.2 Observasi

Pengamatan adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati langsung atau observasi ke tempat atau ke objek yang berhubungan dengan penelitian. Pengamatan dalam istilah sederhana adalah proses dimana peneliti melihat situasi penelitian. Metode ini sangat sesuai digunakan peneliti karena pengamatan ini dilakukan secara bebas atau terstruktur. Dengan pengamatan langsung, lebih memudahkan peneliti untuk mendeskripsikan situasi penelitian. Dengan observasi, maka peneliti dapat melihat secara fenomena-fenomena atau momen-momen yang tumbuh dan berkembang. Adapun lokasi observasi dilaksanakan di Perhimpunan Keluarga Besar Wijaya, tepatnya di Jalan Mahoni No. 9 Kecamatan Medan Timur, Medan.

3.2.3 Studi Kepustakaan

Untuk mencari tulisan-tulisan pendukung, sebagai kerangka landasan berfikir dalam tulisan ini, adapun yang dilakukan adalah studi kepustakaan. Kegiatan ini dilakukan untuk menemukan literatur atau sumber bacaan, guna melengkapi apa yang dibutuhkan dalam penulisan dan penyesuaian data dari hasil wawancara. Sumber bacaan atau literatur ini dapat berasal dari penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya dalam bentuk skripsi. Selain itu sumber bacaan yang menjadi tulisan pendukung dalam penelitian penulis yaitu berupa buku, jurnal, makalah, artikel dan berita-berita dari situs internet. 45

3.3 Data dan Sumber Data