39
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu frase penelitian kualitatif di Kota Medan, maka sepenuhnya penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitatif. Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian struktur, fungsi, dan makna tari Tibet dalam etnik Tionghoa melalui antropologi budaya
dengan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini bersifat deskriptif, bertujuan menjelaskan secara tepat sifat sifat individu, keadaan gejala
atau kelompok tertentu atau untuk menentukan frekuensi adanya hubungan tertentu antara suatu gejala dengan gejala yang lain dalam masyarakat. Dalam hal
ini mungkin sudah ada hipotesis-hipotesis, mungkin juga belum, tergantung dari sedikit banyaknya pengetahuan tentang masalah bersangkutan
Koentjaningrat,1991:29. Sedangkan menurut Hadari dan Mimi Martini 1994:176, penelitian yang
bersifat kualitatif yaitu rangkaian kegiatan atau proses menjaring data atau informasi yang bersifat sewajarnya mengenai suatu masalah dalam kondisi
aspekbidang kehidupan tertentu pada objeknya. Penelitian ini tidak mempersoalkan sampel dan populasi sebagaimana dalam penelitian kuantitatif.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisis suatu keadaan atau status fenomena secara
sistematis dan akurat mengenai fakta tari Tibet pada masyarakat Tionghoa. Denzin
40 dan Lincoln menyatakan secara eksplisit tentang penyelidikan kualitatif sebagai
berikut. QUALITATIVE [sic.] research has a long and distinguished history in
human disiplines. In sociology the work of the Chicago school in the 1920s and 1930s established the importance of qualitative research for
the study of human group life. In anthropology, during the same period, ... charted the outlines of the field work method, where in the observer
went to a foreign setting to studycustoms and habits of another society and culture. ...Qualitative research is a field of inquiry in its own right.
It crosscuts disiplines, fields, and subject matter. A complex, interconnected, family of terms, concepts, and assumtions surround the
term qualitative research Denzin dan Lincoln, 1995:1.
Menurut Denzin dan Lincoln seperti kutipan di atas, yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah adalah suatu metode yang telah lama
dikembangkan di dalam ilmu pengetahuan manusia. Di dalam ilmu sosiologi karya-karya penelitian kualitatif dihasilkan oleh aliran-aliran para ilmuwan dari
Universitas Chichago, terutama pada dekade 1920an dan 1930an. Hasil penelitian ini merupakan kajian terhadap kehidupan manusia dalam kebudayaannya. Dalam
disiplin ilmu antropologi, dalam periode yang sama, para ilmuwannya mendisain penelitian dengan cara mengamati dan meneliti adat istiadat dan kebudayaan di
luar kebudayaan sang peneliti, artinya studi lintas budaya. Penelitian kualitatif ini biasanya dilakukan dengan menggunakan lintas disiplin, lapangan kajian, dan
bidang kajian. Peristilahan yang digunakan dalam pendekatan penelitian ini juga melibatkan seperangkat konsep dan asumsi yang kompleks dan saling terjalin.
Lebih jauh Nelson mengkonsepkan mengenai apa itu penelitian kualitatif itu menurut keberadaannya dalam dunia ilmu pengetahuan adalah seperti yang
diuraikan berikut ini.
41 Qualitative research is an interdisiplinary, transdisiplinary, and
sometimes counterdisiplinary field. It crosscuts the humanities and the social and physical sciences. Qualitative research is many things
at the same time. It is multiparadigmatic in focus. Its practitioners are sensitive to the value of the multimethod approach. They are
commited to the naturalistic perspective, and to the interpretive understanding of human experience. At the same time, the field is
inherently political and shaped by multiple ethical and political positions Nelson dan Grossberg 1992:4.
Menurut Nelson dan Grossberg seperti dikemukakan di atas, penelitian kualitatif adalah kajian keilmuan yang bersifat interdisiplin, transdisiplin, dan
kadangkala kounterdisiplin. Pendekatannya selalu melibatkan ilmu-ilmu kemanusiaan, sosial, dan eksakta. Penelitian kualitatif melibatkan berbagai bahan
kajian pada saat yang sama. Penelitian ini menggunakan multiparadigmatik. Para pendukung metode ini sangat peka terhadap nilai-nilai yang dianut masyarakat
yang diteliti, serta berbagai metode pendekatan. Para penelitinya sangat mendukung perspektif alamiah atau seperti apa adanya. Begitu juga dengan
menafsirkan apa yang terjadi dalam pengalaman manusia. Kadangkala penelitian kualitatif ini inheren dengan politik yang dibentuk oleh berbagai posisi etika dan
politik. Dalam rangka penelitian terhadap analisis tari Tibet pada masyarakat
Tionghoa di Kota Medan ini, maka metode penelitian yang penulis pergunakan adalah metode kualitatif, yaitu dengan cara mengkaji struktur tari Tibet ini apa
adanya. Kemudian menginterpretasikan kegiatan tersebut berdasarkan etika penelitian yang didasari oleh multidisiplin ilmu. Dalam hal ini ilmu yang
digunakan adalah mencakup ilmu kemanusiaan antropologi, sosiologi, filsafat,dan budaya, juga ilmu-ilmu bantu lainnya.
42 Untuk menginterpretasikan makna-makna yang terjadi, maka penulis
melakukan pendekatan wawancara kepada informan kunci. Selanjutnya untuk menguraikan fungsi sosiobudaya penulis merenungkan dan mengkaji dalam
perspektif holistik dan mendalam. Dengan demikian, diharapkan penelitian ini akan mengungkapkan kebenaran realita yang ada serta hal-hal yang
melatarbelakangi struktur, fungsi, dan makna tari Tibet ini.
3.2 Teknik Pengumpulan Data